Logsanskrit

Revisi sejak 28 November 2017 08.47 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)


Log sanskrit diambil dari dua padanan Aksara Devanagari लोग dan संस्कृत . dalam bahasa Sanskerta bermakna asimilasi dan permutasi. Analogi Bhakti sinergi penyatuan sistem ekologi antara sang Pencipta, Alam dan Mahluk hidup. Log sanskrit memakai medium dan aktivitas seni dan budaya untuk merefleksikan pemikiran-pemikiran baru.

Log sanskrit activity

Latar Belakang

Sejarah Awal

Log sanskrit didirikan oleh Asrie Tresnady[1] seorang pegiat seni budaya dan ahli sitar, digagas sekitar awal tahun 2009 di kota Vadodara, India, memakai media journal dan blog yang berawal sebagai ruang diskusi berpikir dalam pemikiran baru dunia indologi lintas profesi di berbagai belahan dunia sebagai refleksi ruang kesederhanaan berpikir manusia dalam menyerap ilmu.

1 Desember 2015 kemudian untuk pertama kalinya Log sanskrit, mendirikan ashram kecil di kota Yogyakarta. Ruangan dan lahan disumbang oleh seniman Yogyakarta Samuel Indratma[2] dan seluruh pegiat seni budaya di indonesia.

Lingkaran dan huruf Devanagari yang seakan menjadi labirin untuk menembus jalan keluar yang sebenarnya masih dalam lingkaran, sebagai simbol pencarian ilmu pengetahuan yang tentu saja harus melewati pencarian yang tidak sederhana dan membutuhkan waktu. Buah pikiran yang disumbang oleh seorang seniman Alit Ambara asal Singaraja yang karyanya tersebar di jalanan dalam setiap peristiwa perlawanan, dirujuk sebagai simbol perwakilan suara rakyat untuk melawan tindakan mencederai kemanusiaan.

Hitam dan Putih dipilihkan oleh Mbah Gito pemilik warung yang letaknya di sebelah Log sanskrit, kenapa warna tersebut? beliau mengungkap figur Diponegoro yang selalu Mengenakan pakaian Putih dan selalu membawa Keris berwarna Hitam, sebagai simbol identitas kuat akan sebuah pemikiran dan tingkah laku.

Matra

Menurut Asrie Tresnady, ashram ini diproyeksikan mampu menjadi salah satu ruang yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat luas secara konkret melalui program dan aktivitas yang disusun. Baginya proses berpikir untuk membangun sesuatu tetap pada tataran pemikiran kolektif dan diskursif. Di titik inilah Log sanskrit memberanikan diri untuk berperan sebagai modul pergerakan.

Metode belajar yang dipercaya oleh Log sanskrit adalah adopsi dari Guru-Shisya atau "parampara". Dalam khasanah Nusantara, khususnya Jawa juga dikenal sebagai nyantrik yang menitikberatkan pada hubungan spiritual, emosional dan pendampingan dimana sebuah ajaran atau gagasan ditransmisikan dari seorang guru "guru" (bahasa Sanskerta: गुरु) ke muridnya atau "śiṣya" (bahasa Sanskerta: शिष्य). Pengetahuan seperti itu diberikan melalui hubungan yang berkembang antara guru dan muridnya. Hubungan yang dibangun berdasarkan keaslian guru dan rasa hormat, komitmen bersama, serta ketaatan siswa, adalah cara terbaik untuk pengetahuan lebih dalam atau lanjutan yang akan disampaikan. Sesuai dengan kemampuannya, siswa akhirnya menguasai pengetahuan yang diajarkan guru dengan utuh atau holistik.

Kepercayaan

" keyakinan yang baik akan mengubah kebiasaan menjadi baik "
 
ashram Log sanskrit tampak depan

Program

 
Log sanskrit belajar
 
Log sanskrit student

Beberapa program jangka panjang dan pendek secara rutin dan berkala digelar di dalam maupun di luar ruang, yang lebih menitikberatkan pentingnya arti kolaborasi bersama komunitas atau pelaku individual lintas disiplin yang berdedikasi di kegiatan seni dan budaya. Istilah pun disematkan menjadi judul besar tiap agenda kegiatan yang diantaranya.

  • Riyaz Kegiatan belajar bersama yang dilakukan setiap hari, dengan tema judul yang dipilih berdasarkan kebutuhan akan perkembangan ilmu lintas disiplin untuk dibahas dan direfleksikan dalam sebuah solusi dan pencarian bersama, yang nantinya akan menjadi bahan untuk di presentasikan di tiap bulannya dalam pertunjukan seni budaya, sebagai perwakilan dari pikiran bersama.
  • Indologi musica Proses kolaborasi antara pelaku seni budaya dalam bentuk karya seni suara, yang dijadikan sebagai bahan ganti dari sebuah tulisan yang dikonversi menjadi bunyi, yang membahas penelitian personal atau kelompok. diolah menjadi karya audio visual yang nantinya akan disebar ke publik.
  • Gayan sabhan Presentasi karya tiap dua bulan selama satu tahun yang digelar di ruang kecil Log sanskrit, melibatkan seniman, sastrawan, akademisi dan para pegiat seni budaya yang akan mempresentasikan buah pemikirannya dalam satu tahun.
  • Kitab Dokumentasi setiap presentasi karya atau kegiatan hasil proses kolaburasi maupun tulisan komunitas atau personal akan tentang ilmu budaya, dirangkum dan dipilih untuk nantinya bisa diterbitkan dalam bentuk buku.

Referensi

Pranala

  1. ^ Post, The Jakarta. "Trading his electric guitar for a sitar". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2016-12-30. 
  2. ^ Tempo.Co. "Dunia Seng Samuel Indratma | seni | tempo.co". Tempo News. Diakses tanggal 2016-12-30.