Ucapan bahagia

Ucapan Berbahagia adalah bagian dari kotbah Yesus di bukit yang isinya mengandung nasihat tentang arti kebahagiaan yang sejati.
Revisi sejak 2 Januari 2008 10.47 oleh Bennylin (bicara | kontrib) (memindahkan Ucapan Berbahagia ke Ucapan bahagia: sesuai yang digunakan di Alkitab Terjemahan Baru)

Ucapan Berbahagia adalah sekumpulan ucapan Yesus yang isinya mengandung nasihat tentang arti kebahagiaan yang sejati. Kumpulan ucapan ini merupakan pendahuluan dari Khotbah di Bukit yang disampaikan oleh Yesus. Khotbah di Bukit itu sendiri adalah kumpulan khotbah dan ajaran Yesus yang terdapat dalam Injil Matius (Matius ps. 5-7).

Ucapan-ucapan kebahagiaan yang diajarkan Yesus ini bertolak belakang dengan nilai-nilai yang dipegang banyak orang saat itu -- bahkan juga di masa kini.

Selain Matius, Lukas juga memuat kumpulan Ucapan Berbahagia ini namun dalam versi yang agak berbeda, karena selain mengucapkan "Berbahagialah", Yesus juga mengucapkan kata-kata yang keras yang dimulai dengan "Celakalah"

Kedua versi itu dimuat di sini sebagai berikut:

Matius 5:2-12

"Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:

  • Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
  • Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
  • Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
  • Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
  • Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
  • Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
  • Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
  • Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
  • Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
  • Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Lukas 6:20-26

"Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata:

  • Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
  • Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
  • Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
  • Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
  • Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
  • Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
  • Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

"Ucapan Berbahagia" ini sangat terkenal dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Mahatma Gandhi, misalnya, sangat terkesan olehnya dan menjadikan "Ucapan Berbahagia" ini sebagai suatu pegangan dalam hidupnya.