Preskripsi linguistik

Revisi sejak 20 November 2018 20.31 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang)

Preskripsi linguistik adalah upaya merumuskan norma yang menentukan penggunaan bahasa yang baku.[1][2] Kelompok aturan preskriptif dapat mencakup aspek-aspek linguistik seperti ejaan, pelafalan, kosakata, sintaksis, dan semantik. Kecenderungan preskriptif sering dikaitkan dengan penggolongan sebagian bentuk bahasa sebagai keliru, tidak tepat, tidak logis, tidak komunikatif, atau buruk dari segi estetika. Preskriptivisme juga dapat mencakup penilaian mengenai penggunaan bahasa yang layak secara sosial dan benar secara politis.

Preskripsi linguistik dapat dilakukan dalam rangka membuat suatu bahasa baku, mengajarkan apa yang sebaiknya dianggap masyarakat tertentu sebagai bentuk yang benar, atau menyarankan suatu bentuk komunikasi yang efektif. Jika kecenderungan penggunaan bahasa bersifat tertutup, preskripsi akan menimbulkan resistensi terhadap perubahan bahasa; namun jika preskripsi dilakukan secara radikal, ia dapat menghasilkan neologisme.[3][halaman dibutuhkan]

Pendekatan preskriptif terhadap bahasa seringkali dilawankan dengan deskripsi linguistik ("deskriptivisme"), yang bertujuan mengamati dan merekam cara penggunaan bahasa yang alami. Dasar dari penelitian linguistik adalah analisis teks (korpus) dan kajian lapangan, yang keduanya merupakan kegiatan deskriptif. Akan tetapi, deskripsi juga bisa disisipi oleh amatan para peneliti terhadap penggunaan bahasa mereka sendiri.

Meskipun kedua pendekatan tersebut tampak bertolak belakang, preskripsi dan deskripsi sering kali bersifat komplementer, sebab catatan-catatan deskriptif yang menyeluruh perlu mempertimbangkan kecenderungan yang dipunya oleh penutur bahasa, sementara pemahaman mengenai bagaimana bahasa sebenarnya digunakan juga berperan penting agar preskripsi bisa menjadi efektif. Sejak pertengahan abad ke-20, kamus dan panduan selingkung bahasa Inggris-- yang pada hakikatnya bersifat deskriptif -- mulai menggabungkan materi dan pendekatan deskriptif, yang dimulai dengan Webster's Third New International Dictionary pada tahun 1961 (yang pada waktu itu kontroversial), dan terus berlanjut hingga saat ini. Misalnya, edisi-edisi baru tahun 2010-an dari New Hart's Rules, Fowler's Dictionary of Modern English Usage, dan Garner's Modern English Usage telah diperbarui dengan menambahkan bahan yang lebih lebih deskriptif dan berdasarkan bukti, terutama tentang topik-topik seputar konflik antarpemerintahan, atau materi dari berbagai dialek, disiplin ilmu, gaya, atau register pemakaian. Beberapa panduan selingkung, seperti Chicago Manual of Style, tetap mempertahankan sifat preskriptif dan tradisionalisnya hingga 2017.

Referensi

  1. ^ Crystal, David (2008). A Dictionary of Linguistics and Phonetics (edisi ke-6th). Blackwell. hlm. 384. ISBN 978-1-4051-5296-9. 
  2. ^ Matthews, Peter Hugoe (2007). The Concise Oxford Dictionary of Linguistics. hlm. 316. ISBN 978-0-19-920272-0. 
  3. ^ McArthur (1992)