Mohammad Isa Gautama, dilahirkan di Padang, 1976, dari orangtua pendidik. Mulai menulis puisi sejak Sekolah Dasar, setelah membaca karya-karya Kriapur, Subagio Sastrowardoyo, Goenawan Mohamad, dan Sapardi Djoko Damono. Tahun 2012-2015 ia bermukim di Hull, Inggris, dalam rangka tugas belajar. Sejak 2005 berkhidmat sebagai pengajar di jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Istrinya bernama Nicke Komala Sari, S.T, putranya (keduanya laki-laki) Alandra Kamel Gautama (lahir 2008), dan Axelle Khairan Gautama (lahir 2013). Karya-karya puisinya sudah dimuat di 20an antologi bersama, di antaranya Equator (Antologi Puisi Indonesia Moders, Yayasan Cempaka Kencana, Yogyakarta, 2012), Slonding (Yayasan Selakunda, Bali, 1998), Pesan Camar (Dewan Bahasa dan Sastra Malaysia, 2000), dan Origins (Yayasan Mudra Swari Saraswati, 2017). Ia memenangkan beberapa sayembara puisi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Pada 2017 ia diundang sebagai salah satu penulis emerging writers dalam kancah internasional Ubud Writers and Readers Festival 2017. Sehari-hari ia juga mengasuh Komunitas Literasi di Padang, dengan nama GERAM-Sumbar, Gerakan Aktif Menulis Sumatera Barat. Puisi-puisinya dimuat di Jurnal Puisi, Horison, Indo Pos, Lampung Pos, Suara Karya (Alm.), Media Indonesia, Republika, Bali Pos, dan media terbitan Padang.