XL Axiata

perusahaan asal Malaysia
Revisi sejak 27 Februari 2018 16.18 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

PT XL Axiata Tbk (IDX: EXCL) (sebelumnya bernama PT Grahametropolitan Lestari dan PT Excelcomindo Pratama Tbk) adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia.[3] XL didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 sebagai PT Grahametropolitan Lestari dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. Pada 16 November 2009, RUPSLB XL menetapkan perubahan nama perusahaan dari PT Excelcomindo Pratama Tbk menjadi PT XL Axiata Tbk.

PT XL Axiata Tbk
Publik (IDX: EXCL)
IndustriOperator telekomunikasi seluler
Didirikan6 Oktober 1989 (sebagai Grahametropolitan Lestari)
8 Oktober 1996 (sebagai Excelcomindo Pratama)
16 November 2009 (sebagai XL Axiata)
Kantor pusatIndonesia Jakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Hasnul Suhaimi
(2006-2015)
Dian Siswarini[1]
(2015-sekarang)
ProdukXL
AXIS
PendapatanRp 21,26 triliun[2]
Rp1,03 triliun[2]
Karyawan
2.021 (2013)
IndukRajawali Corpora (1995-2004)
Telekom Malaysia (2004-2009)
Axiata Group (2009-sekarang)
Situs webwww.xlaxiata.co.id
Berkas:XL Axiata 2009.svg
Logo XL Axiata (1 Juni 2009-28 Oktober 2014)

XL Axiata mengeluarkan produk telekomunikasi seluler dengan dua merek, yaitu XL dan AXIS. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP.

Sejarah

1989

Awal perjalanan kami

1996

Memperoleh izin selular system GSM 900 dan resmi beroperasi secara komersial dengan fokus di area Jakarta, Bandung dan Surabaya.

1997

Membangun jaringan microcell terpadu di kawasan Segitiga Emas Jakarta.

1998

Meluncurkan merek proXL untuk produk layanan prabayar.

2000

Mulai memasuki pangsa pasar di Sumatera dan Batam.

2001

  • Mendapatkan alokasi spectrum DCS 1800 dan menyelesaikan pembangunan jaringan utama serat optik.
  • Menghadirkan layanan m-banking and m-fun.

2002

  • Mendapatkan alokasi jaringan ke daerah Kalimantan dan Sulawesi.
  • Meluncurkan layanan sirkuit sewa dan IP (Internet Protocol)

2004

Melakukan re-branding logo XL Axiata dan mengubah merek ‘proXL’ dengan produk-produk baru, yaitu jempol (prabayar), bebas (prabayar) dan Xplor (pascabayar).

2005

Menjadi anak perusahaan TM Group dan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 1.427.500.000 lembar saham serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dengan kode saham EXCL.

2006

Menghadirkan layanan XL, 3G yang "Pertama Terluas danTercepat"

2007

  • Menjadi pelopor dalam penerapan tarif Rp1 per detik.
  • ETISALAT menjadi pemegang saham XL Axiata. ETISALAT adalah perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Timur Tengah.
  • Memulai konsolidasi brand menjadi "prabayar XL" dan "pascabayar XL".

2008

  • TM Group mengumumkan penyelesaian proses demerger, menghasilkan dua entitas yang terpisah, yaitu Telekom Malaysia Berhad (“TM”) dan TM International Berhad (sekarang berganti nama menjadi Axiata Group Berhad/”Axiata”), dimana Indocel Holding Sdn. Bhd. secara tidak langsung merupakan anak perusahaan Axiata melalui TM International (L) Limited.
  • Axiata mengakuisisi seluruh kepemilikan saham XL yang dimiliki oleh Khazanah Nasional Berhad, sehingga kepemilikan Indocel Holding Sdn. Bhd. menjadi 83,8%.

2009

Melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 1.418.000.000 saham baru.

2010

Pemegang saham mayoritas XL Axiata yaitu Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. melepaskan sebagian sahamnya (senilai 20 persen dari jumlah saham yang diterbitkan) di XL Axiata melalui Private Placement dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah saham XL Axiata yang dimiliki publik.

