Krisis Rudal Kuba

artikel daftar Wikimedia

Krisis Rudal Kuba adalah sebuah krisis yang terjadi antara tahun 1962 yang terjadi sebagai akibat dari Perang Dingin yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Krisis ini terjadi setelah terungkap fakta bahwa Amerika Serikat telah mensponsori sebuah serangan ke Teluk Babi milik Kuba, sebuah negara komunis di Laut Karibia. Meskipun gagal, penyerbuan ini telah menimbulkan kemarahan Uni Soviet, sebagai pemimpin komunis dunia, maupun rakyat Kuba sendiri.

Krisis Rudal Kuba
Bagian dari Perang Dingin

Foto dokumentasi misil balistik jarak menengah Soviet R-12 (SS-4) di Lapangan Merah, Moskow
Tanggal14-28 Oktober 1962
(blokade laut Kuba berakhir 20 November 1962)
LokasiKuba, Laut Karibia
Hasil
  • Pelucutan rudal nuklir Uni Soviet dari Kuba
  • Pelucutan rudal nuklir Amerika Serikat dari Turki dan Italia
  • Perjanjian dari Uni Soviet bahwa Amerika Serikat tidak akan menginvasi Kuba tanpa provokasi langsung
  • Memanasnya hubungan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet
  • Menguatnya posisi Fidel Castro sebagai pemimpin Kuba[1]:332:335
Pihak terlibat

 Amerika Serikat
 Turki
 Italia
Didukung oleh:

 NATO

 Uni Soviet
 Kuba
Didukung oleh:

Pakta Warsawa
Tokoh dan pemimpin

Amerika Serikat John F. Kennedy
Turki Cemal Gürsel
Amerika Serikat Robert McNamara
Amerika Serikat Maxwell D. Taylor
Amerika Serikat Curtis LeMay

Amerika Serikat George Whelan Anderson, Jr.
Korban
1 pesawat ditembak jatuh
1 pesawat rusak
1 pilot terbunuh
Foto yang menggambarkan kosentrasi rudal di Kuba

Pada bulan September 1962, Nikita Khruschev, Perdana Menteri Uni Soviet, menyatakan kepada Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy bahwa setiap serangan berikutnya terhadap Kuba akan dinilai sebagai tindakan perang. Tidak lama kemudian, Uni Soviet segera menempatkan rudal-rudal berukuran sedang yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir di Kuba. Rudal-rudal tersebut mengancam AS karena kemampuan merusaknya yang dapat menghancurkan sebuah kota besar dalam waktu singkat setelah diluncurkan. Pada tanggal 22 Oktober 1962, Kennedy muncul di muka publik dan menuntut Uni Soviet untuk menarik rudal-rudalnya atau AS akan menyerang Kuba. Maka, dimulailah minggu-minggu yang dikenal dengan sebutan Krisis Rudal Kuba ini.

Negosiasi di antara dua musuh bebuyutan ini terjadi dengan alot karena kedua belah pihak merasa siap untuk berperang dan tidak mau mengurangi tuntutannya. Kapal-kapal perang Amerika mengepung Kuba untuk memaksakan sebuah "karantina" terhadap semua pelayaran milik kuba; pesawat-pesawat pengebom mencari posisi di Florida dan bersiaga menghadapi serangan udara. Untungnya, pada tanggal 28 Oktober 1962, Khruschev menyatakan bahwa Uni Soviet bersedia memindahkan nuklirnya asalkan AS berjanji tidak akan menyerbu Kuba.

Referensi

  1. ^ Axelrod, Alan (2009). The Real History of the Cold War: A New Look at the Past. New York: Sterling Publishing Co. ISBN 978-1-4027-6302-1. Diakses tanggal April 22, 2010.