Sepur simpang

tipe jalur kereta api

Sepur simpang atau sepur belok adalah bagian jalur kereta api berkecepatan rendah yang bercabang dari jalur utama. Jalur ini dapat terhubung ke sepur utama atau dapat bercabang lagi di kedua ujungnya. Berat sepur simpang relatif ringan, dimaksudkan untuk kecepatan yang lebih rendah atau perjalanan yang tidak terlalu berat, dan jika ada, berguna dalam sistem persinyalan. Sepur simpang yang terhubung di kedua ujungnya terhadap lintas utama dengan wesel disebut juga petak persilangan;[1][2]Templat:Self published inline jika hanya terhubung satu sumbu sepur, sepur ini dikenal sebagai sepur buntu.[3] [4]

Dua sepur simpang terletak di sebelah kiri sepur utama.

Fungsi

Sepur simpang dapat digunakan untuk langsir, parkir, penyimpanan, atau bongkar muat barang.[5]Templat:Self published inline

Sepur simpang umumnya berfungsi menyimpan sarana perkeretaapian, khususnya untuk bongkar muat barang. Sepur simpang industri menuju pabrik, pertambangan, galian, dermaga, gudang, umumnya terhubung dengan jalur kereta api industri. Sejumlah sepur simpang juga dijumpai di stasiun kereta api penumpang. Sepur simpang dapat juga digunakan untuk menyimpan alat pemeliharaan jalan rel atau peralatan lainnya, persilangan, atau menyimpan lokomotif penolong.


Petak persilangan

Salah satu bentuk sepur simpang adalah petak persilangan. Petak persilangan adalah percabangan jalur kereta api yang sejajar dengan sepur utama yang terhubung di kedua ujungnya dengan suatu wesel.

Petak persilangan mengizinkan kereta yang berjalan berlawanan arah maupun searah agar berhenti, sementara kereta api cepat dengan prioritas tinggi berjalan langsung. Petak persilangan sangat penting dalam operasional lintas jalur tunggal, dan mampu menambah kapasitas lintas.

Sepur simpang umumnya menggunakan rel dengan berat yang lebih ringan daripada jalur utama. Rel yang digunakan pun tidak mesti berupa rel baja las, namun bisa juga disambung menggunakan pelat sambung. Pemilik prasarana dapat mempergunakan bantalan rel ringan dan balast (kricak) berkualitas rendah untuk sepur simpang. Sepur simpang dapat menjalani pengawasan dan perawatan berkala, bisa juga tidak. Hal ini dikarenakan faktor-faktor seperti batas kecepatan yang diizinkan saat melewati sepur belok atau kegiatan usaha perkeretaapian yang menginginkan operasional berkecepatan rendah di sepur belok agar hemat biaya perawatan berkala.


Lihat pula

  • Pelataran langsir

Referensi

  1. ^ Jackson (2006), p. 192.
  2. ^ Ellis (2006), p. 207.
  3. ^ Jackson (2006), p. 87.
  4. ^ Jackson (2006), p. 337.
  5. ^ Ellis (2006), p 324.

Daftar pustaka

  • Jackson, Alan A. (2006). The Railway Dictionary, 4th ed., Sutton Publishing, Stroud. ISBN 0-7509-4218-5.
  • Riley, Joseph E. and Strong, James C., "Basic Track", AREMA, 2003
  • Solomon, Brian, "Railway Signalling", 1st Edition, Voyageur Press.