Kaliwungu, Kendal
Kaliwungu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Semarang, tepatnya di sebelah barat Kota Semarang, Indonesia.
Kaliwungu | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Kendal |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode pos | 51372 |
Kode Kemendagri | 33.24.08 |
Kode BPS | 3324080 |
Luas | - km² |
Desa/kelurahan | - |
Kaliwungu terkenal dengan sebutan kota santri dikarenakan di kecamatan tersebut terdapat puluhan pondok pesantren. Pemberian nama Kaliwungu diambil dari peristiwa seorang guru (Sunan Katong) dan muridnya (Pakuwojo) yang berkelahi di dekat sungai karena perbedaan prinsip. Dari pertengkaran itu terjadi pertumpahan darah yang menurut cerita, Sunan Katong berdarah biru dan Pakuwojo berdarah merah, keduanya wafat dalam perkelahian itu dan darahnya mengalir di sungai sehingga berubah menjadi ungu.
Geografis
Kecamatan Kaliwungu mempunyai luas wilayah 47.73 Km2. Batas -batas wilayah Kecamatan Kaliwungu di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kaliwungu Selatan, di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong , dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kota Semarang.
Topografi kecamatan Kaliwungu merupakan wilayah pantai dan dataran rendah dengan ketinggian 4,5 meter di atas permukaan laut. Suhu udara pada saat siang hari dapat mencapai sekitar 32 derajat celcius. Dan pada saat malam hari suhu udara mencapai 26 derajat celcius.
Syawalan
pengunjung sudah berbondong-bondong tiba ke pusat keramaian yang dimeriahkan ratusan pedagang mremo serta puluhan penjaja hiburan -dream molen, kuda putar dan sebagainya..
Puluhan warga, kemarin terlihat hilir-mudik di pusat syawalan. Sebagian dari mereka tampak berombongan berjalan kaki, dan sejumlah lainnya datang ke tempat itu dengan diangkut puluhan mobil bak terbuka dan truk.
Syawalan Kaliwungu adalah gabungan wisata religius dan wisata modern. Sejumlah pengunjung datang ke tempat itu hanya sekadar untuk berbelanja pakaian ataupun mencari hiburan.
Di sisi lain, banyak pengunjung yang datang untuk tujuan utama -berziarah pada sejumlah makam tokoh penyebar agama Islam di pemakaman Desa Protomulyo (kini masuk wilayah Kecamatan Kaliwungu Selatan-Red). Seperti, makam Kiai Guru atau Kiai Asy'ari, Sunan Katong, Kiai Mustofa, Kyai Haji Ahmad Ru'yat dan Wali Sya'fak.
Desa/kelurahan
Kecamatan Kaliwungu yang semula terdiri dari 15 desa, sejak bulan Oktober 2007 (karena adanya pemekaran wilayah) hanya terdiri dari 9 desa dan sisanya masuk kedalam wilayah Kecamatan Kaliwungu Selatan[1] yaitu:
Kuliner
Selain sebagai Kota Relegi, di Kaliwungu juga terdapat berbagai macam kuliner yang bisa dijumpai di sepanjang komplek Alun-alun Kaliwungu yang terletak di depan Masid Besar Al-Muttaqin Kaliwungu. Tidak hanya menyediakan warung tenda yang buka dari sore sampai malam hari tetapi juga terdapat beberapa warung yang buka sampai jam 4 (empat) pagi. Namun masih banyak makanan khas Kaliwungu yang bisa dinikmati antara lain : sumpil (terbuat dari beras dibungkus daun bambu), bandeng tanpa duri, bandeng presto, udang vaname, gimbal udang, jenang tape, momoh (daging sapi yang diolah), dan krupuk tayamum (digoreng dengan pasir) yang merupakan produk makanan ringan terbanyak.