Yoshinoya (吉野家, TYO: 9861) adalah jaringan rumah makan waralaba gyudon (beef bowl) terbesar di Jepang. Slogan Yoshinoya adalah "Enak, murah, cepat" (うまい、やすい、はやい, umai, yasui, hayai) yang mencerminkan pentingnya pelanggan, layanan secara pribadi, dan kualitas. Nama populer untuk Yoshinoya adalah yoshigyū (吉牛), singkatan untuk Yoshinoya no gyūdon (吉野家の牛丼, gyūdon-nya Yoshinoya).

Yoshinoya
IndustriJasa boga
DidirikanTokyo, Jepang (1899)
PendiriEikichi Matsuda (松田栄吉)
Kantor pusatShinjuku, Tokyo, Jepang
Tokoh kunci
Shuji Abe, Presiden dan CEO
ProdukMakanan siap saji
Karyawan
1.107
Situs webwww.yoshinoya.com
Facebook: tw.yoshinoya X: yoshinoyagyudon Instagram: yoshinoya_co_jp Youtube: UCAExaIueIx3R2dLz6p_v3gQ Modifica els identificadors a Wikidata
Gyudon di Yoshinoya
Yoshinoya di Jalan Bulungan, Jakarta Selatan.
Original beef bowl di Jakarta.

Sejarah

Rumah makan pertama Yoshinoya didirikan oleh Eikichi Matsuda pada tahun 1899 di pasar ikan Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo. Rumah makan ini diberi nama Yoshinoya karena pendirinya, Eikichi Matsuda berasal dari Yoshino-cho, Osaka, dan ya (家) berarti rumah, ditambahkan di belakang nama toko. Satu-satunya menu rumah makan ini adalah gyudon, semangkuk nasi dengan irisan tipis daging sapi yang dimasak dengan kecap asin dan gula. Pada waktu itu, rumah makan ini masih dikelola oleh keluarga. Makanannya yang lezat, dihidangkan dengan cepat, dan harga yang terjangkau membuat Yoshinoya cepat populer di kalangan pedagang ikan dan pengunjung pasar.[1]

Setelah pasar ikan Nihonbashi habis terbakar akibat gempa bumi besar Kanto 1923 dan dipindahkan ke lokasi baru di Tsukiji, Yoshinoya juga ikut pindah ke Pasar Tsukiji.[1] Pada tahun 1952, rumah makan Yoshinoya menjadi terkenal karena rumah makannya buka 24 jam. Pada tahun 1958, Eikichi Matsuda menyerahkan kepemimpinan perusahaan kepada putranya yang bernama Mizuho.[1] Yoshinoya lalu berkembang menjadi rumah makan berantai siap saji pertama di Jepang pada tahun 1960-an. Jumlah rumah makan Yoshinoya terus bertambah dari 100 lokasi (1977) menjadi 500 lokasi (1996), dan 1.000 lokasi (2001).[2]

Yoshinoya memperkenalkan menu nondaging sapi setelah dilarangnya impor daging sapi Amerika Serikat ke Jepang dari tahun 2003 hingga 2006. Sebelum ditemukannya kasus BSE di Amerika Utara, Yoshinoya dan Sukiya mengimpor daging sapi dari Amerika Serikat. Setelah adanya pelarangan impor daging sapi Amerika Serikat, Sukiya beralih menggunakan daging sapi Australia,[3] sedangkan Yoshinoya untuk sementara menghentikan penjualan gyudon, dan menggantinya dengan butadon (pork bowl) dari daging babi. Yoshinoya kembali menyajikan gyudon pada tahun 2006 setelah dibukanya kembali impor daging sapi Amerika Serikat ke Jepang.[2]

