Nogotirto, Gamping, Sleman
Nogotirto (bahasa Jawa: Nagatirta) merupakan desa yang berada di wilayah Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Luas wilayah kelurahan ini 3,49 km2. Jumlah penduduk di kelurahan ini 14.916 jiwa. Kepadatan penduduk diperkirakan 4.274 jiwa/km2. Pembentukan Desa Nogotirto diawali dari dikeluarkannya Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1946 tentang pembentukan daerah kelurahan. Sebelumnya di wilayah desa ini terdapat dua kelurahan yakni Nogosaren, dan Kwarasan yang kemudian digabung menjadi satu. Akhirnya berdasarkan Maklumat No.5 Tahun 1948, dibentuklah daerah kelurahan yang bernama Nogotirto.
Nogotirto | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta | ||||
Kabupaten | Sleman | ||||
Kecamatan | Gamping | ||||
Kodepos | 55592 | ||||
Kode Kemendagri | 34.04.01.2004 | ||||
Kode BPS | 3404050004 | ||||
Luas | 3,49 km2 | ||||
Jumlah penduduk | 14.916 jiwa | ||||
Kepadatan | 4.274 jiwa/km2 | ||||
|
Lurah Desa :
- M. Thoha
- Nasrudin
- Amir Machmud (1997-2009)
- Faizin (2009- )
Kampung Islam Mlangi
Sebagian wilayah Nogotirto (dusun Mlangi, Sawahan, & Cambahan) juga dikenal sebagai kampung Islam yang memiliki sejarah yang panjang. Bermula dari sosok Kyai Nur Iman yang sebenarnya adalah kerabat Hamengku Buwono I, bernama asli Pangeran Hangabehi Sandiyo. Kisahnya, Nur Iman, Santri lulusan Pondok Pesantren Gedagan, Pasuruan, Jawa Timur, di bawah asuhan Kiai Abdullah Muhsin telah lama membina pesantren di Jawa Timur. Ia kemudian diberi hadiah berupa tanah oleh Hamengku Buwono I. Tanah itulah yang kemudian dinamai 'mlangi', dari kata bahasa Jawa 'mulangi' yang berarti mengajar. Dinamai demikian sebab daerah itu kemudian digunakan untuk mengajar agama Islam.
Di sekitar Mlangi paling tidak terdapat 12 pondok pesantren aktif. Diantaranya As-Salafiyah, Falakiyyah, Al-Miftah, Al-Huda, Assalamiyyah, An-Nasyath, Mlangi Timur, Hujatul Islam, Al-Ikhsan, Ar-Risalah, Hidayatul Mubtadien dan Pondok Pesantren Kuno, yang rata-rata didiami 300 santri. Warga asli sendiri hanya sekitar 5% yang menimba ilmu di pondok pesantren. Sebagian besar belajar di sekolah-sekolah formal, atau menjadi santri kalong yang hanya menuntut ilmu di pondok pesantren pada malam hari. Tapi, gaya berbusana penduduk sekitar memang khas Islami. Para pria sehari-hari mengenakan kain sarung, berbaju koko putih, dan berkopiah. Perempuannya berkebaya dan berkerudung.
Kode Pos :
- 55592
Batas Desa
- Utara : Desa Trihanggo (Gamping)
- Selatan : Desa Banyuraden (Gamping)
- Timur : Desa Ngestiharjo (Kasihan, Bantul)
- Barat : Desa Sidoarum (Godean, Sleman)
Pedukuhan di Nogotirto
No | Nama Padukuhan | Nama Dukuh | Nama Kampung & Perumahan |
---|---|---|---|
1 | Cambahan | Saiful Kurob | Cambahan, Pundung, Salakan |
2 | Kajor | Suwarmaji | Kajor, Kenteng, Guyangan |
3 | Karang Tengah | Surahmin | Karang Tengah, Kramatan,Niten, Jangkang, Perum Nogotirto I, Perum Jangkang, Perum Tirto Permai, Perum Nogotirto Regency |
4 | Kwarasan | Nandar Martolo | Kwarasan, Griya Arga Permai, Griya Naga Asri, Griya Mahkota |
5 | Mlangi | Nursalim | Mlangi, Blendangan, Perum Nogo V |
6 | Nogosaren | Solikin Nurcahyo | Nogosaren, Blendukan, Ngabean, Nogosaren Baru, Perum Royal Village |
7 | Ponowaren | Joko Purwanto | Ponowaren, Tuguran, Kaingan, Perum Nogo II, Perum Nogo III, Perum Nogo IV, Ngemplak |
8 | Sawahan | Muhammad Mualif | Sawahan |