Cileungsi, Bogor

kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Cileungsi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Cileungsi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenKabupaten Bogor
Pemerintahan
 • CamatRenaldi Yushab Fiansyah
Populasi
 • Total302,522 orang jiwa
Kode Kemendagri32.01.07 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3201180 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan12
Peta
PetaKoordinat: 6°24′9.58″S 106°58′48.18″E / 6.4026611°S 106.9800500°E / -6.4026611; 106.9800500

Kecamatan Cileungsi terletak di Wilayah Utara-Timur, Kabupaten Bogor, terbagi menjadi 12 desa. Kecamatan ini adalah salah satu daerah industri di kawasan Jabodetabek.

Kebun sawah di Cileungsi sekitar awal tahun 1920-an.

Selain sebagai daerah industri, Kecamatan ini juga memiliki tempat wisata yang cukup dikenal di Jabodetabek, yaitu Taman Wisata Mekarsari. Dengan luas 264 Hektar, Taman Wisata ini merupakan salah satu pusat pelestarian buah-buahan tropika terbesar di dunia.

Kelurahan/desa

  1. Cileungsi
  2. Cileungsi Kidul
  3. Cipenjo
  4. Cipeucang
  5. Dayeuh
  6. Gandoang
  7. Jatisari
  8. Limus Nunggal
  9. Mampir
  10. Mekarsari
  11. Pasir Angin
  12. Situsari

Sekolah Dasar Negri

  1. SDN CILEUNGSI 01 : Jl. Pahlawan No. 4 Rt. 01/06 Ds. Cileungsi Cileungsi
  2. SDN CILEUNGSI 02 : Jl. Singa Rante No. 1 Rt. 03/02 Ds. Cileungsi
  3. SDN CILEUNGSI 03 : Jln. Kampung pasar lama RT.01/01 DS.Cileungsi
  4. SDN CILEUNGSI 04 : Kp. Sawah Rt. 04/05 Ds. Cileungsi Kidul Kecamatan Cileungsi
  5. SDN CILEUNGSI 05 : Jl. Pahlawan No.8 Ds. Cileungsi
  6. SDN CILEUNGSI 06 : Jl. Camat Enjan no. 66 rt. 02/16 Cileungsi
  7. SDN CILEUNGSI 07 : Kp. Tengah Rt. 01/05 Ds. Cileungsi Kecamatan Cileungsi
  8. SDN CILEUNGSI 08 : Jl. Bojong Kaso Kp. Rawa Putat Cileungsi
  9. SDN CILEUNGSI 09 : Jl. Pahlawan No. 6 Kp. Tengah Ds. Cileungsi Kecamatan Cileungsi
  10. SDN CILEUNGSI 10 : Komp. Perum PTSC Ds. Cileungsi Cileungsi
  11. SDN LIMUSNUNGGAL 1 (Belakang Rs Thamrin) Desa Limusnunggal Cileungsi
  12. SDN LIMUSNUNGGAL 2 Perumahan Elok Desa Limusnunggal Cileungsi
  13. SDN LIMUSNUNGGAL 3 Jl. Raya Narogong Pangkalan 8 Desa Limusnunggal Cileungsi

Sekolah Menengah Pertama

  1. SMP NEGERI 1 CILEUNGSI : Jl. Raya Cileungsi Kec. Cileungsi
  2. SMP NEGERI 2 CILEUNGSI : Kp. Ciuncal Rt. 04 Rw. 02 Ds. Situsari Kec. Cileungsi
  3. SMP MUHAMMADIYAH 1 CILEUNGSI : Jl. Anggrek No.25 Perum PT Semen Cibinong Kec. Cileungsi 
  4. SMP MUHAMMADIYAH 2 CILEUNGSI : Perum. Griya Alam Sentosa Blok X- 14 No. 1B Kec. Cileungsi BOGOR
  5. SMP YPB CILEUNGSI : Jl. Setu Rawa Hingkit Rt. 01/01 Kec.Cileungsi (SMP PALING JELEK)
  6. SMP PERINTIS CILEUNGSI : Jl. Mandor Senen Ds. Cipenjo Kec. Cileungsi
  7. MTS AL FURQON CILEUNGSI : JL. GANG H.A.GHOFAR DESA DAYEUH RT.03/01 CILEUNGSI
  8. YAPIA ( Yayasan Pendidikan An-Nizamiyah ) : Jl. Pahlawan No. 4 Rt. 01/06 Ds. Cileungsi Cileungsi
  9. SMP PGRI SURYAKENCANA Jl. Transyogi No. 2 Cileungsi Bogor ( SMP TERTUA Di CILEUNGSI)
  10. SMP ISLAM NUURUSHSHIBYAN (YAPIN) Kp. Rawahingkik, RT02/08, Cileungsi-Bogor Km 21 No. 13, Jalan Raya Narogong

