Simulasi penerbangan

Revisi sejak 13 Desember 2004 11.05 oleh Zaini Suherly (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Flight Simulator berhasil menyelamatkan ribuan nyawa penerbang. Penciptanya baru diberi penghargaan setelah 22 tahun meninggal.

National Inventors Hall of Fame (NIHF) pada tanggal 11 Februari 2003 memberikan penghargaan kepada Edwun A Link, Jr. Ia adalah penemu flight simulator dan flight trainer. Namanya kemudian ditetapkan sebagai salah seorang dari deretan Hall of Fame. Edwin Jr diberi penghormatan khusus seiring perringatan 100 tahun penerbangan The Flyer tahun 2003. Saat diberi penghargaan, Edwin A. Link Jr sudah tiada. Ia wafat 22 tahun lampau. Tahun 2003 itu karya Edwin jr dianggap sebagai salah satu milestone dalam sejarah penerbangan dunia. Ribuan nyawa penerbang telah diselamatkan oleh si pilot saver temuannya tersebut.

Selain itu, penggunaan simulator jugatelah berhasil menekan biaya latihan sekecil-kecilnya dibandingkan menggunakan pesawat sesungguhnya. Kebutuhan operasional simulator hanyalah suplai arus listrik yang stabil. Sementara pesawat terbang butuh bahan bakar dan biaya lainnya

Dilahirkan tahun 1904 di Huntington, Indiana, USA. Anak bungsu pasangan Edwin Link Sr dan katherine Martin, menikah dengan Marion Clayton reporter majalah binghamtom. memiliki dua anak laki laki William Martin dan Edwin Clayton.

Selama tahun 1920 an dia bekerja di perusahaan pembuatan organ Link Piano dan Organ Company di binghamton. Kemudian belajar menerbangkan pesawat terbang dan mendapatkan pilot license tahun 1927. Pada Tahun 1928 membangun pilot Trainer yang kini disebut simulator. Dalam waktu singkat dia membuat berbagai macam simulator untuk berbagai tipe pesawat baik sipil maupun militer. Edward Link mengantongi tiga hak paten atas trainer ciptaannya yakni Paten No 1.825.462 (12 maret 1920), No 2.244.464 (3 Juni 1941), dan Paten No 2.358.016 (12 September 1944). Selain membuat simulator, juga membuat alat penyelam untuk eksplorasi laut dalam sekalipun mengorbankan anak buungsunya Edwin Clayton saat mengoperasikan kapal ciptaannya.