Frasa atau frase adalah sebuah makna linguistik. Lebih tepatnya, frasa merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. Frasa adalah kumpulan kata nonpredikatif (tidak memiliki predikat). Itulah perbedaan frasa dari klausa dan kalimat.

Beberapa contoh frasa yaitu sebagai berikut:

  • ayam hitam saya
  • ayam hitam
  • ayam saya
  • rumah besar itu
  • rumah besar putih itu
  • rumah besar di atas puncak gunung itu

Dalam konstruksi frasa-frasa di atas, tidak ada predikat. Lihat perbedaannya dengan beberapa klausa di bawah ini:

  • ayam saya hitam
  • rumah itu besar
  • rumah besar itu putih
  • rumah putih itu besar
  • rumah besar itu di atas puncak gunung

Dalam konstruksi-konstruksi klausa di atas, hitam, besar, putih, besar, dan di atas puncak gunung adalah predikat.

Frasa dan kata majemuk

Frasa kerap dibedakan dengan kata majemuk. Makna frasa tidak berbeda dengan makna kata yang menjadi kepala/inti frasa.

Misalnya: Meja hitam tetaplah bermakna meja, tetapi ditambahkan pewatas sifat hitam. Meja kayu juga tetap meja, tetapi ditambahkan makna pewatas kayu.

Di sisi lain, kata majemuk memiliki makna yang sangat jauh berbeda dengan makna kata-kata yang menjadi unsur-unsurnya, sehingga kata majemuk kerap disebut memiliki makna idiomatis, atau dengan kata lain merupakan kata kiasan.

Misalnya: Meja hijau dalam bahasa Indonesia lebih bermakna 'sidang atau pengadilan', bukan semata-mata meja yang berwarna hijau. Tangan besi lebih bermakna kepemimpinan yang keras alih-alih tangan yang terbuat dari besi.

Beberapa jenis frasa:

Frasa eksosentris

Frasa eksosentris adalah frasa yang tidak mempunyai persamaan distribusi dengan unsurnya. Frasa ini tidak mempunyai unsur pusat(UP). Contoh: 'Sejumlah mahasiswa di teras'

Frasa verbal

Frasa Verbal, frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori verba. Secara morfologis, UP frasa verba biasanya ditandai adanya afiks verba. Secara sintaktis, frasa verba terdapat (dapat diberi) kata ‘sedang’ untuk verba aktif, dan kata ‘sudah’ untuk verba keadaan. Frasa verba tidak dapat diberi kata ‘sangat’, dan biasanya menduduki fungsi predikat.

Contoh:

  1. bekerja keras
  2. sedang berlari

Secara morfologis, pada kata berlari terdapat afiks ber-, dan secara sintaktis dapat diberi kata ‘sedang’ yang menunjukkan verba aktif.

Frasa nominal

Nominal adalah lawan dari verbal. Jika frasa verbal adalah frasa yang berfungsi sebagai kata kerja, maka frasa nominal berfungsi sebagai kata benda.

Pranala luar