Sukorejo, Kendal
Sukorejo adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini terletak di sebelah selatan kabupaten Kendal.
Sukorejo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Peta lokasi Kecamatan Sukorejo | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kendal | ||||
Populasi | |||||
• Total | 59,697 (2.015) jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.24.03 | ||||
Kode BPS | 3324020 | ||||
Luas | 76.01 km2 | ||||
Kepadatan | 785 jiwa/km2 | ||||
Desa/kelurahan | 18 | ||||
|
Sejarah
Di Kabupaten Kendal monumen perjuangan antara lain dibangun di bundaran Sukorejo, tepatnya depan bangunan eks kantor kawedanan, juga di Desa Manggungmangu (Plantungan), dan di Desa Gentinggunung (Sukorejo) yang dikenal sebagai Monumen Kuda Putih. Itu semua dibangun tentu bukan sekadar untuk penghias lingkungan.
Salah satu di antara ketiganya, bagian atasnya menjadi tempat nongkrong menghabiskan waktu bagi orang-orang yang tak bertanggungjawab. Itu bisa menjadi gambaran betapa rendah penghargaan kita, khususnya warga setempat, terhadap sejarah bangsanya. Cerita heroik para pendahulu pun mungkin sudah jarang lagi menjadi bahasa tutur.
Sampai tanggal 5 September 1947 hari Jumat Kliwon, Sukorejo pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal dalam pelarian, sebelum akhirnya dibombardir Belanda dan penduduknya diungsikan. Bangunan eks kantor kawedanan itu bisa menjadi saksi bisu bagi masa lalu daerahnya, tentang betapa heroiknya perjuangan para pemuda setempat dalam mempertahankan keberadaan pemerintahan sebelum akhirnya terpaksa berpindah ke Dusun Kenjuran, Desa Purwosari, di kaki Gunung Perahu.
Monumen perjuangan di bundaran itu adalah bentuk penghargaan dan penghormatan. Hanya, sayangnya, bentuk penghargaan itu sendiri kurang dihargai, bahkan oleh pemerintah sekarang. Keberadaannya tertutupi oleh baliho orang tertentu yang cuma pengin populer secara gratisan.
Kota Sukorejo memang pada akhirnya dapat diduduki Belanda. Pasukan dan pemerintahannya kemudian bermarkas di gedung kawedanan dan sebagian di gereja. Tetapi sebetulnya pasukan RI bersama para pejuang bukannya kalah, melainkan mengalah mundur ke Dusun Kenjuran Desa Purwosari, demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil yang tak berdosa. Perjuangan untuk mempertahankan Sujorejo sebetulnya telah berlangsung sedemikian heroik.
Perjuangan itu bermula ketika Belanda membombardir kota itu menjelang peringatan kemerdekaan yang kedua. Gedung kawedanan menjadi terget utama, di samping markas pemuda di Desa Kebumen. Namun, serangan udara selama lima jam itu meleset dari sasaran utama.
Gagal menyerang dari udara, Belanda berusaha masuk Sukorejo melalui Bawang, perbatasan Kendal-Batang. Tetapi serangan itu dibatalkan, karena keduluan diadang oleh tentara RI dan para pejuang yang dikerahkan dari markas mereka di Dusun Sumber. Entah apa arti penting Sukorejo, Belanda masih terus berusaha masuk lewat jalan lain, yaitu dari arah Weleri. Usaha ini pun tak membuahkan hasil.
Pada kesempatan lain, masih dari arah Weleri, Belanda mengambil rute lain, yaitu melalui jalur alternatif Besokor-Surokonto-Kebongembong-Pucakwangi-Pageruyung. Serangan ini pun berhasil dipatahkan oleh pasukan RI Yon 60 Salamun dibantu pasukan lain dari Kendal.
Belanda baru berhasil masuk Sukorejo setelah menempuh jalur lain lewat Sojomerto (Gemuh). Awalnya perkebunan Sukomangli Patean yang berhasil direbut. Bersamaan dengan serangan darat lewat jalur tersebut, Belanda juga menggempur markas Yon 60 Salamun di Pucakwangi dengan serangan udara.
