Takengon (kota)

ibu kota Kabupaten Aceh Tengah, Indonesia
Revisi sejak 5 Agustus 2018 09.59 oleh 202.67.45.28 (bicara) (Coba buka halaman pembicaraan boz. Saya mau tanya apa bahasa yg di pakai oleh pedagang di takengon (kelurahan takengon timur dan barat) ?? Bahasa gayo kah ?? Yg anda harus tau di kota medan suku asli melayu tapi penduduk terbesar nya suku jawa tapi jawa juga tidak menguasai medan karena budaya di kuasai oleh melayu dan perdagangan di kuasai oleh tionghoa dan minangkabau. Di pekanbaru juga penduduk asli melayu tapi minangkabau penduduk terbesar dan menguasai perdagangan. Jadi menurut saya anda...)

Takengon merupakan ibukota Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Indonesia. Takengon terletak di sisi Danau Lut Tawar kecamatan Lut Tawar di tengah-tengah wilayah provinsi Aceh. Takengon merupakan dataran tinggi yang berhawa sejuk dengan ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut. Di sekitar Takengon banyak terdapat tempat wisata, di antaranya adalah Danau Lut Tawar yang terletak di 3 kecamatan yakni kecamatan Lut Tawar, kecamatan Bebesen dan kecamatan Kebayakan, Gua Puteri Pukes di kecamatan Kebayakan dan Pantan Terong di kecamatan Bebesen.

Takengon
Takengon
Pemandangan Takengon ke arah Danau Lut Tawar
NegaraIndonesia
ProvinsiAceh
KabupatenAceh Tengah
Ketinggian
1.200 m (3,900 ft)
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode Pos
24500
Kode area telepon0643
Kode ISO 3166ID-AC[1]
Situs webhttp://www.acehtengahkab.go.id

Penduduk Takengon terdiri dari beragam suku dan etnis. Mayoritas penduduk Takengon merupakan suku Aceh kebanyakan berasal dari Pidie yang telah menetap secara turun menurun dan sebagian lain nya merupakan pendatang baik dari pidie mau pun wilayah lain nya dari pesisir timur mau pun pesisir barat Aceh. Karena banyak nya pendatang dari pesisir maka tidak heran jika wilayah ini di pengaruhi bahasa aceh dalam kehidupan sehari hari, Selain itu suku-suku lain nya seperti suku Minangkabau, etnis Tionghoa, Suku Gayo, Jawa dan Suku Mandailing. Ada pun suku asli wikayah ini adalah suku gayo mengingat takengon masuk ke kecamatan lut tawar. Takengon sendiri sebenar nya hanya nama populer sebatas ibukota kabupaten yang tidak mempunyai batas batas wilayah yang pasti.

Sejarah

Takengon berasal dari bahasa aceh "Tikungan" yang arti nya kelokan karena untuk menuju ke kota kecil ini harus melewati tanjakan perbukitan dan menelusuri lereng lereng gunung dengan jalan berkelok kelok yang terjal dan curam penuh pepohonan lebat sepanjang jalan, untuk menuju ke ibukota kabupaten Aceh Tengah ini bisa melalui jalan Lintas Timur Sumatera ex Jl KKA Aceh Utara atau melalui kabupaten Bireuen dan harus melewati 2 gunung aktif di kabupaten Bener Meriah.

Zaman Penjajahan Belanda

mohon ke kepada editor sebaik nya halaman ini di alihkan ke kabupaten Aceh Tengah. Di karena kan takengon bukan kota otonom atau wilayah otonom. Takengon hanya terdiri dari 2 kelurahan yakni takengon timur dan takengon barat yang masuk ke kecamatan lut tawar kabupaten aceh tengah.

Seni dan Budaya

 
Sebuah masjid dekat Takengon tahun 1910-1930

Salah satu acara yang sangat menarik perhatian masyarakat lokal atau pendatang adalah acara pacuan kuda di Pegasing, Aceh Tengah yang biasanya diadakan pada pertengahan bulan Agustus untuk menyambut dan merayakan hari Kemerdekaaan Indonesia yang butuh waktu setengah jam perjalanan dan pacuan kuda saat menyambut tahun baru di desa jadirejo, Bukit, Bener Meriah. acara nya juga tidak jauh dari Takengon, Aceh Tengah, hanya butuh waktu sekitar setengah jam perjalanan.

Prestasi

Takengon berhasil meraih piala adipura selama dua tahun berturut-turut, yakni pada 2016-2017. Pada 2016, piala adipura diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya kepada Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Adapun pada 2017, piala adipura diserahkan di Jakarta bersama 40 kota lainnya di Indonesia.[2]

Referensi

  1. ^ [1], StandardFinden:ISO-Code.
  2. ^ AcehProv. "Pemerintah Aceh | Kota Takengon Kembali Raih Sertifikat Adipura". www.acehprov.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-09-25.