Iduladha

hari raya keagamaan Islam
Revisi sejak 1 September 2017 03.05 oleh Ilzhabimantara (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 13139625 oleh 36.69.234.99 (bicara))

Idul Adha (bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim, yang bersedia untuk mengorbankan putranya untuk Allah, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.

  • عيد الأضحى
  • Iduladha
  • "Hari Raya Kurban"
Doa-doa ketika Iduladha.
Dirayakan olehMuslim dan Druze[1]
JenisHari Raya Umat Muslim
Makna
  • Memperingati peristiwa penyembelihan Nabi Isma'il oleh ayahnya, Nabi Ibrahim
  • Tanda puncaknya rangkaian ritual ibadah Haji ke Mekkah
Perayaan
  • Salat Id
  • Mengunjungi keluarga dan sanak saudara
  • Makan besar bersama)
  • Memakai pakaian yang terbaik
  • Memberi uang kepada anak-anak
  • Menolong fakir miskim dengan memberikan makanan, uang, daging dan pakaian yaitu dari zakat
Kegiatan
  • Salat Id
  • Menyembelih kambing, domba, sapi, kerbau, atau unta
  • Memberikan seppertiga daging kurban kepada teman dan tetangga
  • Memberikan sepertiga daging kurban kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan
Mulai10 Dzulhijjah
Berakhir13 Dzulhijjah
TanggalScript error: The function "getRawValue" does not exist.
Terkait dengan
Persiapan penyembelihan hewan kurban menjelang Idul Adha
Pawai obor malam takbiran Idul Adha 1434 H di Jakarta

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah lapang atau di masjid, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha disebut pula sebagai Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Penetapan Idul Adha

Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan inti dari ibadah Haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri adalah hari ketika jamaah haji di tanah suci sedang melakukan wukuf di Arafah, sebagaimana sabda Nabi saw.:

Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah.

— HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Baihaqi, ad Daruquthni, Ahmad, dan al Hakim. Al Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun dia berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”.

Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali berkata, bahwa amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kemudian berkata:

Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami agar kami menunaikan ibadah haji berdasarkan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak bisa menyaksikannya, kemudian ada dua saksi adil (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berdasarkan kesaksian mereka.

— HR Abu Dawud, al Baihaqi dan ad Daruquthni. Ad Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”

Hadits ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan pada hasil ru’yat hilal 1 Dzulhijjah, sehingga kapan wukuf dan Idul Adhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan Nabi kepada amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan untuk melakukan ru’yat; jika tidak berhasil, maka ru’yat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya kepada amir Makkah.

Puasa Idul Adha dan Tahun Baru Islam berdasarkan Kalender Hijriyah

H/M 11 Dzulkaidah 10 Dzulhijjah Lama 1 Muharram
1410H/1990M 3 Juni 1990 3 Juli 1990 30 24 Juli 1990
1411H/1991M 24 Mei 1991 23 Juni 1991 30 13 Juli 1991
1412H/1992M 12 Mei 1992 11 Juni 1992 30 2 Juli 1992
1413H/1993M 2 Mei 1993 1 Juni 1993 30 21 Juni 1993
1414H/1994M 21 April 1994 21 Mei 1994 30 10 Juni 1994
1415H/1995M 10 April 1995 10 Mei 1995 30 31 Mei 1995
1416H/1996M 29 Maret 1996 28 April 1996 30 19 Mei 1996
1417H/1997M 19 Maret 1997 18 April 1997 30 8 Mei 1997
1418H/1998M 8 Maret 1998 7 April 1998 30 28 April 1998
1419H/1999M 26 Februari 1999 28 Maret 1999 30 17 April 1999
1420H/2000M 15 Februari 2000 16 Maret 2000 30 6 April 2000
1421H/2001M 3 Februari 2001 5 Maret 2001 30 26 Maret 2001
1422H/2002M 23 Januari 2002 22 Februari 2002 30 15 Maret 2002
1423H/2003M 13 Januari 2003 12 Februari 2003 30 5 Maret 2003
1424H/2004M 2 Januari 2004 1 Februari 2004 30 22 Februari 2004
1425H/2005M 22 Desember 2004 21 Januari 2005 30 10 Februari 2005
1426H/2006M 11 Desember 2005 10 Januari 2006 30 31 Januari 2006
1427H/2006M 1 Desember 2006 31 Desember 2006 30 20 Januari 2007
1428H/2007M 20 November 2007 20 Desember 2007 30 10 Januari 2008
1429H/2008M 8 November 2008 8 Desember 2008 30 29 Desember 2008
1430H/2009M 29 Oktober 2009 28 November 2009 30 18 Desember 2009
1431H/2010M 18 Oktober 2010 17 November 2010 30 8 Desember 2010
1432H/2011M 7 Oktober 2011 6 November 2011 30 27 November 2011
1433H/2012M 26 September 2012 26 Oktober 2012 30 15 November 2012
1434H/2013M 15 September 2013 15 Oktober 2013 30 5 November 2013
1435H/2014M 5 September 2014 5 Oktober 2014 30 25 Oktober 2014
1436H/2015M 25 Agustus 2015 24 September 2015 30 15 Oktober 2015
1437H/2016M 13 Agustus 2016 12 September 2016 30 3 Oktober 2016

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kadi, Samar (25 September 2015). "Eid al-Adha celebrated differently by Druze, Alawites". The Arab Weekly. London. Diakses tanggal 1 August 2016. 

Pranala luar