Eka Ramdani
Eka Ramdani atau Ebol (lahir 18 Juni 1984) adalah pemain hasil binaan tim junior Persib Bandung dengan bergabung dengan PS UNI, salah satu klub anggota Persib, pada usia belasan tahun, Eka menjelma menjadi salah satu bakat terbesar yang dimiliki Persib. Eka Ramdani telah menjadi langganan tim nasional Indonesia sejak usia dini. Tercatat Eka pernah memperkuat timnas Indonesia di Pra Piala Asia U-16, Piala ASEAN U-19, Pra Piala Asia U-20, Piala Sultan Brunei U-21, Pra Olimpiade Athena dan SEA Games(U-23), dan juga di timnas senior yang debutnya dilakoni di pertandingan persahabatan dengan Afrika Selatan.
Berkas:Eka Ramdhani.jpg | |||
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Eka Ramdani | ||
Tanggal lahir | 18 Juni 1984 | ||
Tempat lahir | Purwakarta, Indonesia, | ||
Tinggi | 165 m (541 ft 4 in) | ||
Informasi klub | |||
Klub saat ini | Sriwijaya FC | ||
Nomor | 8 | ||
Karier junior | |||
1997 – 2003 | SSB UNI Bandung | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
2000 – 2003 | Persib Bandung | 2 | (0) |
2003 – 2005 | Persijatim Solo | (4) | |
2005 – 2011 | Persib Bandung | 121 | (15) |
2011 – 2012 | Persisam Putra Samarinda | 30 | (4) |
2012 – 2013 | Pelita Bandung Raya | 15 | (1) |
2013 – 2014 | Semen Padang | 14 | (0) |
2015 | → Mitra Kukar(pinjaman) | 8 | |
2016 | Sriwijaya FC | 1 | (0) |
2017 | Persela Lamongan | ||
Tim nasional‡ | |||
2000 | Indonesia U-16 | ||
2001 - 2003 | Indonesia U-19 | ||
2003 - 2004 | Indonesia U-20 | ||
2004 - 2005 | Indonesia U-21 | ||
2005 - 2007 | Indonesia U-23 | ||
2006 - | Indonesia | 24 | (1) |
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 11 Juni 2014 ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 15 November 2013 |
Karier
Eka (atau biasa dipanggil Ebol) mengawali karier sepak bolanya amatirnya di usia yang remaja pada tahun 2000 bersama UNI Bandung yang merupakan salah satu anggota Persib Bandung, tim yang kemudian membesarkan namanya. Pada tahun 2001 itu pula, ia memulai karier sepak bola profesionalnya bersama tim yang merupakan kebanggaannya sejak kecil Persib Bandung. Lalu ia pun sempat pindah ke Persijatim (Persatuan Sepak Bola Jakarta Timur yang kini menjadi Sriwijaya FC) pada tahun 2003 hingga 2004. Lalu kembali memperkuat Persib Bandung pada tahun 2005 sebelum memutuskan untuk hengkang pada akhir tahun 2011. Eka Ramdani memainkan laga ke-100 nya bersama persib di Liga ketika Persib bermain melawan Deltras Sidoarjo pada 30 Mei 2009.
Di Persib Bandung, Eka Ramdani merupakan pemain yang cukup diandalkan dan sempat menjadi ikon bagi tim berjulukan Maung Bandung tersebut. Dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi, Eka sangat gesit dan memiliki agresivitas tinggi di lapangan hijau. Ia juga memiliki daya jelajah yang baik. Untuk itulah posisi sebagai gelandang sangat cocok untuk seorang Eka Ramdani. Setelah sekian lama membela tim tanah kelahirannya, di penghujung tahun 2011, Eka Ramdani membuat sebuah keputusan yang mengejutkan.
Eka memutuskan untuk hengkang ke Persisam dan meninggalkan Persib di ISL musim 2011/2012. Keputusan ini diambil dengan alasan Eka ingin meniti kariernya sebagai pesepak bola. Ia juga menambahkan bahwa ia pindah ke Persisam bukan karena jumlah nilai kontrak tetapi ia ingin bermain untuk tim yang benar-benar membutuhkan kehadiran seorang Eka Ramdani. Keputusan ini pun sangat mengejutkan bagi para Bobotoh yang tidak menyangka atas kepindahan seorang ikon mereka, dan menganggap keputusan Eka tersebut sebagai penghianatan. Akan tetapi, Ebol tetap pada pendiriannya dan mengemukakan alasan kepindahannya kepada media. Ebol sendiri mengaku berat dan telah memikirkan masak-masak sebelum mengambil keputusan itu.
Tahun 2012 dia ditarik oleh tim Ibu Kota Jabar Pelita Bandung Raya untuk kurun waktu 3 tahun, bersama 3 sahabatnya di Persib yaitu Tema Mursadat, Nova Arianto dan Maman Abdulrahman. Diakhir tahun 2013 di direkrut Semen Padang.
Pada tahun 2015, di gelaran Piala Presiden 2015, klub berjuluk Kabau Sirah itu meminjamkan Eka Ramdani bersama rekannya Hendra Bayauw, Airlangga Sucipto, Saepulloh Maulana, dan Zulchrizal Abdul Gamal ke Mitra Kukar. Bersama Naga Mekes (julukan Mitra Kukar), ia menempati posisi ke-4 setelah di laga perebutan tempat ke-3, timnya dikalahkan Arema Cronus 2-0. Setelah itu, ia tidak pernah tampil lagi di gelaran turnamen setelah kompetisi ISL terhenti. Menjelang kompetisi Indonesia Soccer Championship A 2016, bersama Achmad Hisyam Tolle dan M. Yogi Novrian, ia direkrut Sriwijaya FC dibawah asuhan pelatih Widodo Cahyono Putro.