Citrus
Jeruk (Citrus) | |
---|---|
Penampang lintang buah berbagai jenis jeruk | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Subkelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Tribus: | |
Genus: | Citrus |
Spesies dan Hibrida | |
Spesies budidaya penting:[1] Hybrida budidaya penting:[1] | |
Sinonim | |
Eremocitrus |
Jeruk (termasuk jeruk limau) adalah tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggota marga ini berbentuk pohon dengan buah yang dagingnya mempunyai rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggota marga ini yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang terkandung pada buahnya.
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adanya keterkaitan yang kuat antara genus Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan atau persilangan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda.
Banyak anggota marga jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun untuk keperluan industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan bahan wewangian/parfum yang penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.
Pemerian
Jeruk dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0-400 mdpl. [2] Keadaan iklim yang baik bagi tanaman jeruk adalah pada kisaran suhu udara 25 °C - 30 °C atau rata-rata 20 °C, curah hujan tidak lebih dari 100 mm/bulan atau 1200 mm/tahun, kelembaban udara 50 % - 85% dengan minimal 3 bulan kering. Jeruk harus ditanam di tempat terbuka atau mendapat cukup sinar matahari, dan apabila ditanam di dataran tinggi dapat menyebabkan kulit menjadi tebal dan rasa jeruk menjadi pahit. Keadaan tanah yang baik untuk ditanami jeruk adalah tanah yang gembur, memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, memiliki aerasi dan drainase yang baik, dengan nilai kemasaman (pH) 6-7.[2]
Buah dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai penyedap atau komponen kue/puding. Aroma yang khas berasal dari sejumlah flavonoid dan beberapa terpenoid. "Daging buah" mengandung banyak asam sitrat (harafiah: "asam jeruk") yang memberikan rasa masam yang tajam tetapi segar.
Referensi
- ^ a b http://hortikultura.litbang.deptan.go.id/IPTEK/Martasari_jeruk.pdf
- ^ a b Ir. H. Rahmat Rukmana (2005). JERUK BESAR, Potensi dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 28. ISBN 979-21-0435-6. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "jeru" didefinisikan berulang dengan isi berbeda