Perang Tiongkok–Jepang Pertama

perang tahun 1894-1895 antara dinasti Qing dan Kekaisaran Jepang terkait pengaruh di Joseon, bertempur terutama di Joseon
Revisi sejak 18 November 2017 00.59 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Perang melibatkan Tiongkok menjadi Perang yang melibatkan Tiongkok)

Perang Tiongkok-Jepang Pertama (中日甲午战争/中日甲午戰爭 - Zhōngrì Jiǎwǔ Zhànzhēng); (日清戦争 Romaji: Nisshin Sensō) (1 Agustus 189417 April 1895) adalah sebuah perang antara Dinasti Qing Tiongkok dan Meiji Jepang dalam perebutan kendali atas Korea. Perang Tiongkok-Jepang merupakan simbol kemerosotan Dinasti Qing dan juga menunjukkan kesuksesan modernisasi Jepang sejak Restorasi Meiji dibandingkan dengan Gerakan Penguatan Diri di Tiongkok.

Perang Tiongkok-Jepang Pertama
Perang Tiongkok-Jepang Pertama, peperangan besar dan pergerakan tentara
Perang Tiongkok-Jepang Pertama, peperangan besar dan pergerakan tentara
Tanggal1 Agustus 189417 April 1895
LokasiKorea, Manchuria, Taiwan, Laut Kuning
Hasil kemenangan Jepang
Perubahan
wilayah
Tiongkok Qing kehilangan kendali atas Semenanjung Korea oleh Jepang.
Dinasti Qing Tiongkok menyerahkan Taiwan, Pescadores, dan Semenanjung Liaodong kepada Jepang
Pihak terlibat
Dinasti Qing (Tiongkok) Jepang
Tokoh dan pemimpin
Li Hongzhang Yamagata Aritomo
Kekuatan
630.000 men
Tentara Beiyang
Armada Beiyang
240.000 men
Tentara Jepang
Ankgatan Laut Jepang
Korban
35.000 meninggal atau terluka 13.823 meninggal,
3.973 terluka

Peperangan ini berakhir dengan kekalahan Dinasti Qing dan penandatanganan Perjanjian Shimonoseki pada tahun 1895 yang berakibat pada ganti rugi 30 miliar tael kepada Jepang.

Pengaruh selanjutnya dari perang ini adalah pergantian dominansi regional Asia dari Tiongkok kepada Jepang dan merupakan pukulan telak untuk Dinasti Qing dan tradisi Tiongkok kuno.

Lihat pula