Bambu kuning

Revisi sejak 10 Februari 2019 15.57 oleh Veracious (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 14790821 oleh Setiawanap (bicara)Tempat menaruh kredit bukan disitu.)

Bambu kuning (Bambusa vulgaris var. striata) adalah salah satu jenis bambu peliharaan / budidaya.[1] Bambu jenis ini memiliki ciri batang yang beruas-ruas, tinggi, dan batangnya berwarna kuning.[1] Biasanya, bambu jenis ini hidup di lingkungan tropis.[1] Di kawasan Asia Tenggara, bambu jenis ini banyak dibudidayakan.[1] Ia sering dijumpai di desa-desa, di pinggir-pinggir sungai, dan sebagai tanaman hiasan di perkotaan.[1]

Bambu Kuning
Pohon Bambu Kuning

Bambu kuning dapat diperbanyak dengan cara stek (rhizoma, rumpun, atau cabang), cangkok, dan kultur jaringan.[2] Namun, cara termudah dan sering dilakukan adalah stek rumpun atau cabang.[2] Umumnya, rumpun yang akan distek adalah rumpun yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua.[2] Rebusan pada bambu ini mengandung saponin dan flavonoida.[2] Tidak hanya itu, bambu kuning ini mengandung sumber potassium yang rendah kalori, serta memiliki rasa manis yang terkenal sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik bagi tubuh.[2] Bambu ini memiliki khasiat mengobati bermacam jenis infeksi dan pencegah hepatitis.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e (Indonesia)Andoko, Agus. 2008. Budidaya Bambu Rebung.Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ a b c d e f (Indonesia)Sari, Wening, Lili Indrawati, dan Oei Gin Djing. 2008. Care Yourself Hepatitis. Jakarta: Penerbit Plus.