Heliokultur adalah proses pemanenan energi surya dan dirubah menjadi bahan bakar dengan memindahkan karbon dioksida di atmosfer melalui pertanian[1]. Heliokultur pertama kali dikembangkan oleh perusahaan teknologi energi alternatif bernama Joule Unlimited. Heliokultur menggunakan organisme fotosintetik, tetapi memiliki proses yang berbeda dari proses pembuatan bahan bakar dari alga yang dihasilkan dari alga harus disaring kembali untuk menjadi bahan bakar, tetapi heliokultur menghasilkan bahan bakar secara langsung - dalam bentuk etanol maupun hidrokarbon - yang tidak perlu disaring lagi. Proses heliokutur juga tidak menghasilkan biomassa. Proses tersebut dapat terjadi dengan ditemukannya kode genetik unik untuk mekanisme enzimatik yang dapat memampukan sintesis kedua alkana, olefin, ethanol, dan molekul kunci lainnya. Heliokultur dapat menggunakan air payau dan air limbah, sedangkan biofuel tradisional seperti cellulostic ethanol membutuhkan air tawar.

Catatan kaki

  1. ^ Suhardiyanto, Herry; Chadirin, Yudi; Sumini, Sumini; Nuryawati, Titin (2007-09-01). "Natural Ventilation in the Modified Steep Type Standard Peak Greenhouse". Jurnal Keteknikan Pertanian. 21 (3): 249–258. doi:10.19028/jtep.21.3.249-258. ISSN 0216-3365.