Sekolah Menengah Umum / Kejuruan

  1. SMA NEGERI 1 CILEUNGSI : Jl.Pasar Lama No.66 Cileungsi
  2. SMA MUHMMADIYAH CILEUNGSI : Jl.anggrek No.25 Perum PTSC cileungsi
  3. SMK MUHAMMADIYAH 1 CILEUNGSI : Jl. Anggrek No.86/1 Perum PTSC Cileungsi Bogor 
  4. SMK MUHAMMADIYAH 3 CILEUNGSI : Jl. Anggrek No.86/1 Perum PTSC Cileungsi Bogor
  5. SMK AL-HADIID 1 CILEUNGSI : Jl. Melati I Perum Cileungsi Indah Bogor 16820
  6. SMK AL-HADIID 2 CILEUNGSI : Jl. Melati Perum Cileungsi Indah, Cileungsi Bogor 16820
  7. SMK FARMASI AVICENA CILEUNGSI : Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 01 Cileungsi
  8. SMK BPS & K 1 CILEUNGSI : Jl. Raya Jonggol Cileungsi Km.10 Cileungsi Bogor 16820
  9. SMK BPS & K 2 CILEUNGSI : Jl. Raya Jonggol Cileungsi Km.10 Cileungsi Bogor 16820
  10. SMK FATAHILLAH CILEUNGSI : KP. TENGAH RT 08/04 NO. 59 CILEUNGSI
  11. SMK Farmasi BHAKTI KENCANA BOGOR :

JL.RAYA CILEUNGSI-JONGGOL KM.09 KP.TENGAH CILEUNGSI BOGOR

Jumlah bangunan

Sekolah : 32 Unit

SD : 13 Unit

SMP : 10 Unit

SMK / SMU : 10 Unit

Rumah Sakit ; 5 Unit

Sistem Satu Arah

Pintu Tol Cibubur, menuju Desa Nagrak pindah ke lokasi lain

Pintu Tol Cibubur, menuju Cileungsi, pindah Jonggol

Angkutan dari Jakarta, arus mudik/balik ke Cileungsi dibatalkan

CFD

Transportasi di Cileungsi

Perkeretaapian di Cileungsi

Pada masa Hindia-Belanda, daerah Cileungsi amatlah sedikit ramai karena banyak kantor pos, kantor telepon, stasiun kereta api yang ramai, balai desa dan balai pemuda, serta dilewati Rel kereta api yang bercabang dari Stasiun Nambo atau Stasiun Wanaherang ke berbagai stasiun yang berada di Kabupaten Bogor yang dikelola oleh TjVSM (pada rute Jabung-Sirnagalih), TTSM (pada rute Citayam-Cianjur), TjiTM (pada rute Wanaherang-Cibubur) dan NIS (pada rute Wanaherang-Cakung), yang telah dibangun sejak Hindia-Belanda.

Prasarana

Stasiun Cileungsi Lama

Sejarah

Stasiun Cileungsi ini mulai dibangun pada tahun 1937 oleh perusahaan kereta api Tjitajam-Tjiandjoer Stoomtram Maatschappij dan dibuka pada tanggal 5 Maret 1940 saat pembukaan jalur kereta api pada rute Citayam ke Jonggol sepanjang 40 km melewati Cibinong, Nambo, Wanaherang, Cileungsi, Situsari, Weninggalih dan Pelet, untuk memudahkan pengangkutan penumpang yang diangkut dari Cileungsi dan desa-desa sekitarnya untuk bekerja di Jakarta.

Selain itu, untuk memudahkan pengangkutan hasil pertanian, perkebunan dan pertambangan untuk dibawa ke Stasiun Wanaherang kemudian diangkut kereta api milik NIS ke Cakung kemudian diangkut kereta api milik Staats Spoorwegen (SS) ke Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Oleh karena itu, di daerah Cileungsi terdapat beberapa Pabrik gula yang dibuka sejak jaman Hindia-Belanda, seperti PG Mekarsari dan Trewelung, yang dibuka pertama kali, yang dibuka sejak tahun 1905.

Setelah kemerdekaan

Setelah kemerdekaan, Stasiun ini beberapa kali mengalami peningkatan jumlah penumpang dan barang yang diangkut. Setelah kemerdekaan, Stasiun ini melayani persinggahan Kereta api lokal dan Kereta api barang yang saat itu masih ditarik Lokomotif uap, yakni B25 dan lokomotif uap milik Tjitajam-Tjiandjoer Stoomtram Maatschappij.