Akhirnya, dengan pertimbangan strategis keamanan dan demi menghindari korban di kalangan penduduk sipil, pasukan RI dan para pejuang mengosongkan Sujorejo. Pemerintahan Kendal pun berpindah ke Kenjuran Purwosari, setelah dipertahankan dengan penuh heroisme.
Geografi dan Iklim
Wilayah
Sebagai salah satu wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal, Kecamatan Sukorejo memiliki karakteristik daerah yang cukup baik dan menjanjikan untuk untuk dikembangkan dalam berbagai sektor pembangunan, karena merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di jalur utama Perbatasan dua kabupaten yaitu Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal. Letak Kecamatan Sukorejo yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung sebagai Kabupaten yg terkenal dengan pertanian tembakaunya sedikit banyak membawa pengaruh dalam kehidupan ekonomi masyarakat Kecamatan Sukorejo. Secara geografis wilayah Kecamatan Sukorejo berbatasan dengan Kecamatan Pageruyung disebelah Utara, Kecamatan Patean disebelah Timur, Kabupaten Temanggung disebelah Selatan, serta Kecamatan Plantungan disebelah Barat. Luas daratan Kecamatan Sukorejo hanya sebesar 76.01 km2 . Dari luas tersebut sekitar 14.55 km2 atau sekitar 19.14 persennya merupakan tanah sawah. Sedangkan tanah tegelan sebesar 39.18 km2 atau sebesar 51.54 persen. Daerah hutan sebesar 9.93 km2 atau sebesar 13.07 persen, tanah pekarangan 6.37 km2 atau 8.38 persen, luas perkebunan 3.05 km2 atau 4.01 persen, serta untuk penggunaan lahan lainnya sebesar 2.93 km2 atau 3.85 persen. Secara umum wilayah Kecamatan Sukorejo, yaitu dataran tinggi (perbukitan hingga pegunungan)[1].
Iklim
Wilayah kecamatan Sukorejo meliputi 18 desa dari desa yang paling tertinggi dari permukaan air laut yaitu desa Gentinggunung, Bringinsari, Purwosari,Ngargosari,Pesaren,Tamanrejo,Harjo dowo,Peron,Damarjati,Mulyosari,Kalipakis,Trimu lyo,Selokaton,Ngadiwarno,Tampingwinarno,Keb umen,Sukorejo, Kalibogor, yang merupakan daerah perkotaan. Sedangkan wilayah kecamatan Sukorejo yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi. kondisi iklim didaerah tersebut cenderung lebih sejuk. Selama tahun 2015 rata-rata curah hujan yang terjadi di kecamatan Sukorejo sebesar 1.996 mm.Curah hujan tertinggi terjadi pada awal-awal tahun yaitu pada bulan April (476 mm), serta Januari (559 mm). Berdasarkan pencatatan lima stasiun pencatatan hujan, ternyata curah hujan tertinggi berada pada stasiun pencatatan Sukorejo dengan rata-rata curah hujan pertahunnya sebesar 166 mm[1].
Kependudukan
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Sukorejo pada tahun 2015 sebanyak 59.697 jiwa. Jumlah ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2014 yaitu sebanyak 56.670 jiwa atau mengalami peningkatan sebesar 3.027 jiwa. Hal tersebut di karenakan adanya perbaikan data administrasi desa baru. Desa yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah desa Sukorejo yaitu sebesar 10.008 jiwa, sedangkan desa dengan jumlah penduduk terendah adalah desa Damarjati dengan jumlah penduduk sebanyak 1.851 jiwa. Dari 56.618 jiwa, tercatat jumlah rumah tangga yang ada di Kecamatan Sukorejo sebanyak 15.881 rumahtangga, dengan rumahtangga terbanyak berada di desa Sukorejo yakni sebesar 2.335 rumah tangga dan rumahtangga paling sedikit berada di desa Selokaton yakni sebanyak 546 rumahtangga. Perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan sepanjang tahun 2013-2015 di Kecamatan Sukorejo hampir sama, hanya sedikit berbeda pada tahun 2013 dikarenakan adanya perbaikan data administrasi desa sehingga terjadi singkronisasi data yang ada dikecamatan sukorejo, Selain itu mutasi penduduk dari desa desa untuk menuju perkotaan untuk mencari pekerjaan jadi untuk wilayah desa penduduknya mengalami penurunan yang sangat drastis. Dari penduduk laki-laki dan perempuan yg paling banyak berkurang atau mengalami penurunan adalah laki-laki dikarenakan mencari pekerjaan untuk meningkatkan ekonomi. Jadi penurunan penduduk untuk kecamatan Sukorejo sangat drastis[1].
