Jawara (seri televisi)

seri televisi Indonesia tahun 2016

Jawara merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di RCTI. Sinetron ini diproduksi oleh SinemArt. [1]

Jawara
GenreSinetron
PembuatSinemArt
Ditulis olehImam Tantowi
SutradaraM.T. Risyaf
PemeranBen Kasyafani
Kenang Mirdad
Irish Bella
Rama Michael
Aura Nabila
Kevin Kambey
Temon
Tempo Salvatore
Wina Zulfiana
Valerie Stahl
Dini Savitri
Raymon
Royhan
Burhanudin
Gilang Rino
Cici Tegal
Penggubah lagu temaPurwacaraka
Lagu pembukaAbatasaWali
Lagu penutupAbatasaWali
Negara asal Indonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode1 (6 Juni 2016)
Produksi
Produser eksekutifElly Yanti Noor
ProduserLeo Sutanto
Lokasi produksiJakarta, Indonesia
Durasi60 menit (02.45 - 03.45 WIB)
Rumah produksiBerkas:Sinemart logo.gif
(SinemArt)
DistributorBerkas:MNCMedia2015.png
(Media Nusantara Citra)
Rilis asli
JaringanRCTI
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1
RilisSenin, 6 Juni 2016 –
Sekarang

Sinopsis

Encep dan Ading, adalah teman seperguruan didikan Aki Bashir yang terkenal berilmu tinggi. Mereka menuntut ilmu silat sambil tinggal di dalam hutan. Sering kali kejahilan Encep dan Ading membuat Ki Bashir kesal, tapi Ki Bashir masih memaklumi jiwa muda mereka. Sampai suatu hari kemarahan Ki Bashir tak tertahankan saat Encep dan Ading yang mengganggu konsentrasinya saat berlatih, sehingga menyebabkan rusaknya sebagian area hutan dekat mereka tinggal. Hal ini membuat Encep dan Ading merasa bersalah dan tidak enak hati. Mereka pun memutuskan untuk merantau ke Jakarta, memulai hidup baru. kebetulan Encep dan Ading memiliki kerabat di sana.

Pagi-pagi sekali, waktu subuh Encep dan Ading sudah di rumah Aki Bashir di padepokan silatnya. Aki Bashir keluar dari kamar, Dia tenang menghadapi kedua muridnya yang mau melarikan merantau ke Kota. Setelah solat subuh berjamaah, Aki Bashir hanya dapat berpesan agar Encep dan Ading harus hati-hati. "ilmu yang didapat didieu… ulah dipakai pamer…. Jangan dipakai keja nakutin orang…. Hanya waktu terdesak boleh dipakai." Encep dan Ading pun mengangguk menuruti nasihat Aki.

Sesampainya di Jakarta Encep dan Ading berusaha mencari kerabat dekat mereka masing-masing. Dengan modal keyakinan, Encep pun berhasil bertemu dengan pamannya, Mang Ucup, dan Ading pun bertemu dengan kerabatnya, Mang Satibi. Mereka pun mulai menjalani hari-hari mereka sebagai warga kota. Encep memulai usahanya berjualan pepes, sedangkan Ading membantu pamannya ikut menjaga keamanan pasar.

Tidak mudah bagi mereka berbaur dengan kehidupan kota. Tetapi berbekal nasihat guru mereka, Aki Bashir, mereka pun selalu berusaha menolong orang yang kesusahan dengan mengamalkan ilmu silat mereka yang cukup tangguh dengan tetap bersikap rendah hati.


Sampai suatu saat, mereka terlibat di tengah-tengah keributan antara pemuda Kampung Randu dan pemuda kota Puri Kayangan yang sering bertikai gara-gara Oman, pemuda Kapuk Randu yang tidak suka dengan Fadil, pemuda Puri Kayangan yang sering datang ngapelin Anisa, adiknya Rojak, gadis cantik warga Kapuk Randu yang Oman taksir.

Melihat kehebatan Encep, Fadil dan pemuda Puri Kayangan berusaha membujuk Encep untuk menjadi anggota geng mereka dengan iming-iming Encep bisa berjualan pepes setiap hari di kompleks tersebut. Encep yang lugu menolak dengan halus, karena ia lebih ingin berjualan keliling. Sedangkan Ading, ilmu silatnya berhasil membuat penasaran pemuda Kapuk Randu, karena sempat berhasil menaklukkan pemuda iseng tersebut saat mencoba memalaknya. Anisa yang beberapa kali sempat ditolong Encep mulai menaruh perhatian pada Encep.

Encep dan Ading pun mulai terkenal sebagai Jawara daerah Kapuk, yang berhasil mebuat takluk para preman. Bagaimanakah kelanjutan kisah perjalanan mereka ?

Pemeran

Referensi

Pranala luar