Republik Otonom Epirus Utara

Revisi sejak 28 Februari 2016 14.29 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Former Country |native_name = Αὐτόνομος Δημοκρατία τῆς Βορείου Ἠπείρου<br />''<small>Aftónomos Dimokratía tis Vorío...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Republik Otonom Epirus Utara (bahasa Yunani: Αὐτόνομος Δημοκρατία τῆς Βορείου Ἠπείρου, Aftónomos Dimokratía tis Voreíou Ipeírou) adalah entitas pemerintahan sendiri yang berusia pendek dan didirikan setelah Perang Balkan pada 28 Februari 1914 oleh orang-orang Yunani yang tinggal di Albania selatan.

Republik Otonom Epirus Utara

Αὐτόνομος Δημοκρατία τῆς Βορείου Ἠπείρου
Aftónomos Dimokratía tis Voríou Ipíru
1914–1914
Bendera Αυτόνομος Ήπειρος
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
StatusKemerdekaan dengan status sementara dan tak diakui:
28 Feb – 17 Mei 1914

Otonomi di bawah kedaulatan Albania (tidak pernah diberlakukan):
17 Mei – 27 Oktober 1914
Ibu kotaArgyrokastron (Gjirokastër)
Bahasa yang umum digunakanBahasa resmi: Yunani,
Bahasa kedua: Albania
Agama
Ortodoks Timur
PemerintahanPemerintahan sementara
Presiden 
Sejarah 
28 Februari 1914
17 Mei 1914
• Pemerintahan Yunani Kedua
27 Oktober 1914
Luas
19136.444 km2 (2.488 sq mi)
Populasi
• 1913
228000
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Yunani
krjKerajaan
Yunani
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Wilayah selatan Albania dijuluki sebagai Epirus Utara (Βόρειος Ήπειρος) oleh orang-orang Yunani dan tedapat banyak orang Yunani yang bermukim di tempat tersebut. Wilayah ini diduduki oleh Angkatan Bersenjata Yunani selama Perang Balkan Pertama (1912–1913). Namun, Protokol Firenze memberikan wilayah tersebut ke negara Albania yang baru didirikan. Keputusan ini ditolak oleh orang-orang Yunani lokal, dan ketika pasukan Yunani mundur pemerintah otonom didirikan di Argyrokastron (bahasa Yunani: Αργυρόκαστρον, kini Gjirokastër), di bawah kepemimpinan Georgios Christakis-Zografos, seorang politikus Yunani lokal dan mantan Mentei Luar Negeri, dengan dukungan diam-diam dari Yunani.[1]

Pada bulan Mei, otonomi wilayah ini telah dipastikan oleh kekuatan-kekuatan besar dengan diberlakukannya Protokol Korfu. Perjanjian tersebut mengakui hak penduduk lokal dan memastikan bahwa wilayah ini akan memiliki pemerintahannya sendiri di bawah kedaulatan Albania. Namun, isi perjanjian ini tidak pernah diberlakukan karena pada bulan Agustus pemerintahan Albania jatuh. Angkatan Bersenjata Yunani kembali menduduki wilayah Epirus Utara pada Oktober 1914 setelah meletusnya Perang Dunia I. Pada awalnya Epirus Utara akan diserahkan kepada Yunani setelah perang berakhir, namun pencabutan dukungan Italia dan kekalahan Yunani dalam kampanye militer Asia Kecil memaksanya mengembalikan wilayah tersebut ke Albania pada November 1921.[2]

Catatan kaki

  1. ^ Boeckh 1996: 114
  2. ^ Miller 1966: 543-44

Referensi