Musik Okinawa

Musik Okinawa adalah jenis musik tradisional yang berasal dari Prefektur Okinawa yang mencakup Pulau Okinawa, Pulau Yaeyama, Pulau Miyako dan pulau-pulau lainnya.

Sanshin, alat musik terpenting di Prefektur Okinawa

Musik Okinawa yang diciptakan pada masa Kerajaan Ryukyu memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dengan musik daratan utama Jepang. Karena Okinawa pada masa lalu adalah negara independen yang berhubungan baik dengan Tiongkok, maka budaya Okinawa mendapat banyak pengaruh dari negeri itu. Dalam bidang seni musik, musik Okinawa ternyata menggunakan skala yang hampir mirip dengan skala musik Bali di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain. Di Yaeyama, rakyatnya memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dengan Pulau Okinawa dan daerah lain. Walau letaknya jauh dan jumlah penduduknya kecil, pengaruh musiknya besar di Okinawa.

Sejarah

Musik merupakan salah satu bentuk kesenian yang terpenting bagi rakyat Okinawa sejak lama. Pada masa Kerajaan Ryukyu berkuasa, banyak komposisi musik dan puisi diciptakan di lingkungan istana. Rakyat jelata pun memiliki tradisi musik tersendiri. Engelbert Kaempfer, seorang Belanda yang mengunjungi Okinawa pada tahun 1690-an menulis: "setelah jam kerja usai, mereka akan minum minuman keras dan memainkan alat musik yang mereka bawa ke ladang".

Musik Pop Okinawa

Musi pop Okinawa adalah campuran antara musik tradisional Okinawa dan musik moderen dari barat. Jenis musik ini dibentuk dari suara alat musik sanshin, samba (kastanyet), alat musik tabuh shima daiko, gendang paranku ditambah gitar listrik, synthesizer, biola atau saksofon. Jenis musik campur Okinawa disebut juga musik champuru (meminjam Bahasa Indonesia "campur") dapat menciptakan warna musik yang baru dan beragam. "Okinawa Boom", kegemaran akan musik Okinawa terjadi tahun 1990-an berkat grup-grup musik dan penyanyi Okinawa seperti Rinken Band, Shokichi Kina and Champloose, Nenes, Rimi Natsukawa dan sebagainya.