Wringinputih, Muncar, Banyuwangi
Wringinputih adalah sebuah desa di kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.
Wringinputih | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Banyuwangi | ||||
Kecamatan | Muncar | ||||
Kode pos | 68472 | ||||
Kode Kemendagri | 35.10.05.2007 | ||||
Luas | 15,23 km2 | ||||
Jumlah penduduk | 12.600 jiwa | ||||
Kepadatan | 50 jiwa/km2 | ||||
|
Pembagian wilayah
Desa ini terdiri dari 3 dusun, yaitu:
- Dusun Kabatmantren
- Dusun Krajan
- Dusun Tegalpare
Pemerintahan
Desa Wringinputih dipimpin oleh Kepala Desa dengan masa jabatan 6 tahun, beserta perangkat desa lainnya seperti Sekretaris Desa, Kepala Urusan Perencanaan, Kepala Urusan Keuangan, Kepala Urusan Umum, dan Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat, dibantu oleh Kepala Dusun dari tiap-tiap dusun. Balai desa Wringinputih berada di dusun Krajan, tepatnya berada di Jalan KH. Askandar KM 2 Krajan Wringinputih (Utara Panti Asuhan Askandariyah).
Sejarah dan Perkembangan
Nama Wringiputih diambil dari sejarahnya yaitu pada zaman dahulu ada pohon beringin yang berwarna putih. Desa Wringinputih merupakan awalnya adalah bagian wilayah Desa Sumberberas. Desa ini kemudian dimekarkan berdasarkan Kuputusan Gubernur Kepala Daerah (KDH) Tingkat I Jawa Timur Nomor 7 Tahun 1995 tentang Penetapan Desa Persiapan Wringinputih Menjadi Desa Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Daerah Tingkat II Banyuwangi.
Letak Geografis
Merupakan desa yang terletak pada ujung paling timur Pulau Jawa, berbatasan dengan Semenanjung Sembulungan milik Taman Nasional Alas Purwo. Desa Wringinputih berbatasan sebelah barat dengan Desa Sumberberas. Di sebelah timur berbatasan dengan laut (Selat Bali), Teluk Pangpang, dan Semenanjung Sembulungan. Sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kedunggebang dan di sebelah utara berbatasan dengan sungai dan Desa Kedungringin.
Akses
Desa Wringinputih terletak 45 Km dari pusat kabupaten Banyuwangi. Desa Wringinputih dapat di tempuh dari jalur utara melalui pertigaan Srono ke timur 10 Km, terus dari perempatan tembokrejo kearah selatan 5 KM. Dari pasar Sumberayu ke arah timur 2 KM. Sedang dari arah selatan dapat di tempuh dari arah Kecamatan Tegaldlimo.
Penduduk dan Sosial Budaya
Mata pencaharian masyarakat Desa Wringinputih sebagian besar adalah petani, petani tambak, serta nelayan. Sebagian besar masyarakatnya merupakan warga asli Desa Wringinputih. Desa Wringinputih terkenal sebagai desa yang sangat agamis, dengan penduduk mayoritas beragama Islam, terdapat banyak sekali Masjid, Mushola, dan pesantren di desa ini.
Setiap tahunnya, semalam sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri, seluruh penduduk desa disibukkan dengan acara Takbir Keliling. Seluruh penduduk desa ikut serta dalam acara ini, berkeliling seluruh desa baik menggunakan mobil, motor, ataupun berjalan kaki bersama-sama. Kemudian saat hari raya Idul Fitri seluruh warga desa akan menyediakan berbagai jenis makanan ringan yang disajikan di ruang tamu untuk para tamu, tetangga, hingga sanak saudara dan keluarga yang berkunjung untuk bersilaturahmi. Bila pada umumnya hari raya Idul Fitri berlangsung selama 2 hari saja, di Desa Wringinputih berlangsung hingga 7 hari, terhitung dari Hari Raya Idul Fitri pertama, dan diakhiri pada hari ke-8 dengan perayaan Kupatan, dimana setiap rumah memasak ketupat dan opor ayam untuk disajikan bagi para tamu dan anggota keluarga. Kekeluargaan memang terasa sangat kental di Desa Wringinputih.
Potensi dan Wisata Desa
Desa Wringinputih merupakan desa dengan potensi terbesar berada pada komoditas perkebunan seperti kebun kelapa, semangka, dan jagung, hasil perikanan seperti ikan laut, udang, dan tambak budidaya, serta potensi wisatanya yang sangat besar. Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan laut, Desa Wringinputih memiliki potensi hutan mangrove yang sangat besar yang mana mendorong masyarakatnya untuk membangun wisata hutan Mangrove, baik dalam bentuk pantai mangrove maupun wisata berbasis susur sungai, di setiap dusunnya. Wisata-wisata ini juga telah dibangun dan dioperasikan secara aktif, diantaranya terdapat Konservasi Cemara dan Mangrove Kawang di Dusun Kabatmantren, Pantai Mangrove Kili-kili di Dusun Tegalpare, serta Pang-pang Tanjung Pasir di Dusun Krajan.