Keong (ragam hias)

ragam hias
Revisi sejak 11 Oktober 2018 15.28 oleh Pinerineks (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Keong (Inggris: ''paisley''; Persia: ''boteh'') adalah salah satu ragam hias populer yang berasal dari Persia. Ragam hias ini berbentuk seperti tetesan air.<ref>Putri,...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Keong (Inggris: paisley; Persia: boteh) adalah salah satu ragam hias populer yang berasal dari Persia. Ragam hias ini berbentuk seperti tetesan air.[1] Bentuk ragam hias ini ditafsirkan berbeda-beda di pelbagai negara. Di kalangan pembuat selimut (quilt) di Amerika, ragam hias ini disebut 'asinan Persia', sedangkan di kalangan pertekstilan Wales, ragam hias ini disebut 'buah pir'.[2] Di Indonesia sendiri, ragam hias ini sering disebut keong, khususnya oleh kalangan pembatik sebagaimana motif ini juga mempengaruhi batik-batik di Indonesia.[3]

Pengaruh terhadap Batik Nusantara

Batik klasik di Jawa dan Madura sudah mengenal motif keong ini. Orang-orang Jawa mengenalnya sebagai

Motif keong ditemukan pada beberapa motif batik klasik Jogja. Dinamakan “keong” oleh orang-orang Jawa karena bentuknya yang membulat dengan ujung berliuk menyerupai hewan keong. Desain motif batik ini sebetulnya lebih banyak dipengaruhi kebudayaan Timur Tengah (Persia-India). Di dunia, motif sejenis ini disebut dikenal juga dengan nama motif paisley, dan sangat populer sejak abad 18-19.

Dalam Bahasa Lain

Ragam hias ini dikenali di banyak kebudayaan dengan sebutan-sebutan lokalnya:

  • Inggris: paisley, nama kota penghasil wol kasmir di Skotlandia
  • Tamil: mankolam, 'motif mangga'
  • Marathi: koyari, 'biji mangga'
  • In Hindi/Urdu: carrey atau kerii, 'mangga muda'
  • Tiongkok: 火腿纹, 'motif daging ham'
  • Rusia: огурцы, 'mentimun'

The modern French words for paisley are 'boteh', 'cachemire' ("cashmere"; not capitalized, which would mean "Kashmir, the region") and 'palme' ("palm", which – along with the pine and the cypress – is one of the traditional botanical motifs thought to have influenced the shape of the paisley element as it is now known).[not in citation given]

In various languages of India and Pakistan, the design's name is related to the word for mango:

  • In Bengali: kalka
  • In Andhra: mamidi pinde', young mango pattern
  • In Tamil: mankolam, mango pattern
  • In Marathi: koyari, mango seed
  • In Hindi/Urdu: carrey or kerii, means unripe mango
  • In Punjabi: ambi, from amb, mango.[citation needed]

In Chinese, it is known as the "ham hock pattern" (火腿纹 huotuiwen). In Russia, this ornament is known as "cucumbers" (огурцы).

Paisley or paisley pattern is an ornamental design using the buta (Persian: بته‎) or boteh, a teardrop-shaped motif with a curved upper end. Of Persian origin, paisley designs became very popular in the West in the 18th and 19th centuries, following imports of post-Mughal Empire versions of the design from India, especially in the form of Kashmir shawls, and were then imitated locally. Although the fig- or almond-like form is of Persian origin, its English name derives from the town of Paisley, in the West of Scotland, a centre for textiles where paisley designs were produced.

  1. ^ Putri, Annisa Windiani, dkk. 2015. Kamus Istilah Tata Busana. 48. Depok: PT Permata Ilmu.
  2. ^ Elly, Bintang. 2013. Dasar Pola II. xiv. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  3. ^ Helen Iswara,dkk. 2011. Batik Pesisir Pusaka Indonesia. 208-209. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.