Rotor Intermeshing

Helikopter dengan dua rotor balik dalam arah yang berlawanan
Revisi sejak 14 Februari 2016 15.53 oleh MusenInvincible (bicara | kontrib) (correcting)

Rotor intermeshing pada helikopter adalah seperangkat dua rotor balik dalam arah yang berlawanan, dengan masing-masing tiang rotor dipasang di helikopter dengan sedikit miring ke yang lain, dengan cara melintang simetris, sehingga intermesh bilah baling-baling tidak bertabrakan. Pengaturan ini memungkinkan helikopter untuk berfungsi tanpa perlu pakai rotor ekor. Konfigurasi ini kadang-kadang disebut sebagai suatu synchropter.

Pengaturan ini dikembangkan di Jerman oleh Anton Flettner untuk helikopter perang mini anti-kapal selam, Fl Flettner 265 dan kemudian Flettner Fl 282 Kolibri. Selama Perang Dingin, perusahaan pesawat Amerika Kaman menghasilkan HH-43 Huskie, untuk digunakan sebagai pemadam kebakaran USAF. Salah satunya adalah K-225 Kaman synchropter eksperimental yang dilengkapi dengan mesin turboshaft kecil pada tahun 1951-an, menjadi helikopter jenis turbin bertenaga gas pertama di dunia. Helikopter rotor intermeshing memiliki stabilitas tinggi dan kemampuan mengangkat yang kuat. Yang terbaru adalah Kaman Model K-MAX yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi.

Referensi

Pranala luar