|cucunya = Reynaldo Rompas Adolf Gustaaf Lembong (19 Oktober 1910 – 23 Januari 1950) adalah perwira militer yang terlibat dalam perang gerilya di Filipina melawan Jepang pada waktu Perang Dunia II dan kemudian dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Dia tewas pada waktu Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil di Bandung.

Adolf Lembong
Lahir(1910-10-19)19 Oktober 1910
Ongkaw, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Hindia Belanda
Meninggal23 Januari 1950(1950-01-23) (umur 39)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Pengabdian Indonesia
Dinas/cabang TNI-AD
PangkatLetnan Satu (Angkatan Bersenjata Amerika Serikat wilayah Timur Jauh (USAFFE) Angkatan Bersenjata Gerilya Luzon (LGAF)
Letnan Kolonel (TNI)
PasanganAsuncion Angel

Perang Dunia II

Pada awal Perang Dunia II, Lembong tergabung dalam pasukan KNIL di Manado. Pada tahun 1943, dia ditangkap oleh pasukan Jepang dan dikirim ke Filipina.[1]:107 Dia bersama beberapa orang lain berhasil melarikan diri dan kemudian bergabung dengan sebuah unit gerilya yang termasuk dalam pasukan USAFFE LGAF.[2]:67

Perjuangan Kemerdekaan

 
Lt. Col. Joop Warouw dan Lt. Col. Lembong di Jakarta pada tanggal 18 Januari 1950

Setelah perang dunia, Lembong kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS). Pada tahun 1947, KRIS dan beberapa organisasi lain diintegrasikand dengan Tentara Republik Indonesia (TRI).[3]:141 Pada tahun 1948, TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Lembong diangkat sebagai Komandan Brigade XVI. Pada waktu Agresi Militer Belanda II, Lembong sempat ditangkap oleh pasukan Belanda di Yogyakarta dan dipenjarakan di Ambawara.[4]:141

Kudeta APRA

Walaupun sempat akan ditugaskan sebagai atase militer di Filipina, Lembong akhirnya diberi tugas sebagai Kepala Bagian Pendidikan Angkatan Darat. Untuk mengemban tugasnya, dia pergi ke Bandung pada bulan Januari 1950. Pada tanggal 23 Januari, dia berencana untuk bertemu dengan komandan Divisi Siliwangi, tapi dia tidak tahu bahwa markas Divisi Siliwangi sudah diduduki oleh pasukan APRA. Lembong dibunuh secara keji oleh pasukan APRA.[5] Tempat di mana Lembong dibunuh sekarang adalah sebuah museum tentang Divisi Siliwangi. Jalan di mana museum ini terletak sekarang bernama Jalan Lembong.

Reference

  1. ^ de Jong, Loe (1985). Het Koninkrijk der Nederlanden in de Tweede Wereldoorlog [Kerajaan Belanda pada Perang Dunia II] (dalam bahasa Belanda). 
  2. ^ Lapham, R.; Norling, B. (1996). Lapham's Raiders [Penyerang-Penyerang Lapham] (dalam bahasa Inggris). 
  3. ^ Saelan, Maulwi (2008). Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66. Visi Media. 
  4. ^ Lapian, Ed; Frieke, Ruata; Matindas, BE (2009). Memoar Ventje H.N. Sumual. Bina Insani. 
  5. ^ Nasution, Abdul Haris (1991). Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Volume 11. DISJARAH-AD.