Ribut Waidi

pemain sepak bola legendaris Indonesia
Revisi sejak 17 Juli 2017 13.14 oleh Kenrick95 (bicara | kontrib) (Menghapus penggunaan berkas rusak (Kategori:Halaman dengan gambar rusak))

Ribut Waidi (5 Desember 1962 – 3 Juni 2012) adalah salah satu legenda sepak bola Indonesia. Namanya seketika melambung ketika ikut mengantarkan PSIS Semarang meraih gelar juara Perserikatan pada tahun 1987, dalam partai final, di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, PSIS melibas Persebaya Surabaya dengan skor 1-0 meskipun gol kemenangan PSIS Semarang dicetak oleh Tugiman. Ribut juga dinobatkan sebagai pemain terbaik pada pertandingan tersebut.

Ribut Waidi
Berkas:Ribut Waidi Timnas.jpg
Informasi pribadi
Nama lengkap Ribut Waidi
Tanggal lahir 5 Desember 1962 (umur 62)
Tempat lahir Trangkil, Pati, Indonesia
Tinggi 185 m (606 ft 11+12 in)
Posisi bermain Midfielder
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1976–1980 PS Sukun Kudus ? (?)
1980 Persiku Kudus ? (?)
1980-1984 Kuda Laut Pertamina ? (?)
1984–1992 PSIS Semarang ? (?)
Tim nasional
1986-1990 Timnas Indonesia
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 5 July 2012
‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 20 Mei 2016

Setelah mengantarkan Mahesa Jenar (julukan PSIS) menjadi juara, ia dipanggil PSSI untuk membela tim nasional di SEA Games 1987 Jakarta. Di pesta olahraga Asia Tenggara itu, nama Ribut Waidi semakin mencorong. Apalagi setelah ia mencetak satu-satunya gol kemenangan Indonesia atas Malaysia di partai puncak, yang juga merupakan medali emas pertama cabang sepak bola di arena SEA Games.

Ribut kemudian selalu dipanggil ke tim nasional. Sepanjang 1986-1990, pemain yang selalu memakai nomor punggung 10 ini membela tim nasional ke Piala Kemerdekaan, kualifikasi Piala Asia, serta Pra-Piala Dunia.

Untuk mengingat jasa serta pengabdiannya kepada bangsa dan negara serta Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang bahkan mendirikan patung Ribut Waidi sedang menggiring bola di Jalan Karang Rejo, jalur utama menuju Stadion Jatidiri, Semarang.

SEA Games 1987

Julukan sebagai salah satu legenda sepak bola Indonesia tidak terlalu berlebihan untuk diberikan kepada Ribut Waidi, mantan pemain nasional dan PSIS Semarang. Betapa tidak, dialah pencetak satu-satunya gol penentu kemenangan Indonesia atas Malaysia pada SEA Games 1987.

Ribut membobol gawang Malaysia setelah berhasil mengecoh dan melewati barisan pertahanan negeri jiran itu. Gol tunggal tersebut memberikan sejarah baru sepak bola Indonesia sejak pertama kali ikut SEA Games pada tahun 1977. Untuk pertama kalinya tim nasional meraih medali emas cabang sepak bola. Setelah itu, tim nasional kembali meraih medali emas di SEA Games Manila 1991. "Yang lebih menegangkan lagi, gol itu terjadi pada menit ke-15 perpanjangan waktu pertama. Waktu itu jalannya pertandingan memang sangat menegangkan," kata Ribut.

Saat itu jutaan pasang mata menyaksikan kepiawaian Ribut dalam mengolah si kulit bundar dan menyelamatkan tim nasional di depan publiknya sendiri. Ribut pun diarak mengelilingi lapangan.

Itulah kenangan yang paling tak terlupakan bagi Ribut. Saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan, jantung Ribut ikut bergetar. Ia tak kuasa menahan air mata. "Meski saya anak ndeso, saya sudah ikut memberikan yang terbaik bagi bangsa ini melalui sepak bola," kata Ribut.

Pribadi

Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Ribut Waidi bekerja sebagai karyawan di Pertamina. Ribut Waidi menghembuskan nafasnya yang terakhir pada hari Minggu, tanggal 3 Juni 2012 di Semarang, Jawa Tengah. Beliau meninggalkan istri dan ketiga anak. Kepergiannya membawa duka yang mendalam sebab sebelumnya tidak ada tanda - tanda Ribut Waidi menderita penyakit tertentu.[1]

Pranala luar

  1. ^ fandom.id/feature/profil