Negara Terbelakang adalah negara tidak mampu berdiri sendiri karena tidak memiliki sistem ekonomi yang dapat memenuhi dan menstabilkan tingkat perekonomian negaranya sehingga dapat memengaruhi keadaan kehidupan masyarakat di negaranya.[1] Selain itu, negara terbelakang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi dan terjadi hampir di seluruh wilayah negaranya.[1] Menurut Paul Hoffman, menggambarkan keadaan suatu negara terbelakang dalam suatu ungkapan sebagai berikut: setiap orang dapat memahami suatu negara terbelakang apabila ia melihatnya.[2] Ia adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan, kota yang dipadati oleh pengemis dan penduduk desa yang sulit untuk mencari nafkah di kampung halamannya sendiri.[2] Ia adalah suatu negara yang jarang memiliki suatu industri, seringkali dengan persediaan tenaga dan listrik yang tidak memadai.[2] Negara seperti itu biasanya tidak memiliki jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai dan komunikasi yang ada biasanya buruk.[2] Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit.[2]

Pemukiman Kumuh

Daftar

Afrika

Asia

Oseania

Amerika

Mantan negara terbelakang

Referensi

  1. ^ a b "Pengertian Negara Terbelakang atau Belum Berkembang". Bimbingan. Diakses tanggal 2014-05-22. 
  2. ^ a b c d e "NEGARA SEDANG BERKEMBANG" (PDF). Dwi Susilowati. Diakses tanggal 2014-05-23. 
  3. ^ "Least Developed Countries at a Glance". United Nations Department of Economic and Social Affairs, Development Policy and Analysis Division. Diakses tanggal 2018-03-02. 
  4. ^ a b c "Istanbul forum offers chance to recommit to helping world's poorest nations". United Nations. 2011-01-10. Diakses tanggal 2014-07-28. 
  5. ^ Ashton, Melanie (20 June 2012). "UN-OHRLLS Announces Samoa to Graduate from LDC Status". IISD's SDG Knowledge (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-24. 
  6. ^ "Equatorial Guinea Graduates from the LDC Category". United Nations. 4 June 2017. Diakses tanggal 7 November 2017.