Cindaga, Kebasen, Banyumas
Cindaga adalah desa di kecamatan Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berada di tepian Sungai Serayu. Di Desa Cindaga terdapat dua rawa-rawa yaitu Rawa Winong yang terletak di Grumbul Werdeg dan Rawa Kalong yang terletak di Grumbul Poncot Kidul. Selain itu juga terdapat Jembatan Lengkung melintang diatas Sungai Serayu yang merupakan berserajarah peninggalan Perang Dunia II.
Cindaga | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Banyumas | ||||
Kecamatan | Kebasen | ||||
Kode pos | 53172 | ||||
Kode Kemendagri | 33.02.05.2008 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Batas wilayah
Utara | Desa Kebasen dan Sungai Serayu |
Timur | Desa Kalisalak dan Desa Sawangan |
Selatan | Kabupaten Cilacap |
Barat | Sungai Serayu |
Pembagian wilayah
- Grumbul Berusan
- Grumbul Buntungan
- Grumbul Kemitan
- Grumbul Krunculan
- Grumbul Lemah Abang
- Grumbul Pasemutan
- Grumbul Poncot
- Grumbul Tambangan
- Grumbul Gilisampir
- Grumbul Welahar
- Grumbul Werdeg
- Grumbul Wungu Banjeng
Jembatan Lengkung
Di desa ini terdapat bangunan peninggalan masa Perang Dunia II berupa jembatan lengkung yang sudah berusia sekitar setengah abad lebih. Yaitu Jembatan sepanjang 250 meter yang membelah Sungai Serayu yang mulai dibangun Belanda pada 1938. Namun, pada 1942, ketika Jepang datang, jembatan tersebut dihancurkan. Pada 1946, Soekarno merancang desainnya sekaligus dan membangun kembali jembatan tersebut. Jika musim kemarau bekas jembatan yg runtuh tersebut akan terlihat di bawah jembatan. Ada nilai filosofis yang terkandung dalam jembatan tersebut yaitu di jembatantersebut ada lima lengkung yang berarti adalah lima sila Pancasila. Beberapa bagian jembatan yang kini sudah tidak dipakai tersebut juga pernah runtuh pada 26 Juni 2011[1].