Cynthia Maramis

politisi Indonesia
Revisi sejak 31 Maret 2008 13.19 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Cynthia Peggy Maramis lahir di Jakarta, 4 Juni 1966. Ia pernah kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI). Pada tahun 1986, ia meluncurkan album karya A. Riyanto (alm) bertajuk Air Mata Rindu. Pada tahun 1994, ia bermain sinetron yang berjudul Untukmu Segalanya I dan ditayangkan di layar kaca RCTI.

Berkas:Cynthia Maramis.jpg
Cynthia Maramis

RCTI kembali menayangkan aktingnya dalam sinetron Senja Makin Merah (1995) dan Untukmu Segalanya II (1996). Lewat sinetron ini, ia meraih penghargaan sebagai nominator pemeran pembantu utama wanita terbaik. Aktingnya dalam sinetron berjudul Sebuah Permintaan (1997) ditayangkan SCTV.

Pada tahun 1998, stasiun televisi Indosiar menayangkan aktingnya dalam judul Kupu-kupu Kertas dan Takdir. Sinetron berjudul Kupu-kupu Kertas menghantarkannya meraih penghargaan sebagai nominator pemeran utama wanita terbaik. SCTV kembali menayangkan aktingnya dalam sinetron berjudul Kasih Tiada Batas pada tahun 1998. Pada tahun itu juga, ia merilis album ciptaan Rudy Loho yang berjudul Tinggal Satu Bulan dan Maxie Mamiri yang berjudul Perasaan Wanita. Selain merilis album keagamaan dalam tajuk hanya Yesus yang Kuperlu, ia juga mendirikan Yayasan Shekinah Glory Family (YSGF).

Ia pernah digosipkan oleh media hiburan memiliki hubungan khusus dengan Soedomo yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Beberapa kali merencanakan pernikahan tetapi gagal. Pernikahannya yang sederhana dengan pria asal Sulawesi Utara bernama Adrian Lapada pun tak sempat tercium pers. Dari pernikahan tersebut, Cynthia Maramis menjadi seorang ibu dari dua putra. Bersama keluarganya, ia tinggal di sebuah apartemen di Jakarta Barat.

Pada 26 Agustus 2003, ia bergabung dengan bisnis network marketing PT High-Desert International (HDI). Ia pun menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Partai Damai Sejahtera (PDS). Perolehan suaranya yang tertinggi di wilayah Jakarta Timur belum mampu menghantarkannya duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Pernikahannya dengan Adrian Tapada luput dari liputan pers dan jauh dari hingar-bingar sebuah pesta pada umumnya. Hanya kalangan dekat saja yang mengetahinya. Sejak Februari 2008, ia menjabat pimpinan umum Tabloid Shekinah.

Pranala luar