Jumlah penduduk Sukorejo berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
Uraian | 2013 | 2014 | 2015 |
---|---|---|---|
Laki-laki | 29.046 | 29.018 | 30.514 |
Perempuan | 27.624 | 27.600 | 29.183 |
Jumlah | 56.670 | 56.618 | 59.697 |
Agama dan pertumbuhan penduduk
Penduduk kecamatan Sukorejo dilihat dari pemeluk agama, mayoritas penduduk memeluk agama islam yang berjumlah 58.774 orang, sedangkan agama kristen katholik mencapai 522 orang, untuk pemeluk agama kristen protestan sebanyak 325, dan agama hindhu ada 9 orang, sedangkan untuk pemeluk agama budha 67org , Tapi walaupun kecamatan Sukorejo ada beberapa pemeluk agama mereka hidup saling berdampingan.pemeluk agama islam terbanyak menempati daerah daerah di kecamatan sukorejo didaerah atas atau dataran yang lebih tinggi disitu dalam satu desa hampir tidak ada pemeluk agama lain misal didesa Purwosari, Ngargosari,Bringinsari Pesaren, Gentinggunung, selain desa itu pasti ada pemeluk agama lain dalam satu desa. Dalam wilayah kecamatan Sukorejo terdapat juga banyak tempat-tempat ibadah. Bangunan Masjid dalam satu kecamatan sebanyak 90 bangunan sedangkan Mushola terdapat 325 bangunan, untuk bangunan gereja hanya terdapat 4, dan keempat bangunan tersebut terdapat dalam desa Sukorejo semua.sedangkan untuk bangunan tempat ibadah kuil/pura dan klenteng tidak ada sama sekali di kecamatan Sukorejo. Penduduk kecamatan Sukorejo tidak serta merta penduduk asli semua banyak terjadi mutasi penduduk misalmya terangkum dalam kepindahan penduduk datang dan pergi selain itu kelahiran dan kematian bayi. Selain itu pernikahan juga ikut andil dalam mutasi penduduk , pernikahan dalam kecamatan Sukorejo pada tahun 2015 terjadi sebanyak 562 orang yang melakukan nikah,sedangkan yang melakukan perceraian sebanyak 64 orang, talak 15 orang dan rujuk tidak ada sama sekali terjadi dengan angka diatas akan banyak terjadi kelahiran dan akan menyebabkan pertambahan penduduk[1].
Desa/kelurahan
Pendidikan
Jumlah fasilitas sekolah dasar (SD) yang ada di Kecamatan Sukorejo Tahun 2015 baik negeri, swasta, maupun Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 48 sekolah. Dari 48 sekolah, jumlah murid sekolah dasar yang ada sebanyak 6.185 orang yang terdiri dari 4.333 murid SD negeri, 339 murid SD swasta, serta 1.513 murid Madrasah Ibtidaiyah. Sedangkan jumlah guru yang mengajar di SD sebanyak 406 orang, sehingga rasio murid guru SD di Kecamatan Sukorejo sebesar 15, artinya setiap 1 orang guru SD menangani 15 murid. Sedangkan jumlah murid sekolah menengah pertama baik negeri, swasta, maupun madrasah tsanawiyah sebanyak 2.860 orang. Jumlah sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 10 sekolah, itu terdiri atas 3 SMP Negeri, 2 SMP Swasta, dan 5 MTs. Dari data Dikpora Kecamatan sukorejo tercatat 196 orang guru yang mengajar pada SMP di Kecamatan Sukorejo. Dari jumlah murid dan guru didapat rasio murid guru SMP di Kecamatan Sukorejo sebesar 14, artinya setiap 1 orang guru menangani 14 murid. Di Kecamatan Sukorejo terdapat 6 Sekolah Menengah Atas (SMA), dengan jumlah murid sebanyak 2.137 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.076 murid bersekolah pada SMA Negeri, 1.058 murid pada SMA swasta, serta 512 murid pada Madrasah Aliyah. Jumlah guru yang mengajar pada SMA di Kecamatan Sukorejo sebanyak 184 orang, sehingga perbandingan guru murid SMA sebesar 13, artinya setiap 1 orang guru menangani 13 murid SMA[1].