2011

  • XL Axiata melaksanakan Transformasi secara keseluruhan dalam strategi usaha untuk menekuni usaha masa depan di segmen layanan Data dan menjamin kesinambungan pertumbuhan jangka panjangnya.
  • XL Axiata mengubah fokus pemasaran yang semula menekankan harga terjangkau dengan memperkenalkan moto baru, XLangkah Lebih Maju, yang mana posisi XL Axiata sebagai daya tarik bagi konsumen telekomunikasi menjadi meningkat dan lebih berkualitas untuk semua layanan termasuk layanan Data.

2012

  • Etilasat, salah satu pemegang saham utama di XL Axiata, mendivestasikan 9,1% kepemilikan sahamnya di XL Axiata melalui penawaran saham pada investor institusi. Hal ini menyebabkan meningkatnya porsi kepemilikan saham publik dari 20,2% menjadi 33,5%.
  • XL Axiata terus berfokus pada bisnis komunikasi Data dan berinvestasi pada infrastruktur jaringan secara komprehensif, termasuk menggelar lebih dari 11.000 BTS baru di tahun 2012.

2013

  • XL Axiata menjadi salah satu dari dua operator selular yang memenangkan seleksi tender tambahan kanal frekuensi seluler generasi ketiga (3G) pada Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz.
  • XL Axiata membuktikan bahwa secara teknis XL Axiata siap mengadopsi teknologi 4G LTE (long term evolution). Momentum Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) di bulan Oktober 2013 menjadi kesempatan XL Axiata untuk menguji sejauh mana mampu menghadirkan layanan dengan jaringan masa depan 4G LTE.
  • XL Axiata dan Saudi Telecom Company (STC) dan Teleglobal Investment B.V (Teleglobal) yang merupakan anak perusahaan STC menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales and Purchase Agreement-CSPA) untuk mengakuisisi PT AXIS Telekom Indonesia (AXIS).

2014

  • Setelah memperoleh persetujuan dari instansi terkait, XL Axiata menyelesaikan pengambilalihan AXIS pada bulan Maret dilanjutkan dengan penyelesaian penggabungan usaha pada bulan April.
  • XL Axiata menandatangani Perjanjian Pembelian Aset (Asset Purchase Agreement atau “APA”) dengan PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (“STP”), selaku pemenang tender penjualan 3.500 menara yang diselenggarakan XL Axiata, dengan nilai transaksi sebesar Rp5,6 Triliun. Bersamaan dengan itu, XL Axiata dan STP juga menandatangani Perjanjian Induk Sewa Menara dimana XL Axiata telah setuju untuk menyewa kembali Menara yang telah dijual kepada STP untuk jangka waktu 10 tahun.
  • Menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan internet berkecepatan tinggi, XL Axiata meluncurkan uji coba real mobile 4G-LTE (Long Term Evolution). Layanan internet kecepatan tinggi XL Axiata hingga 100Mbps ini didukung oleh Huawei dan Ericsson.
  • XL Axiata melakukan penggantian logo dengan konsep logo peel off yang maknanya mengupas, menunjukkan komitmen XL Axiata untuk menghilangkan hambatan atau membuka akses menuju kesempatan baru untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pelanggan secara maksimal.

2015

  • XL Axiata melakukan transformasi bisnis yang dijalankan melalui implementasi strategi 3R sejak awal tahun 2015. Strategi 3R ini meliputi “Revamp, Rise-up the value ladder & Reinvent”. Revamp, mengubah model bisnis pencapaian jumlah pelanggan (dari ‘volume’ ke ‘value’) dan strategi bisnis untuk meningkatkan profitabilitas produk. Rise-up the value ladder, meningkatkan nilai merek XL melalui strategi dual-brand dengan AXIS guna menyasar segmen pasar yang berbeda. Reinvent, akan membangun dan menumbuhkan berbagai inovasi-inovasi bisnis.
  • Merek produk layanan seluler AXIS kembali hadir dengan wajah baru pasca merger dengan XL Axiata. Kini AXIS menawarkan gaya hidup baru dalam menggunakan layanan telekomunikasi melalui penyediaan layanan yang simple, terutama untuk menelpon, SMS, dan Data/Internet sesuai kebutuhan dengan tarif irit.
  • XL Axiata meluncurkan jasa LTE pada frekuensi 1.800 MHz bandwidth. Jangkauan LTE XL Axiata mencapai 35 kota di seluruh Indonesia.
  • XL Axiata berhasil menyelesaikan penawaran tahap pertama Sukuk Ijarah sebesar Rp1,5 triliun, sebagai bagian dari program Sukuk Ijarah sebesar Rp5 triliun, dan merupakan penawaran korporasi terbesar. Transaksi ini memberikan pencapaian yang signifikan dari investor, sehingga oversubscribed 1,56 kali dari besarnya penawaran.

