Suseptibilitas magnetik

Revisi sejak 4 Oktober 2016 08.35 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (WPCleaner v1.40b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kategori lebih dari satu sebaris - Subbagian diakhiri tanda "titik dua"))

Suseptibilitas Magnetik


Suseptibilitas magnetik batuan merupakan tingkat kemagnetan suatu benda untuk termagnetisasi, yang pada umumnya erat kaitannya dengan kandungan mineral dan oksida besi. Semakin besar kandungan mineral magnetit di dalam batuan, akan semakin besar harga susceptibilitasnya.
Berdasarkan sifat magnetik yang ditunjukkan oleh kerentanan magnetiknya, batuan dan mineral dapat diklasifikasikan dalam :

  • Diamagnetik.

mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan kecil artinya bahwa orientasi elektron orbital substansi ini selalu berlawanan arah dengan medan magnet luar. Contohnya : graphite, marble, quarts dan salt.

  • Paramagnetik

mempunyai harga kerentanan magnetik (k) positif dan kecil.

  • Ferromagnetik

mempunyai harga kerentanan magnetik (k) positif dan besar yaitu sekitar 106 kali dari diamagnetik/paramagnetik.

Sifat kemagnetan batuan ini cenderung dipengaruhi oleh keadaan suhu, dimana semakin besar suhu batuan, maka nilai suseptibilitas batuannya pun akan semakin berkurang atau semakin lemah. Sifat kemagnetan tiap batuan yang khas ini melandasi digunakannya metode magnetik untuk kegiatan eksplorasi maupun kepentingan geodinamika. Metoda ini sangat cocok untuk pendugaan struktur geologi bawah permukaan maupun mengetahui potensi mineral mineral ekonomis di bawah permukaan tanah.

Referensi

Husein, Salahudin.2010.Geologi Dasar.Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadah Mada.Yogyakarta