Salju (grup musik)
Salju Band adalah salah satu
band nasional yang berasal dari
Belitang, tepatnya "Kota Terpadu Mandiri GUMAWANG", Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera
Selatan. Salah satu anggota band salju berasal dari sekolah SMA Xaverius 1 Belitang. Adapun yang menarik dari Salju adalah tentang keragaman agama anggotanya.
Salju | |
---|---|
Berkas:Saljuband.jpg | |
Informasi latar belakang | |
Genre | Pop Alternatif, Pop Melayu |
Tahun aktif | 2005 - sekarang |
Label | Universal Music Indonesia |
Arti Nama
Kata Salju dapat diartikan adalah sesuatu yang identik dengan dingin, putih, dan lembut. Sesuai dengan namanya, tentu saja Salju lebih mengarah pada konsep bermusik yang tenang, cenderung didominasi komposisi ballad yang menghanyutkan ditambah dengan lirik cinta yang mengalir kalem. Pemilihan nama Salju dimaksudkan agar lagu-lagu mereka akan menjadi salju yang dingin dan lembut sehingga akan mampu mendinginkan telinga para pendengar.
Perjalanan Karier
Indi Musik
Band ini didirikan pada tanggal 1 Januari 2005 dengan nama No Uses Band. Pada saat itu, posisi vokalis masih diisi oleh Wisnu. Namun tidak lama Wisnu mengundurkan diri. Dari personil yang ada mereka bentuk dengan nama baru "Kapas" dan karena tidak ada perubahan hebat, akhirnya band ini berubah nama lagi menjadi "Salju". Grup musik ini beranggotakan 4 orang yaitu Herman (vokal), Rudy (gitar), Ady (bass), dan Andy (drum)
Pada awal terbentuknya, Salju adalah band indi biasa di Belitang, bahkan mungkin jarang terdengar namanya oleh band-band indi yang lebih senior. Tetapi hal ini tidak membatasi kreativitas mereka. Dari personil yang ada Salju terus menunjukkan gaya bermusik mereka hingga tahun 2008 Salju dapat mengeluarkan single pertamanya bertajuk "Kasih". Dengan single ini ditambah dengan dua lagu baru lagi "Selamat Tinggal" dan "Pergi Tinggalkan Diriku" Salju tampil membawakannya di Festival lokal di Belitang. Salju sama sekali tak menyangka lagu itu begitu diminati dengan melebar dan beredar luasnya dari handphone ke handphone. Lagu dengan aransemen sederhana yang lebih menonjolkan melodi gitar tersebut, kontan menghebohkan penikmat musik di Belitang, hampir setiap pemuda, anak-anak, atau bahkan orang tua mengenal lagu tersebut. Ketika itu Salju menjadi band indi pertama yang cukup populer mengeluarkan single pertama di radio lokal Belitang.
Job Rekaman
Pada tahun 2008 kehebohan lagu-lagu dari album indi Salju itu akhirnya tercium oleh Zacky bersama bandnya, Kapten yang ketika itu konser di Belitang di lapangan KONI depan SMPN 1 Belitang. Salju yang menjadi band pembuka ternyata mendapat respon yang luar biasa dari penonton. Zacky terkesima pada Salju hingga menawarkan rekaman di Bandung. Singkatnya, Herman (vokalis) dkk terbang ke Bandung.
Kerajaan Cinta (2008)
Selama penggarapan album perdana, Salju dikejutkan dengan beredar luasnya lagu-lagu mereka di Belitang dan Palembang secara ilegal dengan format bajakan. Belum rampung pembuatan albumnya, mereka jelas was-was jika lagu-lagu mereka tak mendapat respon yang baik dari masyarakat. Namun, tanggapan positif bermunculan dan malah keempat personil band Salju semakin bersemangat buat meluncurkan debut album nasionalnya.
Dalam waktu sebulan Salju berhasil merekam sepuluh lagu. Album perdana bertajuk "Kerajaan Cinta" ini pun dirilis, diproduseri oleh Zacky dan dikontrak dibawah naungan label Universal Music Indonesia. Di tahun 2008 itu Salju konser Debut televisi pertama dalam acara "INBOX" membawakan lagu "Kasih".
Musim Yang Bahagia (2010)
Pada tahun 2010 Salju kemudian merilis album keduanya yang diberi nama "MIYABI" yang merupakan kependekan dari Musim Yang Bahagia. Album ini berisikan sepuluh lagu dengan lagu hitsnya Musim Yang Bahagia, Permaisuruku, dan Aurel.
Atas Nama Cinta (2012)
Dua tahun tak terdengar kabarnya tiba-tiba saja pada April 2012 Salju meluncurkan album terbaru dengan mengangkat tema cinta yang lebih miris dibanding dua album sebelumnya. Di album ketiga ini terdapat sepuluh lagu yang mayoritas diciptakan oleh Herman (vokal). Single jagoan pertama yang digelontorkan berjudul "Atas Nama Cinta" yang liriknya diambil dari kisah nyata sang vokalis.
Dalam peluncuran album ini Salju mencoba menepis semua kabar tentang bubarnya mereka setelah ditinggalkan dua personil, Rudy (gitar) dan Ady (bass).
Perubahan Personil
Seperti dikabarkan oleh salah satu tabloid ternama Indonesia, Rudy dan Ady memilih meninggalkan karier mereka bersama Salju dan mengalihkann kegiatan mereka pada kegiatan wirausaha. Akhirnya, dua personil tersisa, yaitu Herman dan Andy sepakat buat merekrut satu personil baru. Dan nama Aang terpilih sebagai persnil baru Salju sebagai keyboard.
Terpilihnya Aang sebagai personel bukanlah tanpa alasan. Aang terpilih sebab secara emosi dan musikalitas sudah sangat paham dengan Salju mengingat dia sudah lama menjadi player additional (keyboard) Salju.
Bergabungnya Aang bersama Salju tak hanya memberikan energi baru dalam tubuh band ini. Menurut Herman dan Andy, Aang juga membawa pengaruh signifikan bagi musik Salju. Salah satu perubahan yang dirasakan kedua personil lama antara lain harmonisasi musik yang kini lebih condong ke keyboard dibandingkan dulu lebih berat ke harmonisasi gitar. Inilah sebabnya musik Salju yang sekarang penuh dengan unsur keyboard.
Pergi Untuk Kembali
Setelah vakum cukup lama, salju kini kembali eksis di jagad hiburan dengan meluncurkan single bertajuk "Pergi Untuk Kembali" pada November 2015. Dalam single ini Salju masih mengusung gaya musik yang sama pop romantic dengan sisi melayu yang lebih modern.
Diskografi
- Salju (2008)
- Musim Yang Bahagi(2010)
- Atas Nama Cinta(2012)
- [1]
Referensi
- ^ [Salju Band]
- ^ [[1]]