Dinas Penerangan Angkatan Darat
Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, disingkat (Dispenad) adalah Badan Pelaksana Pusat ditingkat Mabesad yang berkedudukan langsung di bawah Kasad, bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi Penerangan TNI Angkatan Darat dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat."ANTARA PISAU PEMOTONG TUMPENG NASI KUNING HUT 73 TNI (Tentara Nasional Indonesia) DAN SANGKUR Personil TNI YANG MERENGGUT NYAWA RAKYAT YANG SEPATUTNYA DILINDUNGI"
Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat | |
---|---|
Berkas:Logo Dispenad.png | |
Dibentuk | 13 Januari 1951 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Badan Pelaksana Pusat |
Bagian dari | Tentara Nasional Indonesia |
Moto | "Warastra Pesan Cakti" |
Situs web | www.tniad.mil.id |
Tokoh | |
Komandan | Brigadir Jenderal TNI Candra Wijaya |
Tak terasa 3 hari yang lalu tepatnya 5 Oktober 2018 , semua warga negara Indonesia termasuk TNI telah merayakan Hari Ulang Tahun ke -73 TNI . Di hari Ulang Tahun tersebut sungguh menggembirakan bahwa seluruh mata dan hati masih bisa melihat prosesi pemotongan ribuan tumpeng dan kue HUT TNI di setiap wilayah di Nusantara ini. Sebagai warga negara dan bangsa Indonesia, maka kita patut berbangga memiliki TNI sebagai alat pertahanan negara yang menjalankan fungsi ;penangkal, penindak dan pemulih kondisi keamanan negara sehingga TNI dapat menjadi komponen utama dalam sistem pertahanan negara. Sebagaimana halnya TNI memiliki tugas pokok yang tidak lain adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, maka bukankah jiwa dan raga TNI adalah juga untuk melindungi jiwa dan raga bangsa yang tidak lain termasuk di dalamnya rakyat Indonesia itu sendiri. Namun ironis memang bahwa di tengah kebanggaan Indonesia termasuk rasa bangga warga negara memiliki TNI serta peran dan kinerjanTNI bagi masyarakat, ternyata usia TNI yang ke-73 yang seharusnya telah memperlihatkan tingkat kematangan TNI dalam berkiprah baik di kancah lokal, nasional sampai ke internasional justru ironis bahwa pisau yang masih dengan gembira memotong tumpeng dan kue HUT ke-73 TNI, tepat di hari ini peristiwa penikaman yang dilakukan oleh personil TNI (yang sedang mabuk dan bukannya SIAGA) dengan menggunakan SANGKUR terhadap seorang pemuda bangsa telah diputuskan oleh Pengadilan Militer tidak memberi rasa keadilan bagi rakyat yang selalu menjunjung TNI sebagai pejuang keadilan. Ironis memang bahwa ternyata Semangat 73 tahun berkiprah bagi TNI bagi bangsa ini ternyata tidak dibarengi dengan sikap patriotisme personil/oknum TNI yang masih main hakim sendiri bahkan justru tindakan main hakim sendiri yang telah merenggut nyawa pemuda bangsa dan justru turut dibentengi oleh pengadilan militer yang tidak memberi rasa keadilan bagi rakyat Indonesia. Pertanyaan mengemuka di 3 hari usia TNI yang baru saja ditapaki; Di mana sesungguhnya peran lembaga TNI beserta seluruh pimpinannya yang membiarkan citra Perjuangan dan eksistensi 73 tahun TNI masih dengan seenaknya dinodai oleh personil TNI yang tidak bertanggungjawab dan seolah mempermalukan TNI diusia senja? Ataukah memang usia 73 tahun benar-benar memberi isyarat ketidakmampuan indra TNI untuk jeli membedakan mana rakyat jelata yang harus dilindungi dan mana musuh yang harus diTIKAM? Apakah TNI masih dapat diandalkan sebagai garda terdepan keamanan bangsa yang tidak lain seharusnya melindungi nyawa rakyat kecil sekalipun? Dirgahayu TNI di usia Senja ! Salam Merdeka! (Mohon disebarkan #Mari berjuang bagi dan bersama rakyat dan TNI untuk kembali menegakkan integritas lembaga TNI #)
Tugas dan Fungsi
Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) dalam menjalankan tugas sebagai salah satu institusi di jajaran TNI-AD adalah menyampaikan informasi secara benar dan profesional tentang hal ihwal TNI AD sebagai kekuatan pertahanan negara Matra Darat kepada masyarakat, serta memberikan tanggapan yang simpatik manakala ada suatu informasi yang dianggap dapat merugikan citra positif TNI AD. Selain itu sebagai institusi yang sekaligus "Agen Informasi", bertugas mengolah informasi, menyampaikan informasi, mengelola informasi, baik untuk pihak internal maupun eksternal dan semua itu ditujukan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.
Sejarah
Cikal bakal Penerangan TNI-AD, tampak sejak perang kemerdekaan. Satu kenyataan yang tak dapat dimungkiri, walaupun secara resmi organisasi Penerangan belum terbentuk, namun keberadaan dan perannya dalam perjuangan bangsa, telah metampakkan hasil yang nyata. Sangat beralasan apabila pada perkembangan selanjutnya, yakni dalam wadah organisasi ketentaraan yang dibentuk 5 Oktober 1945, dengan nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR), eksistensi peran Penerangan semakin meningkat dan mulai terorganisir, meski dengan personel dan peralatan yang sangat sederhana. Markas Besar Tentara (MBT) di Yogyakarta pada waktu itu telah memiliki bagian yang menjalankan kegiatan penerangan militer. Panglima Besar Jenderal Sudirman menunjuk Mayor Jenderal H Anwar Tjokroaminoto sebagai pimpinan Penerangan. Salah satu stafnya adalah bidang koordinasi pers yang dijabat oleh Letnan K Suwarno.
