Trirejo, Loano, Purworejo

desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah


Trirejo adalah desa di kecamatan Loano, Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia.

Trirejo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPurworejo
KECAMATANLoano
Kode pos
54181
Kode Kemendagri33.06.15.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas5600 km²
Jumlah penduduk2500 jiwa
Kepadatan250 jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°41′44″S 110°1′57″E / 7.69556°S 110.03250°E / -7.69556; 110.03250

desa Trirejo berbatasan langsung dengan Sungai Bogowonto disebelah timur.Utara Desa Loano.Selatan Kelurahan Baledoni dan keseneng dan barat Desa kalinongko.

Karena ditepi sungai bogowonto maka masyarakat sekitar desa menggunakan sungai tersebut untuk berbagai macam kegiatan Penduduk di sepanjang Sungai Bogowonto memanfaatkan untuk sumberdaya perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Besarnya debit air Sungai Bogowonto juga dimanfaatkan untuk pengairan/ irigasi melalui sejumlah bendung. Ada 3 bendungan di sungai ini yakni Bendung Boro, Bendung Penungkulan, dan Bendung Triredjo / Sejiwan sebagai bendung paling atas. Saat ini sedang dlakukan pengembangan dan ekplorasi Sungai Bogowonto ini untuk sarana wisata kayaking dan arung jeram[2]. Sungai Bogowonto memiliki banyak potensi sebagai bahan baku pembuatan batu akik. Bahkan, di sungai itu bisa dianggap sebagai gudang batu di wilayah Purworejo. Seperti daerah lain, batu dari Sungai Bogowonto juga terdapat motif mulai gambar, pemandangan, sumur bandung, hingga kecubung. Untuk jenisnya juga banyak, seperti jesper, pancawarna, kecubung, madu, giok, cempaka atau anggur, fosil kayu, dan badarbesi tetapi bukan magnet. Selama ini, batu jenis pancawarna dan kecubung paling banyak diminati masyarakat[3]


PEMBAGIAN ADMINISTRASI DESA TRIREJO Desa trirejo dibagi menjadi 5 dusun atau RW

Nama Dusun

Sejiwan Lor = RW1

Sejiwan Kidul = RW2

Kedungdowo Kulon = RW3

Kedungdowo Wetan = RW4

Watubelah = Rw5

Budaya

Desa Trirejo memiliki budaya sebagaimana desa-desa yang ada di Kabupaten Purworejo, seni hadroh atau rebana. Budaya dan adat istiadat masyarakat Desa ini masih terpelihara dengan baik, di mana sifat gotong royong masih cukup tinggi terutama dalam membangun rumah di mana budaya sambatan masih sangat terpelihara dengan baik. Hal tersebut sebagai modal dasar untuk kegiatan pembangunan dan menanamkan rasa kegotongroyongan.

SANDJAYA CHANNEL MEDIA