Kabupaten Gayo Lues

kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia

|agama=Islam |suku=Gayo, Aceh, Alas, Batak |zona=WIB |web=http://www.gayolueskab.go.id 3°58′N 97°21′E / 3.967°N 97.350°E / 3.967; 97.350

Kabupaten Gayo Lues
Daerah tingkat II
Motto: 
Musara
Peta
Peta
Kabupaten Gayo Lues di Sumatra
Kabupaten Gayo Lues
Kabupaten Gayo Lues
Peta
Kabupaten Gayo Lues di Indonesia
Kabupaten Gayo Lues
Kabupaten Gayo Lues
Kabupaten Gayo Lues (Indonesia)
Koordinat: 4°N 97°E / 4°N 97°E / 4; 97
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Tanggal berdiri10 April 2002
Dasar hukumUU No.4 Tahun 2002
Ibu kotaBlangkejeren
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 11
  • Kelurahan: 145
Pemerintahan
 • BupatiH. Muhammad Amru, MSP
 • Wakil BupatiH. Said Sani, S.Pd
Luas
 • Total5.719 km2 (2,208 sq mi)
Populasi
 • Total89.500
 • Kepadatan14/km2 (40/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
24653
Kode BPS
1113 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0642
Kode Kemendagri11.13 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 467.045.263.000,-

Kabupaten Gayo Lues adalah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia dan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tenggara dengan Dasar Hukum UU No.4 Tahun 2002 pada tanggal 10 April 2002. Kabupaten ini berada di gugusan pegunungan Bukit Barisan. Sebagian besar wilayahnya merupakan areal Taman Nasional Gunung Leuser yang telah dicanangkan sebagai warisan dunia. Kabupaten ini merupakan kabupaten yang paling terisolasi di Aceh. Selain itu, daerah ini merupakan asal Tari Saman yang pada Desember 2012 telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO di Bali.

Pada mulanya daerah Gayo dan Alas membentuk pemerintahan sendiri terpisah dari Kabupaten Aceh Tengah. Oleh karena itu terbentuklah Kabupaten Aceh Tenggara (UU No. 4/1974). Namun karena daerah Gayo mengalami kesulitan, mereka pun membentuk kabupaten tersendiri yang dinamakan Kabupaten Gayo Lues (UU No. 4/2002). Pusat pemerintahan dari kabupaten ini dikendalikan dari Desa Cinta Maju sedangkan pusat perekonomian tetap di ibukota Blangkejeren.[1] Adapun pejabat Bupati ditetapkan Ir. Muhammad Ali Kasim, M.M.

Geografi

Gayo Lues memilki luas wilayah 5.719 km2 dan terletak pada koordinat 3°40'46,13" - 4°16'50,45" LU 96°43'15,65" - 97°55'24,29" BT.

Kabupaten ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:

-Utara: Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Timur

-Selatan: Kabupaten Aceh Tenggara

-Timur: Kabupaten Aceh Tamiang dan Sumatera Utara

-Barat: Kabupaten Aceh Barat Daya [1]

Sejarah

Asal Usul Penamaan Gayo Lues

Gayo berasal dari bahasa aceh kuno yang di adopsi dari bahasa sansekerta yang arti nya Gunung dan Lues berarti Luas dalam bahasa setempat. Maka dapat di simpulkan Gayo Lues berarti gunung luas atau pegunungan yang luas yang terletak di gugusan bukit barisan.

Pemerintahan

Daerah Gayo Lues mencakup 57 persen dari wilayah lama Aceh Tenggara, dan dibagi menjadi 11 (sebelas) kecamatan dengan perincian sebagai berikut:

Suku

penduduk kabupaten Gayo Lues berasal dari berbagai etnik dan suku. suku Gayo, Aceh, Melayu, Tionghoa, Alas, Minang, Batak Toba, Mandailing, Karo, Sunda, Singkil, Pakpak, Devayan dan Jawa dll.

Potensi Daerah

Kabupaten yang berpenduduk multi etnis ini sedang berbenah diri untuk mengejar ketertinggalannya dalam pembangunan. Potensi pertanian menjadi prioritas utama pengembangan.

Pertanian

Beberapa komoditas potensial yang dimiliki kabupaten ini adalah:

  • Cabe merah besar di kecamatan Blang Pegayon dan Puteri Betung
  • Serai Wangi, yang dikembangkan di sela-sela pepohonan pinus di hampir seluruh wilayah Gayo Lues
  • Nilam, yang banyak ditanam di daerah Terangun
  • Tembakau Virginia di Kecamatan Pantan Cuaca
  • Kakao di kecamatan Puteri Betung
  • Kopi Gayo di Kecamatan Pantan Cuaca
  • Durian di Kecamatan Pining
  • jagung di kecamatan blang kejeren

Pariwisata

  • Pintu utama pendakian Gunung Leuser di Kedah, Penosan, Kecamatan Blang Jerango
  • Pemandian air panas di Kecamatan Puteri Betung
  • Air terjun Akang Siwah di Kecamatan Blang Pegayon
  • Wisata Ekosistem Leuser di Kecamatan Puteri Betung
  • genting di kecamatan pining
  • air terjun rerebe di kecamatan terangon
  • Kampung Inggris di Agusen

Seni Budaya

Pertambangan

  • Timah di Kecamatan Pining
  • Emas di Kecamatan Putri Betung dan Kecamatan Pantan Cuaca
  • Tambang pasir keramik di Kecamatan Rikit Gaib

Transportasi

Rencana pembangunan Jalur Ladia Galaska (Samudera Indonesia, Gayo, Alas, dan Selat Malaka) yang menghubungkan Samudera Indonesia dengan Selat Malaka sangat diharapkan dapat memperbaiki tingkat perekonomian masyarakat Gayo Lues. Saat ini, lalu lintas dari Blangkejeren, pusat pemerintahan kabupaten, ke Banda Aceh harus melalui Medan, Sumatera Utara. Meskipun demikian, rencana ini banyak ditentang oleh kalangan pelestari lingkungan hidup karena memotong zona utama taman nasional.

Gayo Lues kemudian dikenal dengan nama Negeri Seribu Bukit. Nama ini ditabalkan dan dipopulerkan oleh Mohsa El Ramadan, wartawan senior, Pemimpin Redaksi Koran Rajapost Banda Aceh, dan editor buku Memadamkan Bara di atas Ladia Galaska. Buku yang ditulis oleh Muhammad Alikasim Kemaladerna ini adalah sebuah solusi penyelesaian konflik pembangunan jalan Ladia Galaska antara pemerintah dan pemerhati lingkungan di Aceh.

Referensi

  1. ^ a b Dhakidae, Daniel (Juli 2005). Profil Daerah Kabupaten dan Kota. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 35–39. ISBN 979-709-201-1. 

Pranala luar