Perkembangan penerangan militer semakin meningkat dalam jajaran TNI-AD. Hal ini terlihat di beberapa satuan yang telah melakukan kegiatan penerangan dalam organisasinya, antara lain: Penerangan Divisi X Panembahan Senopati di Solo dipimpin oleh Letda Harsono. Penerangan Komandemen dipimpin Mayor Kartawirana di Sumatera dan Penerangan Divisi II Sumatera dipimpin oleh Letda Natjik Has.Kegiatan yang dilakukan masih sebatas pemberian informasi melalui press release, siaran radio militer dan sandiwara yang dilakukan secara teratur, yang dimanfaatkan sebagai media informasi dan hiburan.Dengan perpindahan pusat pemerintahan dari Yogyakarta ke Jakarta, Markas Besar TNI-AD juga dipindahkan ke Jakarta, membentuk Badan Staf Umum yang terdiri dari SUAD I sampai dengan SUAD V. Di samping itu dibentuk pula Staf Khusus disebut Kabinet KSAD, di dalamnya terdapat Juru Bicara Kabinet dijabat oleh Mayor Imam Soekarto (1950).
Fungsi dan peran Penerangan semakin diperlukan eksistensinya di lingkungan TNI-AD. Oleh karena itu, Pimpinan Angkatan Darat memutuskan membentuk organisasi penerangan melalui penetapan Kasad Nomor: 8/Kasad/Pnt/1951 tanggal 13 Januari 1951 dengan nama Bagian Penerangan dan Penerbitan dipimpin oleh Letkol Imam Soekarto. Cikal bakal inilah yang kelak setiap tanggal 13 Januari diperingati sebagai Hari Jadi Penerangan TNI-AD.
Dinamika organisasi pun turut mewarnainya. Tahun 1953, melalui Surat Keputusan Kasad Nomor: 224/Kasad/Kpts/1953 tanggal 24 November 1953, Bagian Penerangan dan Penerbitan diubah namanya menjadi Penerangan Angkatan Darat, berikutnya tahun 1955 melalui Penetapan Kasad Nomor: Tap 0-5 tanggal 5 Agustus 1955 diubah namanya menjadi Pusat Penerangan Angkatan Darat. Dan selanjutnya berdasarkan Keputusan Kasad Nomor: Kep-269/5/1971 tanggal 12 Mei 1971 kembali berubah nama menjadi Dinas Penerangan TNI-AD hingga sekarang.
Dispenad dalam Tugas
Pengabdian prajurit Penerangan dalam berbagai keadaan, baik di medan operasi maupun partisipasinya dalam pembangunan, tak lepas dari pasang-surutnya perjuangan bangsa. Dalam berbagai operasi dalam negeri, kontribusi insan penerangan menjadi catatan tersendiri, antara lain mulai Operasi Tegas di Riau tahun 1955-1957, Operasi Trikora di Irian Barat tahun 1962, operasi penumpasan G-30-S/PKI, dan berbagai operasi lainnya hingga penugasan Satgaspen Kolakops di daerah rawan Aceh semenjak 11 Mei 2001 hingga sekarang. Begitu pula dalam penugasan antarbangsa, prajurit Penerangan senantiasa hadir sebagai duta perdamaian dunia yang tergabung dalam Kontingen Garuda, mulai Garuda II di Kongo pada tahun 1960 hingga Garuda XII B di Kamboja pada tahun 1982, dan masih banyak pelaksanaan tugas khusus lain yang dilaksanakan Dispenad dalam rangka tugas pokok TNI-AD, termasuk program peduli bencana alam (Karya Bhakti TNI-AD Terpadu).
Daftar Pejabat Kepala Dinas Penerangan TNI-AD
- Brigjen TNI Syarwan Hamid (1992 - 1993)
- Brigjen TNI Afifuddin Thaib (1993 - 1995)
- Brigjen TNI Hardi Karso (1995 - 1997)
- Brigjen TNI Robik Mukav (1997 - 1998)
- Brigjen TNI I Dewa Putu Rai (1998 - 2000)
- Brigjen TNI FX. Bachtiar (2000 - 2001)
- Brigjen TNI Ismet Herdy (2001 - 2002)
- Brigjen TNI Ratiyono (2002 - 2004)
- Brigjen TNI Hotmangaraja Panjaitan (2004 - 2006)
- Brigjen TNI Ricardo Siagian (2006 - 2008)
- Brigjen TNI Christian Zebua (2008 - 2010)
- Brigjen TNI Soewarno Widjanarko (2010 - 2010)
- Brigjen TNI Wiryantoro NK (2010 - 2012)
- Brigjen TNI Pandji Suko Hari Judho (2012 - 2012)
- Brigjen TNI Sisriadi (2012 - 2012)
- Brigjen TNI Rukman Ahmad (2012 - 2013)
- Brigjen TNI Andika Perkasa (2013 - 2014)
- Brigjen TNI Wuryanto (2014 - 2015)
- Brigjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah (2015 - 2017)
- Brigjen TNI Alfret Denny D. Tuejeh (2017 - 2018)
- Brigjen TNI Candra Wijaya (2018 - Sekarang)
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi