Tragedi Stadion Ibrox
Tragedi Stadion Ibrox adalah tragedi tersebut berada di Stadion Ibrox, kandang dari Glasgow Rangers. Ketika itu tangga di Stadion Ibrox runtuh, mengakibatkan 66 orang meninggal dunia dan 200 orang luka-luka. Tragedi ini merupakan tragedi stadion terparah yang pernah terjadi di Skotlandia.
Awal Mula
tragedi tersebut berada di Stadion Ibrox, kandang dari Glasgow Rangers. Ketika itu tangga di Stadion Ibrox runtuh, mengakibatkan 66 orang meninggal dunia dan 200 orang luka-luka. Tragedi ini merupakan tragedi stadion terparah yang pernah terjadi di Skotlandia, sekaligus tragedi stadion terparah kedua di Britania Raya setelah tragedi Hillsborough yang menewaskan 96 orang pada April 1989. Runtuhnya tangga stadion ini terjadi ketika laga Old Firm Derby yang mempertemukan antara Celtic dan Rangers. Kejadiannya terjadi tepat ketika pertandingan akan usai, karena memang drama dalam pertandingan yang dilangsungkan pada 2 Januari 1971 terjadi pada menit-menit akhir.[1]
Pertandingan Segera Berakhir
Semua bermula ketika pada menit ke-89, ketika penyerang Glasgow Celtic, Jimmy Johnstone mampu membawa Celtic unggul terlebih dahulu. Skor 0-1 di menit akhir ini membuat para pendukung Rangers yang memadati Ibrox memutuskan untuk pulang. Namun, di luar dugaan, tepat sebelum pertandingan berakhir, Rangers mampu menyamakan kedudukan lewat sepakan Colin Stein. Hal ini membuat Stadion Ibrox bergemuruh, sekaligus menjadi awal dari tragedi yang takkan terlupakan.[2]Akibat Stadion Ibrox yang ketika itu penuh sesak, tangga di stadion pun roboh.
Korban
Sebanyak 66 orang meninggal dunia, dan 200 orang mengalami luka-luka. Kejadian buruk di Ibrox ini seakan mengulang apa yang pernah terjadi pada 1902, ketika tribun West Stand di Ibrox runtuh dalam pertandingan persahabatan yang mempertemukan Inggris dan Skotlandia. Ketika itu 25 orang meninggal dunia dan 517 orang mengalami luka-luka. [3] Seusai pertandingan, banyak spekulasi bermunculan perihal runtuhnya tangga di Stadion Ibrox ini. Rumor menyebut bahwa tangga di Ibrox runtuh karena para suporter yang awalnya akan pulang kembali lagi. Namun hasil penyelidikan pihak keamanan menyebut bahwa penyebab runtuhnya tangga di Ibrox ini akibat membludaknya para suporter yang akan keluar saat pertandingan selesai. Pada 2001, manajemen Rangers memberikan sebuah penghormatan bagi para korban tragedi Ibrox tersebut. Penghormatan ini bersamaan dengan peresmian patung John Greig, yang menjadi kapten Rangers dalam pertandingan 2 Januari 1971 tersebut. Skotlandia pun berduka atas kejadian yang terjadi pada Januari 1971 ini. [4]
Kesaksian Korban
Pada momen tersebut, terjadi insiden berdesak-desakan antara penonton yang hendak kembali dengan penonton yang baru memutuskan untuk menuju pintu keluar. Dalam situasi banyak orang, tangga keluar masuk roboh. Penonton yang berada di lokasi terperosok. Tim penyelamat terjun ke lokasi beberapa menit kemudian. Namun sudah banyak orang yang tewas.
"Saat itu, mereka sedang berusaha keluar, tapi hal yang terduga terjadi," ujar dia, seperti dimuat BBC.
Dia menceritakan bagaimana sulitnya menyelamatkan korban, karena di saat itu, banyak penonton yang masih berdesak-desakan. Sehingga, anggota tim penyelamat itu juga tak berkutik.
"Aku terdorong dan jatuh, hingga 10 menit kemudian, polisi pun menyelamatkan saya dan korban lainnya," pungkasnya.
Ada 66 orang tewas, termasuk seorang remaja perempuan berusia 18 tahun, bernama Margaret Ferguson. Dia adalah satu-satunya suporter wanita yang menjadi korban. Menteri Dalam Negeri Alick Buchanan Smith mengucapkan duka cita dan mengintruksikan aparat terkait untuk segera melakukan evakuasi secara menyeluruh. Berdasarkan hasil penyelidikan, penyebab utama bencana ini dikarenakan banyaknya suporter yang menumpuk di area tangga keluar masuk barisan nomor 13. Ini menjadi tragedi paling tragis sepanjang sepakbola Inggris Raya. Sejarah lain mencatat pada 2 Januari 1942, Federal Bureau of Investigation (FBI) menahan 33 orang anggota jaringan mata-mata Jerman dipimpin oleh Fritz Joubert Duquesne dalam kasus spionase terbesar dalam sejarah Amerika Serikat, Duquesne Spy Ring. Kenny muda kemudian memperkuat Glasgow Celtic pada periode 1967-1977 dan menjadi pahlawan di sana. Ia memainkan 322 pertandingan dan membantu klub berkostum hijau itu menjuarai Liga Skotlandia empat kali, Piala Skotlandia empat kali, dan Piala Liga sekali.
Kita tahu, hidup Glasgow tak ubahnya abad pertengahan Eropa dengan segregasi sektarian, termasuk di lapangan hijau. Saat berusia 19 tahun, Kenny menyaksikan bagaimana 66 orang fans Rangers tewas di Stadion Ibrox dalam laga derby Glasgow pada 1971.
Mei 1985, 39 orang tewas di Stadion Heysel, Belgia, saat Liverpool menghadapi Juventus dalam final Piala Champions. Sebuah tragedi yang membuat Kenny sedih dan marah, terutama kepada Perdana Menteri Inggris Margareth Thatcher. Sang Wanita Besi mengeluarkan pernyataan agar klub-klub Inggris, terutama Liverpool, dilarang tampil dalam kompetisi Eropa.
Kenny bersimpati kepada para korban, namun tak bisa memahami mengapa Liverpool dan klub-klub sepak bola Inggris menjadi kambing hitam. [5] "Thatcher probably got all the English clubs banned. If she'd kept her mouth shut, the rest of them might not have suffered," katanya dalam buku My Liverpool Home.[6]
Referensi
Katalog perpustakaan dan Klasifikasi | |
---|---|
Desimal Dewey | 930–990 |
Library of Congress | D |
Desimal Universal | 93/94 |
Kategori ini memerlukan pemeliharaan rutin untuk mencegahnya menjadi terlalu besar. Seharusnya hanya berisi subkategori dan sedikit artikel (jika ada) yang langsung berada di bawah kategori ini Bantulah memindahkan artikel-artikel pada kategori ini ke subkategori yang tepat. |