Berikut adalah beberapa sekolah yang berada pada kecamatan Sukorejo:
- [ [ TK Amalia ] ]
- TKK Imaculatta
- [ [SD 1 Sukorejo]]
- [ [SD 2 Sukorejo]]
- [ [SD 3 Sukorejo]]
- [ [SD 4 Sukorejo]]
- SDK Sanjaya
- SMP 1 Sukorejo
- SMP 2 Sukorejo
- SMP 3 Sukorejo
- SMP muhammadyah 4 Sukorejo
- SMA 1 Sukorejo
- SMA 2 sukorejo
- SMA PGRI 06
- SD N Gentinggunung
- MA Darul Amanah
- MTS Darul Amanah
- MTS Ar Rahmat
- SMK Muhammadiyah 04 Sukorejo
- SMPK Argokiloso
- [[ SMK Teknologi Nusantara ]
- SD 1 Bringinsari
- SD Negeri 1 Bringinsari
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Sukorejo sebanyak 2 unit, yang terdiri dari 2 puskesmas, serta 3 puskesmas pembantu. Fasilitas kesehatan pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Bila dirinci menurut desa, di desa Ngadiwarno terdapat 1 unit Puskesmas, 1 unit Puskesmas di desa Sukorejo, dan masingmasing 1 unit Puskesmas Pembantu yang berada pada desa Gentinggunung, desa Purwosari, desa Mulyosari dan semuanya berfungsi maksimal dan sangat membantu dan menunjang kegiatan kesehatan yang berjalan dikecamatan Sukorejo. Sedangkan dari sisi tenaga medis yang tersedia di Kecamatan Sukorejo Tahun 2015 seluruhnya berjumlah 9 tenaga medis, jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2014. Adapun rinciannya, 7 dokter umum, 2 dokter gigi, 21 perawat, 26 bidan, serta 23 tenaga kesehatan lainnya seperti analis laboratorium, ahli gizi, dan lain-lain[1].
Ekonomi
Kegiatan ekonomi di daerah Sukorejo terutama adalah kegiatan pertanian, terutama di desa-desa. Sedangkan di ibu kota kecamatan kegiatan perdagangan mendominasi, di ibukota kecamatan terdapat sebuah pasar tradisional yaitu pasar sukorejo pasar sukorejo merupakan pasar terpanjang didaerah kendal dimulai dari alun alun kota sampai ke terminal. Sukorejo merupakan pusat perekonomian dari tiga kecamatan di sekitarnya, seperti Plantungan, Pageruyung dan Patean.
Pertanian
Produksi tanaman padi dan palawija di Kecamatan Sukorejo pada tahun 2015 secara umum mengalami Peningkatan sebesar 20% persen. Peningkatan tersebut dikarenakan peningkatan cara pengolahan lahan pertanian dengan cara moderen dan hasilnya tidak mengecewakan. Kenapa Cuma peningkatan cara olah karena banyak lahan tanah sawah yang sudah diubah menjadi lahan perumahan, pekarangan dan lain sebagainya. Produksi tanaman padi sawah meningkat dari 10.693 ton menjadi 11.931 ton atau naik sebesar 20%. Tahun 2015 produksi jagung sebesar 27.315 ton, produksi ubi kayu turun menjadi 4.323 dari tahun 2014 sebesar 15% persen, serta produksi kacang tanah sebesar 946 ton. Petani di Kecamatan Sukorejo tidak mengusahakan tanaman kacang kedelai dan kacang hijau.