Ekspansi internasional ditandai dengan dibukanya rumah makan pertama Yoshinoya di Los Angeles, Amerika Serikat pada tahun 1979.[4] Di Amerika Serikat, Yoshinoya awalnya memiliki dan mengoperasikan sendiri rumah makan mereka dan tidak memakai sistem waralaba seperti di Jepang.[4] Di Amerika, Yoshinoya juga menambah hidangan berselera lokal ke dalam menu mereka.[4] Ekspansi ke Pantai Timur Amerika Serikat dengan rumah makan milik sendiri pada tahun 2002.[4] Sistem waralaba mulai diperkenalkan Yoshinoya kepada pengusaha Amerika Serikat sejak tahun 2006.[1] Pada tahun 2008, jumlah outlet Yoshinoya di Amerika Serikat sudah melampaui 185 lokasi.[4] Pada April 2013, rumah makan Yoshinoya terdapat di 1.191 lokasi di Jepang dan 616 lokasi di luar Jepang.[5]

Bisnis Yoshinoya di Asia dilakukan oleh Yoshinoya International dan di Amerika Serikat oleh Yoshinoya America. Rumah makan Yoshinoya pertama di Hong Kong dibuka pada tahun 1991, disusul pada tahun 1992 di Beijing dan tahun 1997 di Singapura.[2] Pada tahun 2002, Yoshinoya membuka rumah makan di New York City dan Shanghai.[2] Di Filipina, Yoshinoya membuka rumah makan pertamanya pada tahun 2001, disusul di Shenzhen dan Sydney pada tahun 2004, dan Jakarta pada 2010.[2]

Yoshinoya di Indonesia

Di Indonesia, Yoshinoya pernah membuka satu restorannya di Jakarta pada tahun 1994, akan tetapi tutup pada 1998 akibat krisis finansial 1997.[6] Yoshinoya hadir kembali di Jakarta pada Juli 2010 dengan membuka rumah makan pertamanya di Grand Indonesia.[7] Hingga Juni 2013 Yoshinoya tercatat telah memiliki 19 gerai di Indonesia, khususnya tersebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Gerai Yoshinoya di Indonesia

Jabodetabek

  • Grand Indonesia
  • Plaza Senayan
  • Mal Puri Indah
  • Emporium Pluit
  • Mal Ciputra
  • Mal Taman Anggrek
  • Plaza Semanggi
  • Plaza Festival Kuningan
  • Kota Kasablanka
  • Jembatan 2 ITC Kuningan
  • Jalan Bulungan, Jakarta Selatan
  • Mal Kelapa Gading 3
  • Bulevar Barat Kelapa Gading
  • Atrium Plaza Senen
  • Gambir Expo Kemayoran (hanya buka saat Pekan Raya Jakarta)
  • Pondok Indah Mall 1
  • Raffles Hills Cibubur
  • Botani Square Mall
  • Cibinong City Mall
  • MargoCity
  • Supermal Karawaci
  • Summarecon Mall Serpong
  • Grand Metropolitan Mall

Jawa Barat

  • Trans Studio Mall
  • Bandung Electronic Center 2
  • Cihampelas Walk
  • Opus One Setiabudhi

Jawa Tengah

  • Trans Mart

Jawa Timur

  • Tunjungan Plaza 3
  • Galaxy Mall
  • Lenmarc
  • Ciputra World Surabaya
  • Supermal Pakuwon Indah
  • Plaza Surabaya
  • Grand City Mall
  • Malang Town Square
Daerah Istimewa Jogjakarta
  • Trans Mart

Referensi

  1. ^ a b c d "Yoshinoya History". Yoshinoya America. Diakses tanggal 2013-05-15. 
  2. ^ a b c d e "Corporate Information: History". Yoshinoya Holdings. Diakses tanggal 2013-05-15. 
  3. ^ Obara, Kakuyu (2010). Japan's Beef Market. DIANE Publishing. hlm. 8. ISBN 1437938604. 
  4. ^ a b c d e de Wit, Bob (2010). Strategy: Process, Content, Context, An International Perspective. Cengage Learning EMEA. hlm. 126–127. ISBN 1408019027. 
  5. ^ "グループ店舗数一覧 2013年". Diakses tanggal 2013-05-15. 
  6. ^ Tasa Nugraza Barley (5:50 pm April 14, 2011). "Affordable Japanese in a Bite". Jakarta Globe. Diakses tanggal 2013-06-28. 
  7. ^ Marissa. "Yoshinoya : Beef Bowl Asli Jepang". GADIS. Diakses tanggal 2013-05-15. 

Pranala luar