Kapal penjelajah Jepang Agano
Agano pada Oktober 1942 di lepas pantai Sasebo, Nagasaki
| |
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Agano |
Dipesan | 1939 (Tahun Fiskal) |
Pembangun | Sasebo Naval Arsenal |
Pasang lunas | 18 Juni 1940 |
Diluncurkan | 22 Oktober 1941 |
Mulai berlayar | 31 Oktober 1942[1] |
Dicoret | 31 Maret 1944 |
Nasib | Tenggelam tanggal 15 Februari 1944 oleh USS Skate di utara Laguna Truk 10°11′N 151°42′E / 10.183°N 151.700°E |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal penjelajah kelas-Agano |
Berat benaman |
|
Panjang | 174 m (571 ft) |
Lebar | 15,2 m (50 ft) |
Daya muat | 5,6 m (18 ft) |
Tenaga | 100.000 shp (75.000 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 35 knot (65 km/h; 40 mph) |
Jangkauan | 6.000 mil laut (11.000 km) pada 18 knot (33 km/h) |
Awak kapal | 726 |
Senjata |
|
Pelindung |
|
Pesawat yang diangkut | 2 x pesawat apung |
Fasilitas penerbangan | 1 Katapel pesawat terbang |
Masa dinas
Selesai dibangun pada 22 Oktober 1941 dan diluncurkan pada sembilan hari setelahnya, Agano ditempatkan sebagai flagship Skuadron Destroyer 10 yang merupakan bagian Armada Ketiga IJN. Misi pertamanya bersama dengan Aircraft Carrier Junyou berpatroli di area Papua Nugini dan Laut Bismarck. Selanjutnya ia terlibat dalam operasi evakuasi tentara dari Guadalcanal dimana operasi tersebut berhasil mengevakuasi 12 ribu tentara. Sekembalinya ke Kure pada Mei 1943, Agano diikutsertakan dalam Aleutian Campaign, namun dibatalkan karena pasukan Amerika sudah terlanjur sampai duluan ke Pulau Attu. Ia sendiri langsung diremodel dengan tambahan senjata AAA, moncong meriam triple, dan Radar Tipe 21.
Setelahnya ia ikut dalam Solomon Campaign sepanjang tahun 1943, dimana ia terlibat dalam beberapa pertempuran besar seperti Battle of Empress Augusta Bay yang menewaskan Sendai dan Hatsukaze, serta luput dari serangan gabungan dua Aircraft Carrier USS Saratoga dan USS Princeton di Rabaul. Namun, nasib mujurnya berakhir pada 16 Februari 1944, dimana ia terluka parah oleh dua torpedo dari kapal selam USS Skate di perairan Truk. Namun ia masih bisa bertahan sehari lamanya sehingga ia bisa memindahkan 523 awak kapalnya ke destroyer Oite sebelum akhirnya tenggelam fajar keesokan harinya.
Catatan kaki
- ^ Lacroix, Japanese Cruisers, hal. 794.