Peternakan
Disamping menanam tanaman padi dan palawija, di Kecamatan Sukorejo juga terdapat beberapa peternak unggas maupun hewan ternak lainnya. Seperti ternak ayam kampung yg jumlahnya hingga tahun 2015 mencapai 53.287 ekor, ayam ras pedaging mencapai 165.358 ekor, bebek 4.215 ekor, dan Itik Manila/Entog sebesar 4.646 ekor. Secara keseluruhan ternak unggas pada tahun 2015 di Kecamatan Sukorejo mengalami kenaikan sebesar 12,63 persen. Sedangkan untuk hewan ternak lainnya seperti sapi potong mengalami penurunan sebesar 0,80 persen, jumlah kerbau di Kecamatan Sukorejo tidak ada sama sekali, dan jumlah kuda menurun sebesar 8 ekor.
Perkebunan
Wilayah kecamatan Sukorejo juga banyak terdapat tanaman perkebunan, dan tanaman tersebut juga menopang perekonomian masyarakat kecamatan Sukorejo misal tanaman kelapa yang mampu berproduksi 239.685 kw, selain kelapa juga tanaman perkebunan seperti Tembakau mampu berproduksi 1.808 kw, cengkeh berproduksi 2.132 kw dalam tahun 2015,dan dari masyarakat kecamatan Sukorejo banyak yang mengusahakan tanaman tersebut khususnya tanaman kelapa, cengkeh dan tembakau khususnya pada wilayah selatan kecamatan Sukorejo. Selain tanaman perkebunan juga masyarakat kecamatan Sukorejo juga banyak mengusahakan tanaman hortikultural seperti tanaman jambu biji, tanaman durian, tanaman petai dan sejenisnya misal jambu biji mampu berproduksi 100.254kw, sedangkan untuk tanaman durian 314kw produksi yg dihasilkan selama tahun 2015, untuk tanaman rambutan juga cukup lumayan 899kw nilai produksinya, diikuti oleh tanaman manga yaitu sebesar 719kw,dan tanaman buah petai sebesar 429kw.
Pemerintahan
Secara administratif, maka Kecamatan Sukorejo terdiri atas 18 desa. Dari 18 desa tersebut terbagi menjadi 79 dusun, 82 RW dan 440 RT. Jumlah dusun terbanyak berada di desa Trimulyo yaitu sebanyak 7 dusun, sedangkan desa dengan jumlah dusun terendah adalah desa Selokaton dan desa Kalibogor yang masing-masing desa hanya terdiri dari 2 dusun. Bila dilihat dari jumlah Rukun Warga, maka desa Sukorejo memiliki jumlah RW terbanyak yakni 9 RW dan jika dilihat dari jumlah Rukun Tetangga, maka desa Tamanrejo merupakan desa tertinggi yang memiliki jumlah Rukun Tetangga sebanyak 41 RT. Dan dari ke 18 desa tersebut wilayah yg paling padat penduduknya adalah desa Sukorejo dan yang paling terendah adalah desa kalibogor. Berdasarkan tempat tinggal penduduk yang mereka tinggali mengalami peningkatan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Misal dari tahun 2013 jumlah tempat tinggal berdasarkan klasifikasi rumah permanen 3.176, semi permanen 1.130, rumah papan 9.987,, sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan jumlah rumah dalam setap klasifikasi rumah seperti rumah permanen 4.238, semi permanen 2.174 rumah papan mengalami penurunan 112 perumahan jadi menjadi 9.819, itu dikarenakan beralihnya masyarakat membuat rumah permanan dan semi permanen dari rumah papan karena peningkatan ekonomi masyarakat, Dari jumlah yang ada semuanya dalam Kecamatan Sukorejo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dalam sangat pesat[1].
Wilayah administrasi | 2013 | 2014 | 2015 |
---|---|---|---|
Desa | 18 | 18 | 18 |
Dusun | 79 | 79 | 79 |
RT | 82 | 82 | 82 |
RW | 440 | 440 | 440 |