Najis berat adalah najis yang kenajisannya ditetapkan bedasarkan dalil yang pasti (qat'it). Menurut ajaran Islam najis berat itu berasal dari Anjing dan Babi.[1] Benda yang terkena najis berat harus dicuci tujuh kali dan salah satunya menggunakan air yang dicampur dengan tanah.[1] Menurut ajaran Islam bagi orang yang terkena najis dapat menghalanginya sahnya beribadah.[1] Ajaran Islam mengajarkan bahwa wajib hukumnya seorang muslim untuk menghilangkan dan mensucikan diri dari najis, baik yang menempel pada badan atau pada pakaian yang dikenakan.[2] Menurut ajaran Islam najis adalah benda-benda yang kotor. Najis berat juga dapat dikatakan sebagai najis mughallazah.[2] Menurut HR Bukhari air dan tanah merupakan media yang digunakan untuk menghilangkan najis berat yakni seperti air liur anjing.[3] Namun apabila kita menggunakan tanah untuk menghilangkan najis berat pada pakaian tentu akan membuat pakaian menjadi kotor.[3] Sehingga banyak ulama Islam berpendapat najis berat yang menempel pada pakaian dapat dibersihkan dengan sabun.[3] Pendapat tersebut dikemukan oleh Mazhab Hanabilah.[3]

Referensi

  1. ^ a b c Aghala.2004.Mengakrabkan Anak pada Ibadah.Jakarta:Almahira.88
  2. ^ a b Yunan Yusuf dkk.2004.Buku Pintas Shalat.Penerbit:Pt Wahyu Media.9
  3. ^ a b c d Muhammad Anis Sumaji.2008. 125 Masalah Thaharah.Solo: Tiga Serangkai.60