Si Kerudung Merah

Revisi sejak 21 Februari 2017 05.50 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Memperbaiki pengalihan)

Si Kerudung Merah juga dikenal sebagai Si Kerudung Merah dan Sang Serigala atau Si Tudung Merah adalah dongeng dari Prancis[1] seorang gadis kecil dan serigala besar yang jahat. Cerita ini telah berubah beberapa kali dalam sejarah dan isinya telah diadaptasi untuk mengikuti perkembangan zaman. Cerita ini pertama kali dipublikasikan oleh Charles Perrault.[2]

Cerita

 
Si Kerudung Merah, diilustrasikan dalam sebuah cerita pada tahun 1927

Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Kerudung Merah, yang mengenakan kerudung/jubah merah (di dongeng Perrault) atau topi sederhana (dalam versi Grimms' disebut topi merah kecil). Gadis itu berjalan melalui hutan untuk memberikan makanan kepada neneknya yang sedang sakit itu (jus anggur dan roti pisang).

Seekor serigala ingin memakan gadis itu, dan roti pisang dalam keranjang, tetapi takut anjing kecil yang dibawanya. Dia mendekati si Kerudung Merah dan mengatakan kepadanya mau pergi kemana. Dia menyarankan gadis itu untuk memilih beberapa bunga. Sementara itu, serigala pergi ke rumah nenek dan berhasil masuk dengan berpura-pura menjadi gadis itu. Dia menelan seluruh tubuh nenek, (Dalam beberapa cerita, dia mengunci nenek di dalam lemari), dan menunggu gadis itu dengan menyamar sebagai nenek.

Ketika gadis itu tiba, ia melihat bahwa neneknya terlihat sangat aneh. Si Kerudung Merah kemudian berkata, "Telinga Nenek besar sekali!," ("Supaya aku bisa mendengar suaramu lebih jelas, cucuku"), "Tapi, Nek, mata Nenek besar sekali!," ("Supaya aku bisa melihatmu lebih jelas, sayangku"), "Tapi Nek tangan Nenek besar sekali!," ("Supaya aku bisa memelukmu dengan erat, sayangku") dan terakhir "Tapi Nek mulutmu besar sekali!" ("Supaya aku dengan gampang menangkapmu!"). Serigala langsung melompat tempat tidurnya dan menelan si Kerudung Merah, kemudian tertidur lelap.

Seorang penebang pohon (dalam Grimm Brothers, dan selalu dalam tradisi Jerman adalah seorang pemburu), entah bagaimana, datang untuk menyelamatkan dan membuka perut serigala yang masih tertidur dengan kapaknya. Si Kerudung Merah dan neneknya muncul tanpa terluka. Mereka mengisi tubuh serigala dengan batu-batu berat. Serigala terbangun dan mencoba melarikan diri, tetapi batu-batu itu menyebabkan dia ambruk dan mati.[3]

Referensi

  1. ^ Jacques Berlioz, Il faut sauver Le petit chaperon rouge. Les Collections de L'Histoire (2007) n°36, p63
  2. ^ Bottigheimer, Ruth. (2008). "Before Contes du temps passe (1697): Charles Perrault's Griselidis, Souhaits and Peau". The Romantic Review, Volume 99, Number 3. pp. 175-189
  3. ^ Spurgeon, Maureen (1990). Red Riding Hood. England: Brown Watson. ISBN 0709706928. 

Pranala luar