Analisis PEST

Kerangka faktor makro yang digunakan dalam manajemen strategis
Revisi sejak 15 Mei 2017 18.05 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi) menjelaskan kerangka dari faktor makro yang digunakan di lingkungan pemindaian komponen dari manajemen strategis. Analisis ini merupakan bagian dari analisis eksternal ketika melakukan analisis strategis atau pada saat riset pasar, dan memberikan gambaran yang berbeda terhadap faktor makro yang harus diambil dalam pertimbangan. Analisis ini adalah alat strategis untuk memahami pasar pertumbuhan atau penurunan, posisi, potensi dan arah untuk operasi.

Variasi framework berdasarkan analisis PEST meliputi:

  • PESTEL atau PESTLE, yang menambahkan aspek hukum dan faktor lingkungan. Populer di Inggris.[1]
  • SLEPT menambahkan faktor hukum.
  • STEEPLE dan STEEPLED, menambahkan faktor etika dan demografi.
  • DESTEP, menambahkan faktor demografi dan ekologi.
  • SPELIT, menambahkan faktor hukum dan interkulural. Populer di Amerika Serikat sejak pertengahan 2000-an.[2]

Ada juga STEER, yang ikut memperthitungkan aspek sosial-budaya, teknologi, ekonomi, ekologi, dan regulasi, tetapi tidak secara khusus mencakup faktor-faktor politik.[3]

Komposisi

Dasar analisis PEST mencakup empat faktor:

  • Politik: faktor-faktor yang pada dasarnya adalah bagaimana campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Secara khusus, faktor-faktor politik termasuk: kebijakan pajak, hukum perburuhan, hukum lingkungan, pembatasan perdagangan, tarif, dan stabilitas politik. Faktor-faktor politik juga dapat mencakup barang-barang dan jasa yang akan diberikan atau diberi oleh pemerintah serta berbagai hal yang tidak ingin disediakan oleh pemerintah. Lebih jauh, pemerintah memiliki dampak yang tinggi pada kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur pada negara.
  • Ekonomi: faktor yang termasuk dalam aspek ini seperti: pertumbuhan ekonomi, suku bunga, nilai tukar, tingkat inflasi. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi bagaimana bisnis beroperasi dan membuat keputusan. Misalnya, suku bunga mempengaruhi biaya modal perusahaan dan dari situ sejauh mana perusahaan tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Nilai tukar dapat mempengaruhi biaya dari barang-barang ekspor dan pasokan dan harga barang-barang impor dalam perekonomian.
  • Sosial: faktor-faktor yang termasuk aspek budaya dan kesadaran kesehatan, laju pertumbuhan penduduk, distribusi usia, karir dan penekanan pada keselamatan. Kecenderungan yang tinggi dalam faktor-faktor sosial mempengaruhi permintaan produk perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut beroperasi. Misalnya, populasi yang menua mungkin berarti tenaga kerja yang lebih kecil  (sehingga meningkatkan biaya tenaga kerja). Lebih jauh lagi, perusahaan dapat mengubah berbagai strategi manajemen untuk beradaptasi dengan kecenderungan sosial yang disebabkan dari aspek ini (seperti merekrut pekerja yang menua).
  • Teknologi: faktor-faktor yang termasuk aspek teknologi seperti Penelitian dan Pengembangan, otomatisasi, insentif teknologi dan tingkat perubahan teknologi. Aspek ini dapat menentukan hambatan masuk, tingkat produksi minimal yang efisien serta pengaruh keputusan alih daya (outsourcing). Lebih jauh lagi, perubahan teknologi akan mempengaruhi biaya, kualitas, dan menyebabkan dan akan menuju inovasi.

Referensi

  1. ^ PESTLE analysis history and application, CIPD.
  2. ^ [1], SPELIT Power Matrix.
  3. ^ Lawrence P. Carr; Alfred J. Nanni Jr. (28 July 2009). Delivering Results: Managing What Matters. Springer Science & Business Media. hlm. 44. ISBN 978-1-4419-0621-2.