Namun pada tahun 1982, berdasarkan GAPEKA 1982, Kereta api Bima, Kereta api Parahyangan dan Kereta api Senja Utama Yogya juga berhenti di stasiun ini. Namun sejak tanggal 1 September 1982, Kereta api Senja Utama Solo dan Kereta api Bengawan juga berhenti di stasiun ini sehingga bertambah menjadi 40 kereta api yang berhenti di stasiun ini


Layanan

Pada setelah kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945) sampai 1998

Fasilitas

Stasiun Cileungsi pada masa Hindia-Belanda memiliki jalur yang sangat banyak (15 jalur), peron sebanyak 5 peron, depo lokomotif, tandon air dan memiliki percabangan ke Kawasan industri Bukaka dan Bantargebang.

Pabrik gula

Pada masa Hindia-Belanda, di daerah Cileungsi terdapat 30 pabrik gula, seperti:

  • Bitungrandu
  • Kelemsimpang
  • Berudu
  • Limusnunggal
  • Kalipanukwetan
  • Cileungsi
  • Situsari
  • Cipete
  • Dokong
  • Abuputih
  • Batang Kayu
  • Pasirangin
  • Bekeleng
  • Rampalbelatung
  • Warudoyong
  • Pasirsari
  • Kelantan
  • Karangjompong
  • Trewelung
  • Lempong
  • Jenger
  • Pekalangan
  • Mekarsari
  • Cipenjo
  • Cipenjo Baru
  • Babakantengah
  • Bopong
  • Kaligemak
  • Mundu
  • Kalibejen
Statistik
Jumlah penumpang

Pada masa Hindia-Belanda, Stasiun Cileungsi memiliki jumlah penumpang yang banyak (6.000.000 orang pada tahun 1940, meningkat mencapai 12.000.000 orang pada tahun 1950 dan 15.750.000 orang pada tahun 1961), sama dengan stasiun lainnya di Kabupaten Bogor dan 3 kali dari jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Bandung dan 2,5 kali dari jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Kepanjen di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Jumlah tiket yang terjual

Pada masa Hindia-Belanda, Stasiun Cileungsi memiliki jumlah tiket kereta api yang terjual terbanyak (5.000 lembar pada tahun 1940, meningkat mencapai 10.000 lembar pada tahun 1950 dan meningkat mencapai 12.500 lembar pada tahun 1961), sama dengan stasiun lainnya di Kabupaten Bogor dan 5 kali dari jumlah tiket kereta api yang terjual di Stasiun Bandung, 2 kali dari jumlah tiket kereta api yang terjual di Stasiun Kepanjen di Kabupaten Malang, Jawa Timur dan 2,5 kali dari jumlah tiket kereta api yang terjual di Stasiun Blitar.

Penutupan

Namun, Seiring dengan berkurangnya jumlah penumpang dan barang yang diangkut kereta api serta banyaknya bus dan angkutan kota pada akhir dekade 1990-an dan awal dekade 2000-an, Rel kereta api ke Kawasan industri Bukaka (dahulu Tjilengsi industrie gebied yang dibuka sejak tahun 1940) sudah mati akibat Banjir melanda Kabupaten Bogor tahun 1996. Maka stasiun beserta jalur Citayam-Nambo-Cileungsi-Situsari-Jonggol-Cianjur sudah mati sejak akibat pasca krisis moneter dan kerusuhan Mei 1998 dan dihidupkan kembali pada tanggal 2 Maret 2007 setelah Banjir melanda Kabupaten Bogor.

  1. Metromini x1 patas ke Senen (via Cibubur - Tol Jagorawi - Cempaka Putih)
  2. Mayasari Bakti AC42 patas ke Tanjung Priok (via Cibubur - Tol Jagorawi - Sunter)
  3. Mayasari Bakti AC42A patas ke Kalideres (via Cibubur - Tol Jagorawi - Komdak - Slipi - Grogol - Daan Mogot)
  4. Mayasari Bakti AC70A patas ke Tanah Abang (via Cibubur - Tol Jagorawi - Komdak - Sudirman - Thamrin)
  5. Maya Raya MYR AC patas ke Kalideres (via Cibubur - Tol Jagorawi - Slipi - Grogol - Daan Mogot)
  6. Sinar Jaya Bandara ke Bandara Soekarno-Hatta
  7. Angkutan Kabupaten Bogor D64 ke Jonggol
  8. Angkutan Kabupaten Bogor D121 ke Kampung Rambutan
  9. Angkutan Kabupaten Bogor D121A Ke Kampung Rambutan
  10. Angkot D56 ke UKI
  11. Koasi K02B ke Pondok Gede
  12. Angkot P01 ke Gas Alam
  1. APTB Transjakarta 10 patas ke Blok M (via Cibubur - UKI - Koridor 9 - Koridor 1)("" 28 September 2013 10.00 (UTC)).

Pranala luar

Referensi