Vihara Tri Dharma Bumi Raya

bangunan kuil di Indonesia
Revisi sejak 2 November 2016 06.42 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

VIHARA TRI DHARMA BUMI RAYA

Vihara Tri Dharma Bumi Raya adalah salah satu vihara tertua di Singkawang. Vihara ini menjadi ikon di Kota Singkawang. Vihara ini terletak di pusat kota singkawang tepatnya Jalan Sejahtera,Kota Singkawang,Kalimantan Barat.

Vihara Tri Dharma Bumi Raya
Alamat: Jalan Sejahtera,Kota Singkawang,Kalimantan Barat,Indonesia
Sumber: http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/vihara-tri-dharma-bumi-raya-ikon-kota-singkawang

Sejarah

Vihara Tri Dharma Bumi Raya sudah berdiri sejak tanggal 1878.Vihara ini bisa dibilang sebagai tempat peribadatan tertua di singkawang. Pada zaman dahulu, Vihara ini dijadikan sebagai tempat peristirahatan orang-orang tionghoa yang ingin menambang emas di Monterado,Kabupaten baengkayang. Dan pada zaman dahulu, disekitar vihara tersebut masih dipenuhi hutan belantara, yang mana konon katanya setiap hutan memiliki roh penjaga. Maka dibangunlah vihara agar tersebut agar menjaga orang-orang sekitar dari roh jahat. Pada zaman dahulu ada beberapa orang yang melakukan ritual keagamaan yang berasal dari Tiongkok bersama Lie Shie yang dipercaya membawa patung dewa bumi raya dari Tiongkok dan untuk membangun klenteng.

Awalnya, vihara hanya menjadi tempat transit orang dari luar singkawang. disekeliling podok terdapat tempat untuk menambatkan kuda. Pada tahun 1920, pondok dirobohkan dan dibangun vihara yang lebih permanen. Saat kebakaran melanda kota singkawang di tahun 1930, vihara ini juga ikut hanis terbakar. Dan baru 3 tahun kemudian dibangun lagi.

Namun hal ini tidak disetujui oleh asisten residen pemerintahan kolonial Belanda dikarenakan letak vihara dianggap tidak cocok berada di pusat kota. Kemudian menurut legenda, istri asisten residen itu kemudian didatangi oleh Dewa Bumi Raya dalam mimpi tiga malam berturut-turut. Sang dewa memohon untuk dapat kembali ke tempatnya untuk menjaga kota Singkawang agar aman dan tentram. Setelah itu, permintaan warga untuk mendirikan vihara akhirnya dikabulkan.[1]

Arsitektur

Patung tua Peh Kong ini selamat dan diletakkan di vihara baru, disebelah kiri dan kanan patung tua peh kong bersama istrinya ada patung dewa kok sing bong dan on chi siu bong sedangankan dibagian tengah ada patung budha Gautama.[2]

Menurut pendiri Yayasan vihara Tri Dharma Bumi Raya, vihara ini memiliki keistimewaan dari vihara yang lain yaitu keberadaan Ru Yi atau simbol kekuasaan dan keberuntungan di tangan kanan patung Tua Peh Kong.Sedangka di vihara lain, patung Tua Peh Kong membawa tongkat dengan botol arak. [3]

Aktivitas

Pengunjung yang ingin bersembahyang bisa mendaftarkan diri ke petugas dengan menyebutkan nama dan keinginan mereka. Kemudian, petugas akan mengarahkan ke satu tempat untuk bersembahyang. Petugas inilah yang kemudian ‘berdialog’ dengan Dewa. Sambil membakar dupa, pengunjung pun melakukan sembahyang kepada dewa-dewa, memohon keselamatan dan perlindungan dari roh-roh jahat.Setelah selesai beribadah, pengunjung kemudian keluar ke sisi kanan kuil dengan membawa kertas kuning dan memasukkan ke dalam ruang pembakaran. Ruang pembakaran tersebut berbentuk seperti kuil bertingkat yang menjulang tinggi ke atas. [4]

Referensi

  1. ^ http://pontianakonline.com/singkawang/wisata/wihara.htm
  2. ^ http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/vihara-tri-dharma-bumi-raya-ikon-kota-singkawang
  3. ^ http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/vihara-tri-dharma-bumi-raya-ikon-kota-singkawang
  4. ^ http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/vihara-tri-dharma-bumi-raya-ikon-kota-singkawang