Gereja Protestan Indonesia di Papua
Gereja Protestan Indonesia di Papua (disingkat GPI Papua) adalah satu dari lebih kurang 12 gereja-gereja mandiri dari tubuh Indische Kerk/Gereja Protestan Indonesia.
Sejarah
GPI di Papua lahir 25 Mei 1985 dari hasil penginjilan beberapa badan zending, seperti: NZG (1797), UZV (1860), perkumpulan Biji Sesawi dan Ora et Labora (1930), GPM (1935) dan ZPM (1936). Setelah berdiri dan berkembang, GPI Papua ini terdaftar di Ditjen Bimas Kristen tahun 1989 dan didaftar ulang tanggal 2 Februari 2009. Pengurus awal gereja ini adalah Pdt. Meritus Y.Kabes (Ketua), Pdt.J.C.Tanamal, SmTh (Sekretaris).
Statistik
Jumlah gereja : 400 gereja
Jumlah Pos Kebaktian : 230 pos
Jumlah kelompok kebaktian : 34 kelompok
Jumlah jemaat : 230 jemaat
Jumlah anggota jemaat : 250.000 jiwa
Jumlah pendeta : 312 orang
Jumlah Calon Pendeta : 46 orang
Jumlah pelayan lainnya : 1200 orang ( guru agama paruh waktu, guru agama, diakonet dan misionaris)
Wilayah Pelayanan
GPI Papua memiliki 6 wilayah pelayanan yaitu:
- Papua
GPI Papua ada di 19 kabupaten dan kota di Papua
- Papua Barat
GPI Papua hadir dibumi Papua barat di 4 kabupaten dan 1 kota.
- Maluku
GPI Papua memiliki 2 gereja di kepulauan Aru, Maluku Tenggara
- Jawa
GPI Papua punya 1 gereja di kota Jakarta serta sebuah gereja baru di Bogor
- NTT
Di NTT, GPI-Papua hadir di kota Kupang dan Flores Timur
- Luar Negeri
GPI Papua memiliki 3 gereja di Papua Nugini.
Kepersonalian
Ketua Umum: Pdt. I.S.D. Iwong,S.Ag
Sekretaris Umum: Pdt. DR.R. Helweldery,M.Si Wakil Sekretaris: Pdt. V.O.K.Leiwakabessy, S.Sos
Wakil Ketua I : Pdt. N.E. Essuruw,M.Si Wakil Ketua II : Pnt.W.Kudubun Wakil Ketua III : Pdt.M.L.A.Sahulata, S.Sos
KABAG Kepegawaian : Anthon Muskitta,Sm.H
KABAG Kerumahtanggaan : Samuel Sapteno
KASUBID PELKAT : Pdt.H.Sahetapy,M.PdK
KASUBID BINDIK & IAI : Pdt.T.Y. Singale, M.Mis
Bendahara : Pdt. Costancia Maria Sahulata,S.Th
Alamat
Jl. Jend. Ahmad Yani Kotak Pos 139 Fakfak – Papua
Kontak
Telp. 0956-22426 Fax. 0956-22170
Pranala luar
- (Indonesia) [1]
- Infografis GPI. Kaitan dengan gereja-gereja lain. Karya Samuel Mandang. 2013.