Poliamin

Revisi sejak 2 Oktober 2018 15.26 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Poliamin merupakan kation polivalen yang mengandung dua gugus amino atau lebih, termasuk asam amino lisin dan arginin. [1] Di antara poliamin yang paling banyak jumlahnya dan palin gaktif secara fisiologis adalah putresin (NH2(CH2)4NH2), kadaverin (NH2(CH2)5NH2), spremidin (NH2(CH2)3NH(CH2)4NH2), dan [[spremin (NH2(CH2)3NH(CH2)4NH(CH2)3NH2).[1] Senyawa ini terdapat dalam bentuk bebas atau terikat pada berbagai senyawa fenol seperti gugus kumaril dan gugus kafeoil.[1]

Putresin
Berkas:Cadaverine-2D-skeletal.png
Kadaverin
Spermidin
Spermin

Berbeda dengan hormon yang sering terdapat dalam konsentrasi mikromol, poliamin sering terdapat dalam konsetrasi milimol. [1] beberapa efek fisiologisnya antara lain: mendorong pembelahan sel, memantapkan membran sel, memantapkan protoplas (sel tanaman yang sudah tidak memilki dinding sel), mendorong perkembangan beberapa buah memerkecil gangguan akibat kekurangan air pada berbagai macam sel, serta menunda penuaan pada daun yang dipetik.[2]

Gugus amino poliamin yang bermuatan positiff menyebabkan poliamin dapat bergabung dengan gugus fosfat yang bermuatan negatif DNA dan RNA dalam inti dan ribosom.[1] Akibat penggabungan ini, poliamin sering meningkatkan transkripsi DNA dan translasi RNA pada sel tumbuhan dan sel hewan.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan, jilid 3. terjemahan Lukman DR, Sumaryono. Bandung: Penerbit ITB. Hal:86 ISBN 979-8591-37-2
  2. ^ Evans ML, Malmberg RL. 1989. Do poyamines have roles in plant development?. Annual Rev of Plant Physiol and Plant Mol Biol 40:235-269.