Damar Kurung
Damar Kurung adalah sebuah lentera dengan bentuk khas yang berasal dari Gresik, Jawa Timur Indonesia yang berbeda dengan Lampion China.[2] Tokoh seniman Damar Kurung yang populer adalah Masmundari.
Sejarah
Damar Kurung merupakan tradisi warga muslim Gresik untuk menyambut lailatul Qodar pada bulan ramadhan dalam kalender Hijriyah, yang menggantungkan lentera damar kurung di depan rumah. Menurut Penelitian Jaseters, damar kurung sangat berbeda dengan lampion yang selalu diidentikan lampion warga Tionghoa oleh masyarakat dan berbagai seniman, Damar kurung justru lebih memiliki kekerabatan ke lentera Jepang yang biasa disebut andon.[3]
Awalnya, damar kurung di buat oleh kalangan keluarga Masmundari saja, hingga pada Festival Damar Kurung pada tahun 2012 banyak bermunculan jasa dan Outlet penyedia damar kurung.
Bentuk
Damar kurung memiliki karakteristik yang unik diantara lentera yang ada di belahan di dunia, seperti:
- Berbentuk kubus memiliki emat sisi
- memiliki hiasan pada atas berbentuk segitiga siku-siku kembar atau segitiga sama sisi kembar yang membentuk huruf "M" pada atas lentera.
- memiliki penyangga pada bawah lentera
- di lapisi kertas dengan gambar dua dimensi
Perkembangan
Dewasa ini Damar kurung mengalim banyak perkembangan, seperti damar kurung yang terbuat dari mika akrilik, lukisan berfigura, lampu tidur, arsitektur banguna hingga desain pada kaos. Hingga pada penggunaan damar kurung beralih fungsi yang awalnya merupakan tradisi menjadi penerang jalan raya nasional dan taman kota yang di buat oleh pemerintah Gresik.
Festival Damar Kurung
Untuk mengambalikan fusngsi damar kurung yang sesungguhnya, Novan Effendy memnciptakan festival damar kurung yang dimulai pada tahun 2012 yang bertujuan untuk meningatkan masyarakat dan mengembalikan tradisi warga Gresik.[1]
Dalam Festival yang selalu diadakan setiap tahun, dinyalakannya ribuan damar kurung khas Gresik dalam beberapa hari serta memberikan edukasi kepada generasi muda yang biasa di sebut Pesantren damar kurung.