Enterobacter sakazakii
Enterobacter sakazakii berkerabat dekat dengan Salmonella dalam keluargaEnterobacteriaceae , Gram negatif, oksidasi negatif, anaerob fakultatif, batang, tidak berspora dan akan mati dalam proses Pasteurisasi, motile (bergerak aktif), memfermentasi glukosa. Enterobacter sakazakii dapat kita temukan di beberapa lingkungan industri makanan (pabrik susu, coklat, kentang, cereal, dan pasta), lingkungan berair, sediment tanah yang lembab. Dalam beberapa bahan makanan yang potensi terkontaminasi E. sakazakii antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk. Serta pernah ditemukan pada beberapa jenis serangga, tikus, rumah sakit, dan organ serta cairan dari makhluk hidup. Faktor yang mendukung pertumbuhan E. sakazakii yaitu: Nutrisi (ceceran powder, Carbon, Nitrogen, Sulfur, Fosfor, Vitamin, dan Trace element), Air (udara lembab), Oksigen (udara), Waktu untuk berkembang biak, Suhu yang sesuai. Susu Infant Milk formula (untuk 0-6 bulan) merupakan media yang potensial bagi infeksi E. sakazakii pada bayi, terutama bagi: 1. Bayi yang baru lahir sampai usia 28 hari. 2. Bayi premature 3. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 4. Bayi dengan gangguan fungsi kekebalan tubuh E. sakazakii sangat berbahaya bagi bayi pada kondisi diatas, karena dapat menyebabkan antara lain Meningitis (radang selaput otak), Necrotizing Enteroclitis (radang usus), Sepsis, Bacteremia (peningkatan jumlah bacteri dalam darah), Brain cyst (kista otak). Mikroorganisme yang menghasilkan koloni-koloni kuning pada TSA (Tryptone Soya Agar), menghasilkan positif α-glicosidase, reaksi Tween 80 esterase dan juga berbanding lurus dengan identifikasi dengan API 32E (profil biokimia dari E. sakazakii hampir serupa dengan E. cloacae kecuali memproduksi pigmen kuning, aktivitas α-glicosidase dan aktivitas Tween 80 esterase, E. sakazakii disebut sebagai E. cloacae yang berpigmen kuning.