Dakota VT-CLA adalah kode pesawat Dakota yang ditembak jatuh oleh P-40 Kittyhawk Belanda pada 29 Juli 1947 di Dusun Ngoto, Bantul, dekat Yogyakarta dalam perjalanan pulang dari Singapura membawa bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya menuju pangkalan udara Maguwo.

Peristiwa naas ini menewaskan awak pesawat tersebut, yaitu pilot berkebangsaan Australia mantan perwira RAAF, Noel Constantine dan seorang kopilot berkebangsaan Inggris mantan perwira RAF, Roy Hazelhurst. Bersama mereka turut pula tewas Komodor Udara Adisucipto, Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, operator radio Adisumarmo Wiryokusumo, Zainal Arifin dan seorang teknisi India, Bidha Ram. Akibat luka yang parah, istri Constantine juga tewas tak berapa lama setelah kecelakaan. Satu-satunya yang selamat adalah Abdul Gani Handonotjokro.[1][2]

Pesawat Dakota VT-CLA tersedia untuk Republik Indonesia berkat jasa Biju Patnaik, seorang pengusaha dan pilot dari Orissa, India yang adalah teman dekat Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India saat itu.

Monumen untuk memperingati VT-CLA

Peristiwa ini dapat dikaitkan dengan kejadian pengeboman oleh sebuah pesawat Guntei serta dua Cureng yang diterbangkan para kadet AURI di atas pasukan militer Belanda di Semarang, Salatiga dan Ambarawa pada 29 Juli 1947, sekitar pukul 05.00 pagi. Dengan para penerbang yakni Mulyono, Sutardjo Sigit dan Suharnoko Harbani, hal ini merupakan operasi pengeboman pertama AU di Indonesia yang merupakan jawaban atas serangan Agresi Militer Belanda I atas pangkalan udara Maguwo pada tanggal 21 Juli 1947. Setelah pengeboman itu, Belanda memperketat patroli udaranya dan menemukan Dakota VT-CLA yang akan mendarat.

Referensi

Pranala luar

Gilanya Para Kadet AURI menampilkan foto reruntuhan Dakota VL-CTA, Angkasa Online No.4 Januari 2000 Tahun X