Asian Agri

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 7 Oktober 2016 04.40 oleh Medelam (bicara | kontrib)

Asian Agri adalah salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang dibangun oleh Sukanto Tanoto[1] pada tahun 1979. Memiliki 160.000 ha area perkebunan tersertifikasi dengan 25.000 karyawan.

Asian Agri
Swasta
IndustriPerkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit
Kantor pusatIndonesia
ProdukMinyak sawit mentah
Karyawan
lebih dari 29.000
Situs webasianagri.com/id

Asian Agri juga merupakan perusahaan kelapa sawit yang memiliki mitra petani plasma terbesar di Indonesia, yaitu 29.000 petani yang meliputi 60.000 ha lahan. Petani Plasma merupakan program kemitraan antara perusahaan dengan para petani yang menjadi bagian dari program transmigrasi di tahun 1970-an, program ini sering disebut juga sebagai PIR (Perkebunan Inti Rakyat).

Skema kemitraan Asian Agri dengan petani plasma menjadi contoh kongkrit keberhasilan upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Perhepi (Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia) dalam diskusi publiknya memaparkan bahwa melalui kemitraan dengan petani plasma, petani diberikan akses transparan tentang penentuan harga sawit, sehingga tidak terjadi diskriminasi harga.[2]

Salah satu contoh bagaimana program kemitraan petani plasma dapat membawa keuntungan bagi perekomian daerah adalah multiplier effect untuk sektor kelapa sawit di Riau sebesar 3.03 yang berarti setiap investasi sebesar Rp 100.000 bagi petani akan meningkatkan pendapatan sampai Rp 303.000.[3]

Melalui pola PIR tersebut Asian Agri menjalin kemitraan dengan lebih dari 29,000 petani, yang dulunya sebagian besar adalah peserta program transmigrasi nasional dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera atau lebih dikenal dengan pola PIR-Trans. Dalam pola ini Asian Agri ditunjuk menjadi perkebunan inti, sementara kebun rakyat (petani) menjadi perkebunan plasma.


Sejarah

Semenjak dibangun pada tahun 1979, Asian Agri merupakan pionir dari skema transmigrasi milik pemerintah di Riau dan Jambi. Program transmigrasi adalah program yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Asian Agri merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle.

Pola PIR dikembangkan oleh Asian Agri pertama kali pada tahun 1987 [4] di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Riau dan Jambi.

Referensi

  1. ^ Asian Agri Website, http://www.asianagri.com/index.php?option=content/05&head=head/05&view=sub/03
  2. ^ Program kemitraan dongkrak taraf hidup petani sawit, artikel Investor Daily, hal. 7 tanggal 28 Oktober 2014
  3. ^ Syahza, 2009
  4. ^ Asian Agri Website,http://www.asianagri.com/id/tentang-kami/tentang-kami-page/tonggak-sejarah

Pranala luar