2016

  • Dalam 20 tahun beroperasi, XL Axiata terus fokus menerapkan “Agenda Transformasi 3R- Revamp, Rise & Reinvent” dengan fase “Rise’-meningkatkan nilai brand XL yang berpijak pada penggunaan infrastruktur data unggul untuk menarik pelanggan Data Savvy smartphone.
  • XL Axiata terus memastikan kualitas layanan data bagi para pelanggannya melalui pembangunan (roll out) dan peningkatan jaringan. Total BTS XL Axiata saat ini adalah 84.000 BTS dengan 8.200 BTS 4G dan layanan di hampir 100 kota dan area diseluruh Indonesia.
  • Pada semester kedua tahun 2016, XL Axiata menggelar layanan U900 di seluruh negara dengan menggunakan frekuensi 900MHz untuk layanan Data 3G sehingga menciptakan cakupan 3G yang lebih luas, lebih baik dengan peningkatan kualitas jaringan khususnya diluar Jawa.
  • Dalam kaitannya dengan peringatan ulang tahun ke 20 di bulan Oktober, dengan mengingat rendahnya penetrasi Broadband di Indonesia, XL Axiata meluncurkan Mobile Broadband (MBB) dengan pilihan opsi bagi perorangan maupun perumahan dan UKM.
  • XL Axiata tetap inovatif dan merupakan operator telekomunikasi pertama yang secara komersial meluncurkan 4,5G Ready di spektrum 1.800 MHZ.
  • XL Axiata meluncurkan “XL Prioritas” bagi pelanggan pasca bayar. Pelanggan dapat menikmati tiga keuntungan dari XL Prioritas berupa Prioritised, Control, dan Worry-Free. Ketiga keuntungan ini merupakan hal baru dalam berkomunikasi yang dikemas dalam bentuk kualitas layanan dan jaringan yang lebih baik dan tidak dapat dirasakan oleh pelanggan pra-bayar.
  • Implementasi strategi Dual Brand: XL dan AXIS.
  • Tahap akhir Transformasi Logo Brand XL untuk produk layanan.

Akuisisi XL Axiata terhadap AXIS

XL Axiata telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi AXIS Indonesia, pada tanggal 26 September 2013.

Perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sales purchase agreement (CSPA) dilakukan dengan Saudi Telecom Company (STC) dan Teleglobal Investment BV (Teleglobal), yang merupakan anak perusahaan STC.

XL disebut akan membayar nilai nominal saham yang disepakati dan akan membayar sebagian dari utang dan kewajiban AXIS.

Kesepakatan perjanjian jual beli bersyarat ini meliputi beberapa hal, yaitu:

  • Teleglobal akan menjual 95 persen saham di Axis kepada XL. 100 persen nilai perusahaan Axis dinilai sebesar 865 juta dollar AS, dengan catatan buku AXIS bersih dari utang dan posisi kas nol (cash free and debt free). Harga Pembayaran akan digunakan untuk membayar nilai nominal saham Axis, serta membayar utang dan kewajiban Axis.
  • Transaksi tersebut akan rampung setelah mendapatkan persetujuan pemerintah terkait dan persetujuan pemegang saham XL melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
  • Satu hal lagi, transaksi itu juga akan rampung apabila tidak ada perubahan dari kepemilikan spektrum.

"Kami yakin semua pemain di industri sepakat bahwa konsolidasi harus terjadi di industri telekomunikasi," kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengenai akuisisi ini.

Merril Lynch (Singapura) Pte Ltd (Bank of America Merril Lynch) bertindak sebagai penasihat keuangan dari XL untuk transaksi ini.[4][5][6]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar