Besakih, Rendang, Karangasem

desa di Kabupaten Karangasem, Bali
Revisi sejak 26 September 2017 04.21 oleh Angayubagia (bicara | kontrib) (menambahkan luas, penduduk dan kepadatan, jumlah KK dan sejarah desa)

{{desa

Besakih
Negara Indonesia
ProvinsiBali
KabupatenKarangasem
KecamatanRendang
Kode pos
80863
Kode Kemendagri51.07.01.2004 Edit nilai pada Wikidata
Luas21,23 km²
Jumlah penduduk7.254 jiwa [1]
Kepadatan255 jiwa/km²
Jumlah KK1.747 KK
Peta
PetaKoordinat: 8°22′30″S 115°27′0″E / 8.37500°S 115.45000°E / -8.37500; 115.45000


Besakih merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, provinsi Bali.

Sejarah

Pada mulanya Desa Besakih adalah hutan belantara yang tidak berpenghuni. Pada sekitar abad ke-9, datanglah Sang Yogi Markandya disertai oleh pengiringnya yang berjumlah ratusan orang dengan tujuan mencari tempat pemukiman baru. Beliau beserta rombongannya ini berasal daerah di sekitar Gunung Raung Jawa Timur. Namun kedatangan Beliau ke Bali pada gelombang pertama tidak berhasil karena adanya gangguan–gangguan seperti penyakit, binatang buas dan lain sebagainya sehingga sebagian besar pengiring Beliau tewas. Melihat kenyataan ini maka beliau kembali ke Jawa untuk mencari pengiring sambil mohon petunjuk pada Yang Maha Kuasa. Setelah berhasil mendapatkan lagi pengiring dan mendapat anugrah tentang cara menghadapi gangguan ketika di Bali, maka beliau kembali Ke Bali. Pada kedatangan yang kedua inilah beliau mengadakan suatu Upacara dengan menanam Panca Datu untuk mohon keselamatan. Ternyata setelah melakukan upacara itu pengiring beliau selamat dan bisa menetap di tempat tersebut. Nama Desa Besakih ada kaitannya dengan kedatangan Sang Yogi Markandya seperti yang diuraikan di atas, terutama dikaitkan dengan pelaksanaan upacara penanaman Panca Datu pada kedatangan kedua Rsi Markandya. Tempat dimana beliau menanam Panca Datu tersebut diberi nama Basuki yang berarti selamat dan ditempat itu pula didirikan Pura yang diberi nama Pura Basukihan. Sedangkan bila dilihat dari sumber – sumber tertulis seperti Prasasti Penataran Besakih berangka tahun saka 1366 (1444) yang disimpan di Gedong Penyimpanan Pura Penataran Agung Besakih menyebutkan antara lain Desa Ulun Dang ring Basuki dan Desa Ing Basuki. Prasasti Batumadeg yang disimpan digedong Saraswati Merajan Selonding Besakih ada menyebutkan Anglurah Mangku Basuki. Prasasti Pura Gaduh Sakti di Desa Selat ada menyebutkan Ring Bhatara Gunung Basuki. Dari uraian tersebut diatas kiranya dapat disimpulkan bahwa nama Besakih berasal dari kata Basuki yang berarti Selamat dimana dari kata Basuki menjadi Basukih dan lanjut menjadi Besakih.[2]

Tempat wisata

Referensi

Pranala Luar

  1. http://www.babadbali.com/pura/plan/besakih.htm